Dampak dan Bahaya Plastik Terhadap Lingkungan

menentukan kualitas plastik. Plastik tahan panas sangat dimungkinkan mengandung PCB lebih banyak. Tanda dan gejala keracunan PCB ini berupa pigmentasi pada kulit dab benjolan-benjolan, gangguan pencernaan, serta tangan dan kaki lemas. Pada wanita hamil PCB dapat mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Pada keracunan menahun, PCB dapat menyebabkan kematian jaringan hati dan kanker hati Anonimous, 2009. 7. Ancaman lain kemasan plastik adalah pigmen warna pada kantong plastik kresek yang bisa bermigrasi ke dalam makanan. Pada kantong plastik yang berwarna- warni sering tidak diketahui bahan pewarna yang digunakan. Begitu juga dengan plastik yang tidak berwarna, perlu diwaspadai penggunaanya. Semakin jernih, bening dan bersih plastik tersebut, semakin sering terdapat kandungan zat kimia yang berbahaya dan tidak aman bagi kesehatan manusia Koswara, 2006.

2.4.3. Dampak dan Bahaya Plastik Terhadap Lingkungan

Dari segi lingkungan, plastik sangat berbahaya karena plastik memiliki sifat sulit terdegradasi non-biodegradable. Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 500 tahun agar dapat terdekomposisi dengan sempurna. Sampah kantong plastik yang ditimbun di tempat pembuangan akhir dapat mencemari tanah dan air tanah sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia Anonim 2008. Tentang bahan pembuat plastik, umumnya polimer polivinil terbuat dari polychlorinated biphenyl PCB yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Hal ini berakibat antara lain: • Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah. Universitas Sumatera Utara • Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. • PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan. • Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. • Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah. • Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun. • Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi non-biodegradable. Biasanya limbah plastik yang sudah tidak berguna akan dibuang atau dibakar. Sampah plastik yang dibuang ke lingkungan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai oleh mikroorganisme sehingga akan menumpuk dan menjadi sarang penyakit dan mengganggu ekosistem sekitar. Sedangkan pembakaran sampah yang tidak menggunakan teknologi tinggi dapat berakibat pada pencemaran lingkungan. Sebab hal ini dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya dan beracun yang dikenal dengan nama dioksin Chandra, 2009. Jika dioksin berada diudara maka akan dapat terhirup oleh manusia dan masuk ke dalam sistem pernafasan. Risiko bagi manusia yang paling besar adalah jika dioksin diterima tetap sehingga dioksin akan mengendap dalam tubuh manusia Universitas Sumatera Utara walaupun dalam satuan takaran kecil. Dioksin menimbulkan kanker, bertindak sebagai pengacau hormon, diteruskan dari ibu ke bayi selama menyusui dan mempengaruhi sistem reproduksi. Selain mengakibatkan penyakit tersebut, dioksin dengan demikian juga mempengaruhi kemampuan belajar anak yang sangat peka terhadap pencemaran udara Chandra, 2009.

2.5. Kemasan

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2008 Terhadap Makanan yang Mengandung Natrium

4 58 63

Perilaku Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Terhadap Pola Makan Vegetarian Tahun 2011

6 79 130

Perilaku Penjual Makanan Yang Menggunakan Plastik dan Styrofoam di Lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara Tahun 2010

19 135 71

Perilaku Mahasiswa Dalam Meminimalisir Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2017

0 0 18

Perilaku Mahasiswa Dalam Meminimalisir Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2017

0 1 2

Perilaku Mahasiswa Dalam Meminimalisir Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2017

0 0 8

Perilaku Mahasiswa Dalam Meminimalisir Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2017

0 1 35

Perilaku Mahasiswa Dalam Meminimalisir Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2017 Chapter III VI

0 0 48

Perilaku Mahasiswa Dalam Meminimalisir Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2017

3 10 2

Perilaku Mahasiswa Dalam Meminimalisir Penggunaan Kantong Plastik Dan Styrofoam Di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2017

0 1 7