Pengaruh Terhadap Pendidikan Pengaruh Orang Batak Toba Terhadap Kehidupan Masyarakat di Sidikalang

tanah Pakpak mulai belajar menggunakan bahasa tersebut. Tanpa di sadari pengajaran dengan menggunakan bahasa Batak Toba membuat mereka lebih dominan menggunakan bahasa daerah tersebut. Penggunaan bahasa daerah Batak Toba semakin dominan digunakan di kecamatan Sidikalang. Di dalam kalangan Pakpak yang beragama Kristen, berpuluh tahun suku Pakpak berada di sayap Gereja Etnis Batak Toba, yaitu HKBP Huria Kristen Batak Protestan. Anggota jemaat gereja selalu menggunakan bahasa Batak Toba dan Kitab Suci yang digunakan masih berbahasa Pakpak, baru sekitar tahun 70-an beberapa gereja mulai menggunakan bahasa Pakpak sebagai bahasa pengantar, terutama setelah disebut sebagai gereja HKBP Simerkata Pakpak. Dan Kitab Suci Alkitab pada tahun 1989 diluncurkan kitab suci berbahasa Pakpakl. 39 Bagi orang Batak Toba pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk dapat memperbaiki taraf hidup mereka. Keinginan orang Batak Toba untuk

4.3.2 Pengaruh Terhadap Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu alat yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat. Dimana pendidikan mempunyai peranan penting dalam mendukung proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di segala bidang kehidupan masyarakat. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan sumber daya manusia akan merupakan kebutuhan mendesak untuk menghadapi tantangan era komputerisasi dan informasi yang semakin canggih di masa yang akan datang. 39 Wahyudi, dkk, Op. cit, hlm 10. Universitas Sumatera Utara mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan maju sangatlah besar, pendidikan yang mereka tempuh bukan hanya di daerah sendiri akan tetapi sampai ke luar daerah. Hal ini juga didukung oleh orangtuanya yang rela mengorbankan apa saja yang ada untuk menyekolahkan anak-anaknya. Sistem pendidikan yang dijalankan di tanah Batak sebelum kekristenan masuk adalah pendidikan yang mengutamakan pengetahuan praktis sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan saja. Pengetahuan diperoleh dengan meniruwarisan dari kedua orangtua, kakeknenek termasuk saudara-saudara dekat dan penghuni huta lainnya. Sistem pengajaran yang digunakan adalah secara lisan, langsung dan pengalaman lapangan seperti pengetahuan bercocok tanam, berladang dan mengenal musim. 40 Pengetahuan tradisional yang diperoleh masyarakat Batak Toba bukan diperoleh secara formal akan tetapi secara langsung atau pengetahuan secara praktis. Sistem pendidikan seperti ini semakin terdesak dengan sistem pendidikan modern Barat. Berkembangnya dunia pendidikan dikalangan orang Batak adalah dari keberhasilan zending Jerman dan pemerintah Belanda dalam mengembangkan dunia pendidikan. Setelah kedatangan para zending Jerman mulailah didirikan sekolah- sekolah bagi anak-anak pemerintah kolonial Belanda maupun pemerintah Jerman. Usaha mengubah dan memperkenalkan cara-cara lebih baru dalam pendidikan mulai diperkenalkan demi kemajuan dan peningkatan taraf hidup di sektor perekonomian. Hal ini juga tidak terlepas dari kebutuhkan tenaga-tenaga terdidik untuk keperluan birokrasi gereja dan jabatan-jabatan pada birokrasi pemerintah Belanda. 41 40 O. H. S Purba, Elvis Purba, Op. cit, hlm 65. 41 Tagor Nainggolan, Op.cit, hlm 202. Universitas Sumatera Utara Selain faktor kebutuhan zending Jerman dan pemerintah Belanda, kemajuan pendidikan yang cukup pesat pada orang Batak Toba juga didorong oleh keinginan kuat untuk lebih baikmaju. Status sebagai pengawai sangat dihargai dalam masyarakat Batak Toba. Pendidikan adalah “cangkul emas” sarana keluar dari lingkaran kemiskinan. Setiap orang yang berpendidikan akan berlomba untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Bagi orang Batak Toba memandang pendidikan menjadi satu jalur mobilitas sosial untuk mendapatkan pangkat dan pendidikan bukan hanya urusan pribadi tetapi klen. Semua anggota klen akan bangga kalau salah satu dari mereka menjadi doktor dan ahli hukum atau pengawai pemerintahan yang menuntut pendidikan yang baik. Dengan kata lain, pendidikan dari anggota keluarga menjadi indentitas klien yang dapat mengangkat derajat atau status sosial keluarganya di tengah masyarakat, yang masih merupakan fenomena sosial hingga saat ini. Pada awalnya pendidikan hanya untuk anak laki-laki terutama pengguasa lokal anak ni raja. Halangan utama anak perempuan untuk masuk sekolah ialah ideologi gender Batak Toba. Dimana anak perempuan jika sekolah setinggi-tingginya akan tetap kembali ke dapur dan jika menikah nanti akan mengikut marga suaminya, dan anak perempuan hanya dijadikan sebagai asset dalam keluarga, karena perempuan akan diberikan oleh keluarga kepada pihak laki-laki menjadi milik keluarga laki-laki. Namun sesuai dengan perkembangan zaman, penyebaran pendidikan semakin luas dan terbuka untuk umum terutama bagi perempuan. Perempuan memperoleh tempat yang sama di segala bidang. Tetapi dalam istiadat Universitas Sumatera Utara orang Batak Toba walaupun perempuan mempunyai pekerjaan yang tinggi harus tetap patuh terhadap suami dan keluarga. Upaya peningkatan kecerdasan dan keterampilan penduduk melalui proses pendidikan sangat tergantung dari fasilitas dan sarana pendidikan yang telah tersedia, karena kemajuan pendidikan harus ditopang dengan pengadaan sarana-prasarana yang up-date atau sesuai perkembangan zaman sehingga dapat menghadapi era globalisasi yang menuntut penggunaan alat-alat canggih dan praktis. Disamping itu juga dipengaruhi oleh peningkatan kualitas guru pengajar di lembaga-lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta baik dalam sistem pengajaran maupun ilmu yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan IPTEK saat ini. Keinginan penduduk Sidikalang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik sangatlah besar. Hal ini didukung pemerintah dengan adanya usaha-usaha mendirikan sarana-sarana pendidikan yang cukup berkompeten, guru-guru yang berinteligen dan pengadaan beasiswa bagi siswa berprestasi dan kurang mampu. Hal ini menunjukkan antusias Pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan sistem pendidikan di Sidikalang. Salah satu pendidikan yang didirikan oleh orang Batak Toba yang berdiri sampai sekarang adalah sekolah HKBP yang mencakup Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Atas SMA serta Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Sekolah ini bukan diperuntukkan bagi orang Batak Toba akan tetapi bagi semua suku dan agama. Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Pengaruh Orang Batak Toba Terhadap Tempat Tinggal