11. Simbol Cut Save Gambar pisau, artinya wadah aman digunakan sebagai alas saat memotong bahan-
bahan makanan. 12. Simbol Non-Cut Save
Gambar pisau dicoret, artinya tidak untuk wadah memotong. 13. Simbol Dishwasher Save
Gambar gelas terbalik, artinya wadah aman untuk dicuci dalam mesin pencuci. 14. Simbol Non-Dishwasher Save
Gambar gelas dicoret, artinya gelas harus dicuci manual.
2.4.3. Dampak dan Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan
Adapun zat-zat penyusun plastik yang berbahaya bagi kesehatan adalah Koswara, 2006:
1. Monomer vinil klorida, dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada DNA dan mengalami metabolisme dalam tubuh, sehingga memiliki potensi yang cukup
tinggi untuk menimbulkan tumor dan kanker pada manusia terutama kanker hati. 2. Monomer vinil sianida akrilonitril, bereaksi dengan adenin pada DNA dan
memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan penyakit kanker. Dampak akrilonitril sudah terbukti pada hewan percobaan yaitu menimbulkan
cacat lahir pada tikus yang memakannya. 3. Monomer vinil asetat, telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus dan hati
liver pada hewan. 4. Monomer lainnya, seperti akrilat, stirena, metakriat dan senyawa turunannya
seperti vinil asetat, polivinil klorida, kaprolaktam, formaldehida, kresol, isosianat
Universitas Sumatera Utara
organik, heksa metilandiamin, melamin, epodilokkloridin, bispenol dan akrilonitril yang dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan terutama
mulut, tenggorokan dan lambung. Selain monomer, zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan diantaranya:
1. Dibutil ptalat DBP dan Dioktil ptalat DOP, merupakan zat aditif yang populer digunakan dalam proses plastisasi, namun dibalik kepopuleran itu ternyata DBP
dan DOP ternyata menyimpan suatu zat kimia yaitu zat benzen. Benzen termasuk larutan kimia yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan. Benzen juga tidak dapat
dikeluarkan melalui feses atau urin. Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan berbalut lemak. Hal tersebut bisa memicu kanker pada darah atau
leukemia Koswara, 2006. 2. Timbal Pb merupakan racun bagi ginjal dan kadmium Cd yang merupakan
pemicu kanker dan racun bagi ginjal dimana keduanya merupakan bahan aditif untuk mencegah kerusakan pada plastik.
3. Senyawa nitrosamine, yang timbul akibat reaksi antara komponen dalam plastik yang bersifat karsinogenik Winarno, 1994.
4. Ester ptalat, yang digunakan untuk melenturkan ternyata dapat menggangu sistem endokrin Anonimous, 2009.
5. Bisphenol A BPA yang terdapat pada plastik polikarbonat PC merupakan zat aditif yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker dan memperbesar resiko
pada kehamilan Anonimous, 2008. 6. Bahan aditif senyawa penta kloro bifenil PCB yang ditambahkan sebagai bahan
untuk membuat plastik tahan panas. PCB berfungsi sebagai satic agent dan ikut
Universitas Sumatera Utara
menentukan kualitas plastik. Plastik tahan panas sangat dimungkinkan mengandung PCB lebih banyak. Tanda dan gejala keracunan PCB ini berupa
pigmentasi pada kulit dab benjolan-benjolan, gangguan pencernaan, serta tangan dan kaki lemas. Pada wanita hamil PCB dapat mengakibatkan kematian bayi
dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Pada keracunan menahun, PCB dapat menyebabkan kematian jaringan hati dan kanker hati Anonimous, 2009.
7. Ancaman lain kemasan plastik adalah pigmen warna pada kantong plastik kresek yang bisa bermigrasi ke dalam makanan. Pada kantong plastik yang berwarna-
warni sering tidak diketahui bahan pewarna yang digunakan. Begitu juga dengan plastik yang tidak berwarna, perlu diwaspadai penggunaanya. Semakin jernih,
bening dan bersih plastik tersebut, semakin sering terdapat kandungan zat kimia yang berbahaya dan tidak aman bagi kesehatan manusia Koswara, 2006.
2.4.3. Dampak dan Bahaya Plastik Terhadap Lingkungan