Hubungan antara Kelainan Refraksi dengan Keluhan Kelelahan Mata

xxxi

6.4 Hubungan antara Kelainan Refraksi dengan Keluhan Kelelahan Mata

Kelainan refraksi adalah keadaan bayangan tegas tidak dibentuk pada retina. Kelelahan pada mata dengan kelainan refraksi terjadi karena akomodasi mata untuk dapat melihat subyek lebih jelas Roestijawati, 2007. Pada penelitian ini sebagian pekerja C4 PT Telkom Tbk memiliki kelainan refraksi dan dari pekerja tersebut sebagian besar mengalami keluhan kelelahan mata. Penderita kelainan refraksi biasanya mengalami keluhan sakit kepala terutama di daerah tengkuk atau dahi, mata berair, cepat mengantuk, mata terasa pedas, pegal pada bola mata, dan penglihatan kabur Ilyas, 1991. Dari 54,9 pekerja yang memiliki kelainan refraksi dan 45,1 pekerja yang tidak memiliki kelaianan refraksi sebagian besar sama-sama mengeluh kelelahan mata. Dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel kelainan refraksi dengan keluhan kelelahan mata. Hal tersebut mungkin saja terjadi karena berdasarkan hasil observasi, sebagian pekerja yang memiliki kelainan refraksi sudah mengoreksi dengan penggunaan lensa yang sesuai dengan gejala dan kebutuhan penglihatan baik dengan penggunaan kacamata ataupun dengan lensa kontak. Kelemahan pada penelitian ini juga karena tidak ditelitinya kapan pekerja mulai mengalami kelainan refraksi sehingga tidak dapat dipastikan apakah kelainan refraksi tersebut terjadi akibat pekerja menggunakan komputer selama mereka bekerja di bagian C4 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Secara teoritis, seseorang yang memiliki kelainan refrakasi tanpa dikoreksi bisa menimbulkan kelelahan mata, sebaliknya seseorang yang menggunakan komputer lebih dari 4 jam sehari matanya cenderung mengalami refraksi. xxxii Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya keluhan kelelahan mata bagi seluruh pekerja adalah dengan cara melakukan pemeriksaan mata secara berkala sehingga apabila terdapat kelainan pada mata dapat segera dilakukan tindakan pengobatan atau terapi pada mata serta menggunakan kacamata khusus komputer anti-glare glasses seperti pada gambar 6.1, kacamata ini berfungsi untuk mengurangi rasa sakit terutama pada saraf mata akibat terlalu lama berkerja di depan monitor. Upaya selanjutnya yang dapat dilakukan bagi pekerja yang sudah memiliki kelainan refraksi adalah dengan menggunakan kacamata yang dirancang khusus untuk menggunakan komputer yaitu bagian atas lensa untuk melihat komputer dan bagian bawahnya untuk membaca serta menghindari pengggunaan lensa kontak pada saat bekerja dengan komputer karena kelelahan mata akan lebih cepat terasa. Hal ini dapat terjadi karena mata yang dalam keadaan memfokuskan layar monitor akan jarang berkedip, sehingga bola mata cepat menjadi kering. Bola mata yang kering menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin AC akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber-AC akan kering, sehingga air mata akan ikut menguap Anies, 2004. Gambar 6.1 Kacamata Khusus Komputer Anti-glare glasses xxxiii

6.5 Hubungan antara Istirahat Mata dengan Keluhan Kelelahan Mata