Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Syiah adalah orang-orang yang mengutamakan Ali dari pada yang lain dalam hal
imamah karena adanya nash penunjukkan dari Nabi Muhammad saw atau dikarenakan adanya kriteria yang khas yang tidak dimiliki oleh yang lainnya.
2. Latar Belakang Munculnya Syiah
Ada beberapa asumsi tentang latar belakang munculnya Syiah antara lain: 1. Ada yang mengatakan bahwa asal-usul Syiah itu bersumber dari Persia.
seperti diketahui bahwa imamah yang merupakan salah satu akidah pokok kaum Syiah, yang mereka yakini sebagai anugerah ilahi serupa kenabian tidak dapat
diperoleh melalui upaya manusia. Imamah itu silih berganti hingga mencapai dua belas orang secara turun-temurun sebagaimana yang diyakini oleh Syiah
imamiyah mulai dari sayyidina Ali sampai dengan imam kedua belas, yakni Muhammad al-Mahdi. Berdasarkan hal tersebutlah diyakini bahwa Syiah
bersumber dari Persia, karena keyakinan tentang adanya peranan Tuhan dalam kepemimpinan secara turun-temurunnya kekuasaan tidak dikenal dalam
masyarakat Arab tetapi sangat diakui oleh masyarakat Persia.
58
2. Pendapat lainnya mengatakan bahwa Syiah adalah produk Yahudi yang bertujuan menyimpangkan ajaran Islam dan tokoh utamanya adalah Abdullah bin
Saba. Konon Abdullah bin Saba merupakan orang Yahudi yang berasal dari kota Shana, Yaman. Ia muncul pada akhir periode pemerintahan Utsman bin Affan. Ia
dilukiskan sebagai orang yang memiliki aktivitas yang luar biasa. Ia menyamar
58
M. Quraish Shihab, Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan Mungkinkah?: Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran
, h. 63-64.
sebagai orang yang hidup sangat sederhana dan meraih kekaguman banyak sahabat Nabi, namun tujuannya adalah memecah belah umat. Dia berhasil
menghasut masyarakat sehingga terjadi pemberontakan terhadap khalifah ketiga yang kemudian terbunuh. Ia juga berperan penting dalam terhambatnya proses
perdamaian antara sayyidina Ali dengan dua sahabat Nabi lainnya, yakni Thalhah dan az-Zubair di Bashrah. Dia pulalah yang menciptakan ide-ide ketika berada di
Kufah, yang intinya mengagung-agungkan sayyidina Ali yang sangat melampaui batas kewajaran, misalnya ia mengatakan bahwa seharusnya Ali-lah yang menjadi
Nabi, bukan Muhammad. Menurutnya Jibril berkhianat ketika menyampaikan wahyu, karena hal itulah ia berhasil mengelabui orang-orang awam yang memang
secara umum kagum pada sayyidina Ali.
59
3. Ada pula yang mengatakan bahwa Syiah muncul pada hari-hari awal setelah wafatnya Rasulullah saw, di mana ada sekelompok sahabat dari kalangan
Muhajirin dan Anshar yang menolak berbaiat menyatakan sumpah setia kepada Abu Bakar dan mereka mendukung Ali. Di antara mereka adalah Abbas-paman
Nabi Muhammad saw, Fadhl bin Abbas, Zubair bin Awwam, Al-Bara bin Azib, Salman al-Farisi, Abu Dzar al-Ghiffari, Ammar bin Yasir dan Ubai bin Kaab.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa pengagum sayyidina Ali cukup banyak dan dari sana bermulalah benih Syiah. Kemudian silih bergantilah khalifah sesudah
Abu Bakar, meskipun beliau merasa yakin dan mampu untuk menjadi khalifah, tetapi beliau enggan mengambil langkah aktif sehingga untuk kali ketiga
kekhalifahan luput dari beliau. Kendati demikian, beliau memberi dukungan kepada para khalifah sepanjang kemampuan beliau. Kemudian pada masa beliau
59
M. Quraish Shihab, Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan Mungkinkah?: Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran
, h. 65.
menjadi khalifah, beliau berusaha membimbing manusia kearah kebaikan namun kebanyakan manusia memilih kehidupan dunia yang bergelimang materi. Pada
mulanya Syiah merupakan rasa cinta dan kagum para sahabat terhadap ahlul bait keluarga Nabi, lalu berkembang dan beralih menjadi cinta, kasih serta kasihan
ketika sementara orang berkeyakinan bahwa ahlul bait al-Alawy keluarga Ali tidak menduduki tempat yang wajar dalam masyarakat. Terlebih lagi setelah
terjadi peristiwa Karbala
60
, pada saat itu terjadi penganiayaan berupa penyiksaan, pengusiran, pemotongan anggota tubuh, dan pembunuhan terhadap keluarga Ali
dan simpatisannya. Setelah peristiwa itu maka lahirlah kelompok Syiah dalam pengertian istilah.
61
Berdasarkan tiga pendapat di atas, menurut penulis yang paling kuat adalah pendapat yang ketiga, yakni latar belakang munculnya Syiah setelah
wafatnya Nabi Muhammad dan puncaknya setelah terjadinya peristiwa Karbala.
3. Prinsip-prinsip Ajaran Syiah