digunakan dapat berupa udang maupun ikan, b pancing biasa, dimana pancing dikaitkan dengan sebatang bambu atau semacam aluminium yang panjangnya 5
meter. Kemudian panjang kail dapat mencapai 8-10 meter, dan memakai mata kail sebanyak satu buah. Adapun umpan yang digunakan dapat berupa udang,
lumut, dan ikan kecil.
3. Panah
Kegiatan memanah ikan dilakukan oleh masyarakat Gili Indah disekitar pantai yang memikili terumbu karena yang masih baik. Kondisi terumbu karang
yang baik tersenut cenderung memilki banyak ikan. Waktu yang paling baik untuk memanah pada sore sampai malam hari, karena menurut pendapat mereka, ikan
karang pada saat itu sedang beristirahat di sekitar terumbu dan mencari makan di permukaan air. Jika memanah pada malam hari maka diperlukan alat
perlengkapan tambahan seperti lampu dan tenda. Kegiatan ini memerlukan fisik yang kuat karena pemanah akan masuk ke dalam dasar air untuk mencari ikan
yang bersembunyi di terumbu karang. Bagi pemanah yang sudah berpengalaman kadang-kadang tidak memerlukan peralatan selam. Tidak heran
beberapa orang yang melakukan aktivitas tersebut banyak yang mengidap penyakit rematik, karena dilakukan pada malam hari.
Aktivitas penangkapan ikan dengan menggunakan jaring muroami hampir tidak lagi beroperasi di kawasan Gili Indah. Jumlah kelompok jaring muroami
saat ini berjumlah 3 kelompok, namun yang masih aktif melakukan kegiatan penangkapan ikan adalah 2 kelompok. Hal ini disebabkan semakin mahalnya
biaya operasi dibandingkan hasil tangkapan yang diperoleh. Dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh alat cukup besar menimbulkan dampak yang cukup besar
terhadap kerusakan terumbu karang. Kebanyakan hasil tangkapan nelayan kecil hanya cukup untuk
dikomsumsii sendiri dan apabila hasilnya cukup banyak maka dijual ke restoran- restoran terdekat yang ada di kawasan Gili Indah atau dibawa ke luar kawasan
Gili Indah. Menurut wawancara secara informal dengan nelayan yang menggunakan pancing yang ada di kawasan Gili Meno, bahwa semakin hari hasil
tangkapan mereka semakin berkurang, bahkan kadang tidak mendapatkan hasil. Masih dari sumber yang sama disebutkan, hal ini dipengaruhi oleh terjadinya
kerusakan pada terumbu karang sebagai habitat berbagai biota laut termasuk ikan-ikan konsumsi.
5.2 Kesesuaian Lingkungan Perairan untuk Budidaya Ikan Karang Sistem Sea Ranching