menjadi khalifah, beliau berusaha membimbing manusia kearah kebaikan namun kebanyakan manusia memilih kehidupan dunia yang bergelimang materi. Pada
mulanya Syiah merupakan rasa cinta dan kagum para sahabat terhadap ahlul bait keluarga Nabi, lalu berkembang dan beralih menjadi cinta, kasih serta kasihan
ketika sementara orang berkeyakinan bahwa ahlul bait al-Alawy keluarga Ali tidak menduduki tempat yang wajar dalam masyarakat. Terlebih lagi setelah
terjadi peristiwa Karbala
60
, pada saat itu terjadi penganiayaan berupa penyiksaan, pengusiran, pemotongan anggota tubuh, dan pembunuhan terhadap keluarga Ali
dan simpatisannya. Setelah peristiwa itu maka lahirlah kelompok Syiah dalam pengertian istilah.
61
Berdasarkan tiga pendapat di atas, menurut penulis yang paling kuat adalah pendapat yang ketiga, yakni latar belakang munculnya Syiah setelah
wafatnya Nabi Muhammad dan puncaknya setelah terjadinya peristiwa Karbala.
3. Prinsip-prinsip Ajaran Syiah
Teologi Syiah mempunyai prinsip-prinsip ajaran yang dikenal dengan lima rukun, yaitu:
62
1. Tauhid Keesaan Tuhan Tauhid pada prinsipnya adalah keesaan Tuhan dalam sifat, perbuatan dan
zat-Nya, serta kewajiban mengesakan dalam beribadah kepada-Nya. Dalam pandangan Syiah Imamiyah, sifat-sifat Allah seperti ilmu, qudrat, iradat, hayat
dan lain-lain, kesemuanya adalah zat-Nya yang sendiri bukan sifat di luar zat-Nya,
60
Peristiwa tersebut terjadi pada 10 Muharram 61 H, dimana Imam Husain beserta keluarga, para sahabat serta pengikut setianya dibantai secara keji oleh pasukan Yazid bin
Muawiyah di Karbala.
61
Ali Zainal Abidin, Identitas Mazhab Syiah: Melacak Akar Historis Kelahiran dan Dasar-dasar Ajarannya
, h. 21-22.
62
Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999, Cet. 2, h. 390.
maka qudrat-Nya misalnya dari segi wujud-Nya adalah hayat-Nya, dan hayat-Nya adalah qudrat-Nya, demikian seterusnya.
2. Nubuwah Kenabian Kelompok Syiah berkeyakinan bahwa seluruh nabi yang disebut dalam
Al-Quran adalah utusan-utusan Allah, dan Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir dan penghulu seluruh nabi. Beliau terpelihara dari kesalahan dan dosa.
Allah telah memperjalankan beliau di waktu malam dari masjid al-Haram ke masjid al-Aqsha kemudian dinaikkan ke Sidratul Muntaha. Kitab al-Quran
diturunkan kepada beliau sebagai mukjizat dan tantangan serta pengajaran hukum yang membedakan antara yang halal dan haram.
3. Maad Kebangkitan atau hari kemudian Kelompok Syiah berkeyakinan sebagaimana diyakini oleh seluruh kaum
Muslim bahwa Allah SWT akan mengembalikan hidup atau membangkitkan seluruh makhluk dan menghidupkan mereka setelah kematian pada hari kiamat
untuk melakukan perhitungan dan balasan. Yang dibangkitkan itu adalah sosok yang bersangkutan masing-masing dengan jasad dan ruhnya. Mereka juga percaya
dengan semua yang tercantum dalam al-Quran dan sunnah yang dinilainya qathi pasti seperti surga, neraka, kenikmatan di alam barzah dan siksanya, timbangan
amal, dan lain-lain. 4. Imamah Kepemimpinan
Imamah menurut kelompok Syiah adalah suatu jabatan ilahi. Allah yang memilih berdasarkan pengetahuan-Nya yang azali menyangkut hamba-hamba-
Nya, sebagaimana Dia memilih nabi. Allah memerintahkan kepada nabi untuk menunjukkannya kepada umat dan memerintahkan mereka mengikutinya. Mereka
percaya bahwa Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menunjuk Ali dan menjadikannya pemandu bagi manusia sesudah beliau.
Kelompok Syiah mempercayai bahwa imam itu seperti halnya nabi haruslah terpelihara dari keburukan dan kekejian, baik lahir maupun bathin sejak
usia kanak-kanak sampai dengan kematian. Imam tersebut juga harus harus terpelihara dari lupa dan kesalahan karena para imam adalah pemelihara syariat
dan pelaksana ajaran agama. Ringkasnya kedudukan imamah sama dengan kenabian, hanya saja seorang imam tidak mendapatkan wahyu, berbeda dengan
nabi yang mendapatkan wahyu. Adapun para imam golongan Syiah Imamiyah berjumlah dua belas orang.
Sebelas orang diantara mereka telah wafat sedangkan imam kedua belas yakni Muhammad ibn Hasan al-Askari telah lahir pada tahun 260 H, kemudian
menghilang dan akan muncul kembali pada suatu ketika. Imam kedua belas inilah yang mereka yakini sebagai Imam Mahdi. Berikut ini kedua belas imam dalam
Syiah Imamiyah, yaitu: Ali bin Abi Thalib w. 41661
Hasan bin Ali w. 49669 Husain w. 61680
Ali Zainal Abidin w. 94712 Muhammad al-Baqir w. 113731
Jafar Shadiq w. 148765 Musa al-Kazim w. 203818
Ali Ar-Rida w. 203818 Muhammad al-Taqi al-Jawwad w. 230835
Ali al-Naqi w. 254868 Hasan al-Askari w. 260873
Muhammad yang disebut sebagai al-Mahdi al-Muntazhar imam yang akan muncul pada akhir zaman
5. Al-Adl Keadilan Syiah menegaskan keadilan Allah yang mutlak itu menjadikan setiap
manusia harus percaya bahwa Allah wajib melakukan ash-shalah dan al-ashlah yang baik dan yang terbaik sehingga Dia pasti akan memberikan ganjaran pada
yang taat dan memberikan hukuman pada yang berdosa.
4. Doa dalam Ajaran dan Tradisi Syiah