Lembaga Ekonomi Keadaan Fisik

dan setiap saat selalu tesedia perahu dari Bangsal menuju Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Mulai bulan Juni 2001 telah diberlakukan tarif untuk satu penumpang dari pelabuhan bangsal ke Gili Air Rp 2.300, Gili Meno Rp 2.800, dan Gili Trawangan Rp 3.000. Tarif juga berlaku untuk penyeberangan antar gili, yaitu Rp 7000. Jika perahu disewa Charter, tarif yang berlaku antara Rp 55.000 sampai Rp 120.000. Perahu yang melayani antar pulau tergabung dalam koperasi angkutan Karya Bahari. Peranan koperasi ini adalah melayani kebutuhan anggotanya, dan menjual tiket untuk penyeberangan. Untuk menghubungkan dengan wilayah daerah lain maka diperlukan sarana telekomunikasi terutama bagi wisatawan. Di setiap Gili terdapat warung telekomunikasi wartel yang melayani lokal, SLJJ, dan SLI. Selanjutnya tidak kalah pentingnya adalah sarana penerangan listrik. Pelayanan listrik oleh PLN hanya terdapat di dua Gili, yaitu Gili Air dan Gili Trawangan. Sedangkan di Gili Meno biasanya disediakan oleh masing-masing tempat penginapan dalam jumlah yang terbatas.

4.1.5 Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi yang terdapat di Desa Gili Indah secara rinci dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Lembaga ekonomi yang terdapat di Desa Gili Indah No Jenis Lembaga Jumlah unit 1. Koperasi 1 2. Industri Alat Rumah Tangga 1 3. Restoran 72 4. Warung Kelontong 20 5. Angkutan 45 6. Toko Swalayan 1 Jumlah 140 Sumber : : Laporan Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Desa Gili Indah, BKSDA 2005.

