Pendekatan Cambridge. Teori Neo-Klasik

M ↓relatif terhadap PY dan tingkat V akan meningkat. Parameter V akan menyesuaikan dengan lambat seiring perubahan institusional dan perubahan teknologi, dalam jangka pendek relatif konstan.

2.2.4. Pendekatan Cambridge.

Pendekatan Cambridge terlahir sebagai alternatif dalam teori kuantitas uang yang menghubungkannya dengan pendapatan nominal. Pendekatan ini menekankan pentingnya permintaan uang dalam menggambarkan pengaruh money supply dalam tingkat harga Sriram, 1999. Disamping menganalisis permintaan uang secara institusional, ekonom Cambridge lebih dalam menganalisis bagaimana individu memegang uang daripada keseimbangan pasar Mishkin, 2001. Tingkat kesejahteraan masyarakat mempengaruhi permintaan uang. Uang dalam pendekatan ini tidak saja berfungsi sebagai alat pertukaran, melainkan sebagai penyimpan nilai. Para ekonom seperti A. C. Pigou dan Alfred Marshall memformulasikan pendekatan ini melalui persamaan 2.3 d M k PY = × dimana M d = permintaan uang, P = tingkat harga, Y = tingkat pendapatan, dan k = konstanta. Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan dua hal sebagai berikut. 1. Ekonom yang menganut pendekatan Cambridge sependapat dengan pendekatan Fisher bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap money demand dalam jangka pendek Mishkin, 2001. 2. Sesuai dengan asumsinya, parameter k, sebagaimana ditunjukkan dalam persamaan 2.3 di atas dapat berfluktuasi seiring dengan perilaku masyarakat dalam menggunakan uang untuk menyimpan kekayaan. Perilaku masyarakat ini juga dipengaruhi oleh penerimaan yang diharapkan dari penggunaan penyimpan kekayaan lain seperti saham dan obligasi Sriram, 1999.

2.2.5. Teori Neo-Klasik

Analisis ekonom neo-klasik lebih memperkuat analisis Adam Smith ekonom mazhab klasik. Menurut pandangan mereka uang lebih bersifat netral. Komoditas ini secara ekonomis menarik ketika disimpan dan disirkulasikan dalam perekonomian melalui transaksi barang dan jasa. Menurut Sriram 1999 teori neo-klasik berpendapat bahwa tidak ada pengaruh dari tingkat suku bunga. Meskipun demikian, masih terdapat perbedaan sudut pandang dalam mazhab ini, letak perbedaannya ialah pada faktor lain yang merupakan pelengkap dalam penelitian mereka, seperti ketidakpastian di masa yang akan datang Marshall dan Pigou, antisipasi inflasi Marshall. Lain halnya dengan ekonom Cambridge seperti Lavington dan Hicks, yang menyatakan bahwa suku bunga merupakan faktor kunci yang mempengaruhi money demand, ceteris paribus.

2.2.6. Teori Keynessian