terumbu karang. Sedangkan ikan indikator berupa jenis ikan karang kepe-kepe yang sangat jarang ditemukan baik pada daerah rataan terumbu maupun di
daerah tubir. Situasi ini merepleksikan bahwa spesies dari ikan indikator mempunyai ’niche’ ekologi yang luas dan tidak dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan komposisi habitat.
5.1.3 Aktivitas Kegiatan Perikanan
Masyarakat nelayan di desa Gili Indah dalam aktivitas penangkapan ikan menggunakan alat tangkap mourami, pancing dan panah.
1. Jaring Muroami
Menurut informasi dari masyarakat alat tangkap tersebut telah dikenal sejak tahun 1956 dan dibawa oleh Daeng Makdag dari Sulawesi Selatan
COREMAP dan LIPI, 1996. Pada saat ini di TWAL Gili Indah Dusun Gili Air terdapat 3 kelompok nelayan yang memiliki jaring mourami. Setiap kelompok
memiliki anggota 34 orang dengan tiga sub perahu dan 3 mesin. Seorang diantaranya bertindak sebagai pemimpin pungawa, yaitu nelayan yang sudah
menguasai seluk beluk laut, sedangkan yang lainnya bertindak sebagai anggota sawi. Panjang tali pemberat sekitar 15-20 meter dan batu seberat 5 kg. Jenis
alat tangkap ini potensial untuk merusak terumbu karang karena dalam pengoperasiannya ikan-ikan yang ada di terumbu karang dipaksa untuk keluar
menuju jaring menggunakan batu yang sudah dipersiapkan di bawah jaring dan waktu digunakan untuk melaut selama 7 jam.
Sistem bagi hasil yang berlaku pada alat tangkap jaring muroami adalah dengan cara nilai hasil penjualan nilai produksi dikurangi dengan biaya
operasional bahan bakar dan pembekalan. Selanjutnya hasil bersih dibagi dua yaitu satu bagian untuk anggota kelompok dan satu bagian untuk jaring. Rata-
rata pendapatan setiap kali penangkapan sebesar Rp 600.00034 orang. Jenis ikan yang ditangkap adalah jenis ikan ekor kuning caesio spp, kerapu
Epinephelus spp, Sunglir Elagaris bipinulatus, Lemsam Lithirinus spp.
2. Pancing
Aktivitas penangkapan lebih banyak dilakukan oleh nelayan Gili Meno dan Air Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan alat tangkap jaring dan sebagian
dilakukan tersendiri. Aktivitas memancing ini dibagi dalam, dua kelompok berdasarkan jenis pancing yang digunakan : a pancing dalam dimana panjang
tali dapat mencapai 20-50 meter dengan jumlah mata kail 2 buah. Umpan yang
digunakan dapat berupa udang maupun ikan, b pancing biasa, dimana pancing dikaitkan dengan sebatang bambu atau semacam aluminium yang panjangnya 5
meter. Kemudian panjang kail dapat mencapai 8-10 meter, dan memakai mata kail sebanyak satu buah. Adapun umpan yang digunakan dapat berupa udang,
lumut, dan ikan kecil.
3. Panah