4.1.6 Keadaan Fisik

4.1.6.1.Topografi dan Batimetri Keadaan topografi Gili Air dan Gili Meno datar, dengan ketinggian hampir sejajar dengan permukaan laut, sedangkan Gili Trawangan pada bagian tengah ke arah utara datar dan pada bagian tengah ke arah selatan berbukit dengan ketinggian ± 72 meter dari permukaan laut. Keadaan topografi pantai ketiga pulau landai dengan areal yang tidak terlalu luas. Kondisi bathymetri sekeliling Gili Air dan Gili Trawangan landai hingga kedalaman 10 meter, sedangkan Gili Meno agak sedikit curam. Selat antara Gili Air dan Gili Meno, serta Gili Meno dan Gili Trawangan mempunyai kedalaman antara 30-40 meter. Pada bagian barat Gili Trawangan mempunyai kedalaman antara 30-40 meter. Pada bagian barat Gili Trawangan batimetrinya curam dengan kedalaman lebih dari 50 meter. 4.1.6.2 Oseonografi Pasang surut air laut mempunyai ketingian 1-5 meter. Pasang surut Selat Lombok memiliki karateristik yang unik akibat dipengaruhi oleh dua rambatan gelombang pasang surut yang berasal dari Samudera Pasifik. Kondisi pasang surut tersebut dan proses atmosfir skala global sehingga memberikan tambahan fluktuasi permukaan laut hingga 30 cm pada fluktuasi permukaan air yang disebabkan pasang surut Suharsono, 1995. Keadaan osenografi Gili Indah dipengaruhi oleh dinamika oseanografi Selat Lombok dan Laut Flores. Diantara parameter oseanografi yang penting dalam penentuan lokasi wisata bahari adalah pasang surut, arus, dan gelombang. Berdasarkan pengukuran pasang surut di Dermaga Gili Air 08 21’52’’,116 04’55’’BT didapatkan tipe pasut Gili Indah adalah campuran condong ke tipe semi diurnal hari ganda. Dengan perbedaan pasang dan surutnya ± 1 meter Departemen Kehutanan, 1994. 4.1.6.3 Fisika-Kimia Perairan Berdasarkan pengukuran pada delapan stasiun pengamatan, diketahui suhu perairan Gili Indah berkisar antara 25 -30,4 C, salinitas berkisar antara 34- 36 ppt. Suhu dan salinitas tersebut masih menunjukkan kisaran normal perairan tropis dan masih bagus untuk kehidupan biota laut. Kemudian pH berkisar antara 7- 8,6. DO berkisar antara 4,8-9,37 mgl. Kisaran pH dan DO ini masih layak untuk kehidupan biota laut dan masih sesuai dengan baku mutu lingkungan. Nitrat berkisar antara 0,032-0,1180 mgl, dan ortho pospat berkisar antara 0,0088 - 0,229 mgl Halim, 1998. Secara umum kualitas perairan di Gili Indah Ini masih sesuai untuk kehidupan biota laut. Dengan kecerahan rata-rata 90 terhadap kedalaman dan tidak adanya pencemaranpolutan yang memasuki perairan, menjadikan wilayah Gili Indah sangat sesuai untuk lokasi pariwisata bahari. 4.1.6 4. Hidrologi Hidrologi dalam arti sumber air tawar pada kawasan pulau-pulau kecil sangat penting artinya dalam rangka mendukung kegiatan wisata, terkait dengan daya dukung kawasan terhadap jumlah hunian yang dapat dilayanidipenuhi kebutuhan air tawarnya dari pulau itu sendiri apabila tidak ada pasokan dari luar pulau itu sendiri, apabila tidak ada pasokan dari luar. Air tawar yang dimanfaatkan di tiga pulau adalah air tanah yang berupa resapan Gili Trawangan yang luas pulau cukup besar, pada bagian tengah pulau masih dimungkinkan diperoleh air tawar yang kadar garamnya relatif rendah, sedangkan di Gili Meno dan Gili Air yang luasnya kecil, relatif terbatas persediaan air tanah yang kadar garamnya rendah, bahkan pada Gili Meno terdapat danau air asin. Hal ini menunjukkan tingkat instrusi air laut ke daratan cukup besar. Hasil pengukuran diketahui air untuk keperluan MCK di Gili Trawangan bersalinitas 8 ppt, Gili Meno 18 ppt, dan Gili Air bersalinitas 4 ppt. Di Gili Air kadar garamnya lebih rendah dibanding dengan Gili Meno dan Trawangan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pasang surut dan beda waktu pengamatan. Jika ditinjau untuk kegiatan wisata dalam hubungannya dengan persediaan air tawar, maka diatasi dengan mendatangkan air dari daratan Lombok dan melalui proses desalinitasi air laut. 4.2 Potensi Sumberdaya Alam dan Jasa Lingkungan 4.2.1.Terumbu karang

Dokumen yang terkait

Analisis Perubahan Fungsi Lahan Di Kawasan Pesisir Dengan Menggunakan Citra Satelit Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Di Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading Dan Langkat Timur Laut)

1 62 6

Studi Keanekaragaman Ikan Karang Di Kawasan Perairan Bagian Barat Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam

2 37 76

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PUNDI (Studi Kasus Pada Bank Nusa Tenggara Barat Cabang Praya, Lombok)

0 6 19

Konsep Komunikasi Pembentukan Positioning Daerah Tujuan Wisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 (Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB)

0 6 2

Kualitas pengasuhan anak di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) di Indonesia: PSAA Al-Ikhlas kabupaten Lombok Barat provinsi Nusa Tenggara Barat

1 6 56

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Bau Nyale Suku Sasak Di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat (Studi Etnografi Komunikasi Pada Aktivitas Dalam UPacara Adat Bau NYale Suku Sasak Di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat)

0 4 21

Potensi Hasil Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada Satu Tahun Budidaya di Lahan Kering Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat Yield Potential of Physic Nut (Jatropha curcas L.) at the First Years Cultivation on Dry Land of West Lombok, West Nusa Tenggara

0 0 7

View of Analisa Kinerja Pengelolaan Irigasi Di Daerah Irigasi Lemor, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

0 0 10

i TUGAS AKHIR - Desain interior museum sasak di Mataram Lombok – Nusa Tenggara Barat dengan konsep modern kontemporer

1 1 13

Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Karang Taruna Di Desa Wisata Lombok Kulon Bondowoso

1 1 6