Tebal Korosi yang diijinkan Kondisi Layan Kekerasan Baja

2.4.3.2. Tebal Korosi yang diijinkan

Jika diperluka n, setelah mempertimbangkan semua efek dari cairan yang disimpan, hasil penguapan di atas cairan, dan keadaan atmosfir, dapat diperhitungkan korosi yang diijinkan untuk diperhitungkan pada setiap lapisan cangkang, untuk pelat dasar, untuk nozzle dan lubang orang manholes, dan untuk bagian struktur.

2.4.3.3. Kondisi Layan

Ketika kondisi layan diperkirakan meliputi terdapatnya hidrogen sulfida atau kondisi lain yang bisa menambah keretakan akibat dorongan hidrogen, terutama di dekat dasar cangkang badan tangki pada hubungan antara cangkang dengan pelat dasar, perlu dilakukan upaya pencegahan untuk memastikan material tangki dan detail konstruksi adalah memadai untuk menahan keretakan tersebut. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan memperhatikan batas dari kandungan sulfur pada baja cangkang dan baja las dan juga prosedur kontrol kualitas yang cocok pada pembuatan pabrikasi pelat dan tangki. Kekerasan las, termasuk zona kena-panas heat-affected, yang mengalami kondisi ini harus diperhatikan. Baja las dan zona yang berdekatan dengan zona kena-panas heat-affected zone sering mengandung zona kekerasan yang memiliki kelebihan Rockwell C 22 dan dapat diperkirakan akan menjadi lebih rentan untuk mengalami keretakan daripada baja tanpa las. Kriteria kekerasan harus dipertimbangkan dengan baik dan dengan berdasarkan pada evaluasi konsentrasi hidrogen sulfida yang mungkin terdapat dalam produk, Universitas Sumatera Utara kemungkinan dari kandungan air yang mungkin ada dalam permukaan baja, dan karakteristik kekuatan serta kekerasan dari baja dasar dan baja las.

2.4.3.4. Kekerasan Baja

Kekerasan baja dapat dievaluasi dengan satu atau kedua metode di bawah ini : 1 Tes kualifikasi prosedur pengelasan dari semua pengelasan harus meliputi tes kekerasan dari baja las dan zona kena-panas heat-affected zone dari pelat tes. Metode pengetesan dan standar yang diijinkan dapat didiskusikan antara pembeli dan pembuat. 2 Semua las yang melalui proses otomatis harus diperiksa kekerasannya pada permukaannya. Kecuali disebutkan sebaliknya, satu tes harus dilakukan untuk setiap las vertikal, dan satu tes harus dilakukan untuk setiap 30 m 100 ft dari las keliling. Metode pengetesan dan standar yang diterima dapat didiskusikan antara pembeli dan pembuat.

2.4.4. Pelat Dasar

Dokumen yang terkait

Analisa Kekakuan Sambungan Pada Konsole Dengan Baut Mutu Tinggi dibandingkan dengan Baut Mutu Biasa pada Struktur Baja

3 106 94

Perencanaan Portal Baja 4 Lantai Dengan Metode Plastisitas Dan Dibandingkan Dengan Metode LRFD

6 66 354

Analisa Balok Prategang Jembatan Jl. Sudirman dan Dibandingkan Menggunakan Balok Komposit Baja- Beton (Studi Kasus)

5 58 150

Analisa Balok Prategang Jembatan Jl. Sudirman dan Dibandingkan Menggunakan Balok Komposit Baja- Beton (Studi Kasus)

0 0 18

Analisa Balok Prategang Jembatan Jl. Sudirman dan Dibandingkan Menggunakan Balok Komposit Baja- Beton (Studi Kasus)

0 0 1

Analisa Balok Prategang Jembatan Jl. Sudirman dan Dibandingkan Menggunakan Balok Komposit Baja- Beton (Studi Kasus)

0 0 7

Analisa Balok Prategang Jembatan Jl. Sudirman dan Dibandingkan Menggunakan Balok Komposit Baja- Beton (Studi Kasus)

0 0 51

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah singkat Kelapa Sawit - Perubahan Kandungan Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) dan Kadar Air Dari CPO Pada Tangki CST Dibandingkan Dengan CPO Setelah Mengalami Pemurnian Melalui Oil Purifier dan Vakum Drier Pada Tangki Minyak

0 1 29

PERUBAHAN KANDUNGAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS (ALB) DAN KADAR AIR DARI CPO PADA TANGKI CST DIBANDINGKAN DENGAN CPO SETELAH MENGALAMI PEMURNIAN MELALUI OIL PURIFIER DAN VAKUM DRIER PADA TANGKI MINYAK PRODUKSI DI PABRIK PKS PTP.NUSANTARA IV PABATU TEBING TINGG

0 0 13

ANALISA KEKAKUAN SAMBUNGAN PADA KONSOLE DENGAN BAUT MUTU TINGGI DIBANDINGKAN DENGAN BAUT MUTU BIASA PADA STRUKTUR BAJA

0 0 20