C. Nilai dan Norma yang Diterapkan Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta sekilas memang tidak jauh berbeda dengan MTs yang lain, yang berbeda dan menjadi menarik untuk diteliti adalah nilai dan
norma yang memang sudah lama dibangun dan diterapkan pada semua komunitas madrasah. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta lahir dari keinginan akan adanya lembaga
pendidikan Islam yang representatif dari para tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejak didirikannya semua nilai-nilai dan norma-norma yang ada di
madrasah berkiblat pada IAIN yang sekarang telah berganti nama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Madrasah Pembangunan UIN Jakarta lebih menerapkan nilai
keagamaannya seperti yang terkandung dalam visi dan misi madrasah ini yaitu unggul dalam Sains, Bahasa dan Akhlaqtul Qarimah.
Terlihat dalam kesehariannya, bila waktu shalat dzuhur dan ashar tiba semua murid dan komunitas madrasah melakukan shalat berjamaah. Lalu pada kurikulumnya juga
menyelipkan mata pelajaran yang disebut habitual curriculum yang dimasukan pada jam ke nol dan mengharuskan setiap siswa mengikuti. Pada Habitual curriculum siswa diajarkan
membaca al- qur‟an dengan benar dan tartil, latihan kultum serta menghafal surat-surat. Bila
ada siswa yang belum lancar membaca al-Q ur‟an, guru akan secara intensif mengajarkan
siswa sampai siswa mampu membaca dengan benar, foto dapat dilihat pada lampiran. Kegiatan-kegiatan di atas menunjukan bahwa, di madrasah ini nilai kebersamaan dan
kekompakkan menjadi tradisi, hal ini menumbuhkan solidaritas dan persaudaraan yang erat diantara para siswa dan dengan guru. Norma-norma madrasah yang merupakan bagian dari
kapital sosial, dibuat dan dilaksanakan berorientasi kepada the commons kebersamaan, seperti shalat berjamaah, membaca al-Q
ur‟an bersama dan sebagainya. Norma lain yang dijunjung tinggi dalam kegiatan belajar mengajar di madrasah ini
adalah paraturan madrasah. Peraturan ini disebut dengan Tata Tertib yang mengatur
kewajiban dan larangan serta sanksi bagi siswa maupun komunitas madrasah seperti Pimpinan Madrasah, Guru, Tenaga Administrasi, Sekuriti, Pramubakti bahkan Pengemudi
antar jemput siswa dalam kegiatan dan kehidupan bersama di Madrasah ini. Untuk siswa tata tertib bentuknya tertulis dan terpasang di dinding sekolah dan di dalam ruang Kepala Sekolah
dan ruang Guru. Sedangkan Tata Tertib untuk komunitas madrasah tidak tertulis hanya berbentuk lisan dan telah disepakati oleh semua komunitas madrasah agar ditaati bersama.
Pelaksanaan norma-norma di madrasah seperti memberikan sanksi kepada murid diserahkan kepada guru yang berwenang. Sanksi atau hukuman yang diberikan atas berbagai
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa bentuknya bervariasi, baik pelanggaran itu berkenaan dengan agama maupun peraturan madrasah. Pelanggaran terhadap aturan-aturan agama dan
madrasah, yang tidak dapat ditolerir dan madrasah tidak sanggup lagi untuk membina dan memperbaikinya biasanya diserahkan kembali kepada orang tuanya yang berarti dikeluarkan
dari madrasah. Sedangkan sanksi untuk komunitas madrasah diberikan oleh kepala madrasah dibantu
dengan pemilik yayasan dalam menentukan sanksi yang tepat. Dalam wawancara Saya dengan pak Agus yang menjabat sebagai guru mengatakan bahwa:
“kalau bagi guru pelanggaran yang dilakukan ada sanksinya yaitu setiap ada guru yang melanggar misalnya dari daftar hadirnya pasti penilaiannya akan kurang lalu
kalau tidak bisa ditoleransi lagi maka akhirnya pemecatan yang diterima dengan sebelumnya mendapat teguran dari kepala sekolah. Selain peraturan juga ada
penghargaan yang didapat oleh guru yang berprestasi salah satu penilaiannya dilihat
dari daftar kehadiran dan kedisiplinannya.”
71
Ditambah dengan pernyataan yang dikemukakan oleh pak Syukri Abdul Ghani bahwa: “Kalau untuk guru ada lembaga pertimbangan guru, jadi itu yang mempertimbangkan
siapa guru yang mau dinaikan atau dipromosikan jabantannya lalu siapa guru yang salah dan diberi konsekuensi apa. Dan guru disini juga sudah dituntut untu disiplin
jadi kita punya mesin kehadiran dan setiap pagi guru-guru harus datang sebelum jam 7.00 kalau lewat berarti dia ga dapat uang transport dengan begitu semua guru disiplin
71
Wawancara dengan Agus Wahyudi, ST, Jakarta, 8 Agustus 2011.