Teknik Pengumpulan Data Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam skripsi ini yaitu: a. Pengamatan Observasi Observasi merupakan sebuah metode untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian yang dilakukan pada saat penelitian lapangan berlangsung. 17 Teknik ini dipandang sangat berguna untuk memperoleh data-data yang dimungkinkan dapat membantu kelengkapan hasil penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk Participant observation observasi partisipasi, yaitu melakukan pengamatan dengan cara ikut serta pada kegiatan doa Kumail di ICC. Penulis melakukan observasi selama 5 bulan, terhitung dari bulan September 2007 sampai dengan bulan Februari 2008. Dalam penelitian ini penulis ikut serta kurang lebih sebanyak 14 kali dalam pelaksanaan doa Kumail di ICC. Alasan penulis ikut serta dalam pelaksanaan doa tersebut sebanyak 14 kali yakni agar bisa lebih dekat dengan para jamaah agar bisa mendapatkan banyak informasi dari mereka, selain itu juga untuk memperluas pengetahuan penulis tentang ritual doa Kumail serta kegiatan-kegiatan lainnya yang ada di ICC.. Adapun hambatan yang dihadapi selama penelitian yaitu sulitnya melakukan pendekatan dengan para jamaah, khususnya jamaah perempuan karena biasanya mereka datang ketika doa sudah dimulai dan ketika doa selesai mereka langsung pulang. Mereka juga cenderung lebih tertutup dan hati-hati dalam memberikan informasi, jadi penulis kesulitan untuk menggali dan mendapatkan informasi dari mereka. 17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta, 1996, h. 133. b. Wawancara Interview Wawancara interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara. 18 Wawancara dilakukan dalam rangka memperoleh data yang tidak didapatkan dari observasi dan sebagai pembantu utama dari metode observasi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara mendalam depth interview. Wawancara mendalam ini memainkan peranan besar dalam penelitian studi kasus. Wawancara secara mendalam ini bersifat luwes, artinya susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah saat wawancara berlangsung. Selain itu wawancara dalam penelitian ini bersifat terbuka dimana para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Sebelum wawancara dilakukan, terlebih dahulu dipersiapkan pedoman wawancara interview guide yang berhubungan dengan keterangan yang ingin digali. c. Penelitian Kepustakaan Library Research Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan dari berbagai sumber seperti buku, artikel, majalah maupun internet. 18 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya Jakarta: Kencana, 2005, Cet. 1, h. 126.

4. Instrumen Penelitian