Sumber Data Pengumpulan Data

3.2 Sumber Data

Secara garis besar sumber data yang diambil ada dua, yaitu data biofisik dan data sosial. Data biofisik berupa penutupan terumbu karang dan pengamatan terhadap kepadatan ikan karang serta data kondisi perairan. Data sosial berupa aktivitas penangkapan ikan, metoda penangkapan ikan, keadaan sosial ekonomi dan kelembagaan nelayan setempat. Secara keseluruhan sumber data primer dan sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini disajikan Tabel 2 dan 3: Tabel 2 Sumber data primer no Primer Alat Pengukuran Metode pengukuran 1 Suhu o C YSI 2000 insitu 2 Salinitas YSI 2000 insitu 3 pH YSI 2000 insitu 4 Kecerahan Secchi disk insitu 5 Material dasar perairan - insitu 6 Tipe pantai - insitu 7 Kedalaman perairan - insitu 8 Keterlindungan - insitu 9 Penutupan lahan pantai - insitu 10 Penutupan terumbu karang - Line intercept transect 11 Ikan karang - Visual sensus 12 Oksigen terlarut YSI 2000 insitu 13 Nitrat Spektrofotometer laboratorium 14 Arus Curent meter insitu 15 ortopospat Spektrofotometer laboratorium 16 Faktor-faktor strategis yang mempengaruhi budidaya ikan karang dengan sistem sea ranching dalam mendukung wisata bahari. Wawancarakui sioner Tabel 3 Sumber data sekunder No Jenis data Sumber Data 1 Rencana pemanfaatan ruang TWAL Gili Indah Bappeda Kabkota Lombok barat 2 Demografi, sosekbud BPS Kabupaten Lombok Barat 3 Penggunaan Lahan Bappeda Lombok Barat 4 Sarana dan prasarana BPS Kabupaten Lombok Barat Batas administrasi Bappeda Lombok Barat 3 Oseanografi batimetri, pasang surut, gelombang, arus laut Bakosurtanal, Dishidros TNI-AL 4 Penutupan karang Citra Satelit 2004 Landsat TM 5 Peta Lingkungan Pantai Indonesia Skala 1: 50.000, Peta Lingkungan Laut Nasional 1: 500.000 Bakosurtanal

3.3 Pengumpulan Data

Terumbu Karang Penelitian karang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan secara kualitatif dilakukan dengan pengamatan secara visual dengan metode mantaw tow tentang profil habitat. Pengamatan Kuantitatif dilakukan dengan metode Line Intercept Transect LIT Kinze III and Snider, 1978, dalam Stoddart and Johannes, 1978. Lokasi pengamatan secara kuantitatif dilakukan pada lokasi-lokasi pengamatan pada penelitian-penelitian terdahulu disekitar kawasan TWAL Gili Indah. Transek dilakukan dengan menarik garis pita dengan panjang 50 meter, sejajar garis pantai. Persentase tutupan karang dan biota lain diukur dengan menghitung panjang rol meter yang menyinggung masing-masing biota yang dilaluinya dengan ketelitian mendekati sentimeter, dibagi panjang transek. Dilakukan identifikasi lifeform dan jenis karang dengan bantuan buku Karang Indonesia Suharsono. 1996. Ikan Karang Pengukuran kepadatan ikan karang dilakukan dengan metode Belt Transect English, Wilkinson, Baker 1994. Garis transek dengan panjang 50 meter dipasang sejajar garis pantai. Ikan kemudian disensus mengikuti garis transek yang elah dipasang dengan lebar pengatan 2,5 meter sisi kiri dan kanan garis transek. Sehingga luas bidang pengamatan ikan adalah 250 meter persegi. Sensus ikan jenis dan jumlah dilakukan pada kedalaman kedalaman 3 meter dan 10 meter. Pengukuran ikan karang dilakukan pada sisi barat, timur, selatan dan utara masing-masing pulau. Penjaringan isu mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di bidang perikanan untuk analisis SWOT ditentukan oleh tokoh masyarakat dan nelayan dengan pertimbangan yaitu penguasaan kondisi wilayah TWAL Gili Indah. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 25 orang terdiri dari lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang terkait dengan kajian penelitian seperti tokoh masyarakat dan nelayan 10 orang, pengusaha wisata 3 orang, LSM 1 orang, BAPPEDA 2 orang, BKSDA 2 orang, Dinas Pariwisata 2 orang, DKP Propinsi dan Kabupaten 4 orang serta perguruan tinggi 1 orang. Untuk keperluan analisis AHP dalam pemilihan jenis ikan karang yang akan di restoking, responden dipilih dari seluruh jumlah responden sebagai key informan yang dianggap mengerti dan mempunyai kemampuan dalam kajian penelitian. 3.4 Analisis Data 3.4.1 Deskripsi Kondisi Terumbu Karang dan Ikan Karang.

Dokumen yang terkait

Analisis Perubahan Fungsi Lahan Di Kawasan Pesisir Dengan Menggunakan Citra Satelit Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Di Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading Dan Langkat Timur Laut)

1 62 6

Studi Keanekaragaman Ikan Karang Di Kawasan Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam

2 37 76

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PUNDI (Studi Kasus Pada Bank Nusa Tenggara Barat Cabang Praya, Lombok)

0 6 19

Konsep Komunikasi Pembentukan Positioning Daerah Tujuan Wisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 (Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB)

0 6 2

Kualitas pengasuhan anak di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) di Indonesia: PSAA Al-Ikhlas kabupaten Lombok Barat provinsi Nusa Tenggara Barat

1 6 56

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Bau Nyale Suku Sasak Di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat (Studi Etnografi Komunikasi Pada Aktivitas Dalam UPacara Adat Bau NYale Suku Sasak Di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat)

0 4 21

Potensi Hasil Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada Satu Tahun Budidaya di Lahan Kering Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat Yield Potential of Physic Nut (Jatropha curcas L.) at the First Years Cultivation on Dry Land of West Lombok, West Nusa Tenggara

0 0 7

View of Analisa Kinerja Pengelolaan Irigasi Di Daerah Irigasi Lemor, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

0 0 10

i TUGAS AKHIR - Desain interior museum sasak di Mataram Lombok – Nusa Tenggara Barat dengan konsep modern kontemporer

1 1 13

Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Karang Taruna Di Desa Wisata Lombok Kulon Bondowoso

1 1 6