4.2.3. Moluska dan Echinordermata
Potensi fauna akuatik di perairan Gili Indah masih memiliki prospek baik untuk di kembangkan. Sesuai dengan namanya hewan ini bertubuh lunak, bentuk
dan ukuran tubuh beraneka ragam. Moluska banyak dijumpai di berbagai habitat terumbu karang, mangrove, dan padang lamun.
Jenis-jenis hewan yang tergolong dalam Phylum Moluska antara lain keong, kerang, cumi-cumi. Moluska yang ditemui antara lain kima sisik
Tridacana squamosa, Lambis lambis, Trochus niloticus. Bintang berkulit duri cukup banyak dijumpai di dasar perairan terumbu
karang dan paparan pasir. Jenis-jenis hewan yang tergolong dalam kelompok ini antara lain teripang dan bulu babi. Teripang merupakan komoditi yang dapat
didayagunakan sebagai makanan dari laut, demikian juga dengan bulu babi yang umumnya dimanfaatkan atau dimakan gonadnya. Jenis-jenis yang dijumpai di
daerah studi antara lain bintang laut biru Linchia laevigata.
4.2.4. Perikanan
Jumlah jenis ikan di perairan Lombok Barat menurut Badan Pusat statistik NTB 2000 dan Dinas Perikanan NTB 2000 sebanyak 36 jenis, Terdapat
beberapa jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomi penting dan mempunyai produksi tinggi, seperti ikan tongkol, teri, cakalang, merah bambangan, julung-
julung, biji nangka, kerapu, tembang, kurisi, dan ikan kembung. Pemanfaatan komoditi perikanan laut masih sangat potensial untuk dikembangkan mengingat
potensi lestari MSY di Kabupaten Lombok Barat masih sebesar 163.172,5 tontahun, sedangkan produksi ikan pada tahun 1996 hanya mencapai 9.093,9
ton. Berdasarkan laporan MREP 1995, jenis ikan karang yang ditemukan
diantara 12 stasiun pengamatan di kawasan Gili Indah bervariasi dari satu tempat ketempat lain. Jumlah jenis spesies yang dijumpai berkisar dari 2-68
jenis dengan kepadatan 10-1.290 ekor300 m
2
. Variasi ikan karang sangat berkaitan dengan kondisi terumbu karang yang ada. Potensi ikan karang terbesar
terdapat di Gili Trawangan yaitu 68 jenis dengan kepadatan 1.290 ekor 300m
2
. Ikan hias dan ikan konsumsi yang di temukan TWAL Gili Indah ini cukup
banyak. Ikan hias ditemukan sebanyak 123 jenis dalam 30 famili. Ikan-ikan ini menyebar pada lokasi-lokasi di TWAL Gili Indah. Ikan hias terbanyak ditemukan
di Selatan Tenggara yaitu 63 jenis, kemudian Rinjani Slope sebanyak 69 jenis,
dan Nusa Tiga Point sebanyak 58 jenis. Di Soraya Point ditemukan sebanyak 35 jenis, Tutle Point sebanyak 44 jenis, Andi Reef sebanyak 49 jenis. Pada Pedati’s
Reef ditemukan sebanyak 54 jenis, Air Wall 46 jenis, dan Hans Point sebanyak 53 jenis Halim, 1998.
Praktek penangkapan ikan karang, dikawasan TWAL Gili Matra adalah
dengan sistem bom dan potassium. Akibat pengunaan bom dan potassium ikan- ikan yang mati atau tertangkap tidak hanya yang berukuran besar saja akan
tetapi larva ikan dan plankton serta hewan karang yang berklorofil zooxanthella juga menjadi punah sehingga akan mengancam ketersediaan plasma nuftah
sebagai lumbung untuk menjamin kelestarian ekosistem dan spesies. Demikian pula pengambilan biota laut lainnya seperti berbagi jenis karang atau moluska
untuk souvenir pada masa yang akan datang akan dapat mengancam kelestarian biota laut tersebut. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dilapangan masih
ditemukan adanya pengambilan biota laut yang dilakukan baik oleh masyarakat maupun pengunjung. Objek atau biota yang dilindungi yang diambil untuk dijual
sebagai souvenir antara lain : Famili Cypraedae, Cassidae, Trochidae, Strombidae dan kelompok Cephalopoda Famili Nautilidae.
4.3 Jasa Lingkungan