Penyimpan Nilai
Uang berfungsi sebagai penyimpan nilai, berarti uang dapat menyimpan daya beli sepanjang waktu dari didapatkannya uang itu hingga dibelanjakannya.
Uang harus tetap bernilai dan berguna karena seseorang berhak untuk mengatur waktu pembelanjaannya. Kebanyakan orang selalu menyimpan uangnya, dan
tidak serta merta dibelanjakan ketika uang itu diterima. Berdasarkan fungsi ini maka saham, obligasi, tanah, perhiasan dapat juga berfungsi sebagai uang, jika
komoditas-komoditas tersebut dapat dengan mudah dikonversikan menjadi uang.
2.2.2. Teori Ekonomi Klasik
Berdasarkan teori ekonomi klasik, seluruh pasar dari komoditi barang dan jasa selalu “bersih” dan harga relatif dari barang dan jasa fleksibel sehingga
didapatkan keadaan yang seimbang jumlah penawaran sama dengan jumlah permintaan. Perekonomian selalu dalam keadaan full employment terkecuali
dalam keadaan transisi sebagai akibat dari gangguan dalam perekonomian Sriram, 1999. Dalam perekonomian seperti ini, peran dari uang sangatlah mudah
yaitu sebagai satuan hitung. Menurut konsep ini, uang merupakan alat pertukaran, penyimpan nilai, satuan hitung yang dapat mengekspresikan harga dan nilai suatu
barang. Sehingga, dalam hal ini uang berposisi netral tidak mempengaruhi perubahan dalam harga relatif, tingkat suku bunga, tingkat keseimbangan dari
tingkat pendapatan Sriram, 1999.
2.2.3. Teori Kuantitas Uang
Teori kuantitas uang membawa pengkajian yang lebih proporsional terhadap konsep permintaan uang dalam perekonomian. Teori ini masih termasuk dalam
teori ekonomi klasik dan dikembangkan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan oleh Irving Fisher ekonom Universitas Yale, serta pendekatan Cambridge cash
balance approach yang dikembangkan oleh A. C. Pigou.
Earlier dan Fisher menginisiasi konsep money holdings yang menjadi bagian formal dalam teori ekonomi. Pendekatan lebih memfokuskan pada pendekatan
institusional. Fisher menemukan konsep velocity of money, tingkat kecepatan perputaran uang, yang menghubungkan kuantitas uang M dengan total barang
dan jasa yang dibelanjakan P x Y, dengan persamaan. 2.1
P Y V
M ×
=
dengan mengalikan kedua persamaan dengan parameter M, maka didapatkan persamaan pertukaran equation of exchange berikut ini
Y P
V M
× =
×
2.2 Dari persamaan di atas, V velocity of money, didefinisikan sebagai jumlah
rata-rata waktu yang dihabiskan untuk membelanjakan komoditi barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian Mishkin, 2001. Persamaan ini tidak cukup
baik menggambarkan keadaan keseimbangan. Keberadaan uang hanyalah untuk memfasilitasi transaksi dan tidak memiliki kegunaan intrinsik.
Parameter velocity of money ditetapkan secara institusional yang mengatur masyarakat dalam perekonomian. Misalkan, menggunakan kartu kredit, berarti
masyarakat membelanjakan uang lebih kecil daripada barang yang didapatkannya
M ↓relatif terhadap PY dan tingkat V akan meningkat. Parameter V akan
menyesuaikan dengan lambat seiring perubahan institusional dan perubahan teknologi, dalam jangka pendek relatif konstan.
2.2.4. Pendekatan Cambridge.