Definisi Operasional METODE PENELITIAN

Uji Autokorelasi Sementara itu, asumsi OLS lainnya ialah nilai u antara satu persamaan bersifat bebas tidak tergantung pada nilai u pengamatan lainnya. Hal ini berimplikasi kovarians u dua pengamatan sama dengan nol. Jika asumsi ini tidak terpenuhi, maka dikatakan terjadi autokorelasi atau korelasi serial. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Correlation LM test. Adapun hipotesis dalam uji ini adalah i H : tidak terdapat autokorelasi, ii H 1 : terdapat autokorelasi. Wilayah kritik penolakan H adalah Probability ObsR-squared α. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah error term mendekati distribusi normal. Hipotesis pengujiannya adalah i H : error term terdistribusi normal, ii H 1 : error term tidak terdistribusi normal. Daerah kritis penolakan H adalah Jarque Bera J-B χ 2 df-2 atau probabilitas p_value α.

4.4. Definisi Operasional

Adapun istilah-istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi tertentu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Augmented Dickey-Fuller : Suatu uji statistik untuk menghasilkan “tau- statistik” pada deret waktu yang memiliki serial korelasi pada error term. Autokorelasi : Hubungan antara nilai suatu variabel dengan nilai sebelumnya, dapat dengan tenggang lag satu atau lebih. Koefisien autokorelasi berkisar antara –1 dan +1, dimana 0 menunjukkan tidak ada korelasi. Autokorelasi parsial : Hubungan antara nilai suatu variabel dengan nilai yang lebih awal dari variabel itu nilai lampaunya, jika pengaruh nilai-nilai di antaranya keduanya dihilangkan. Koefisien autokorelasi parsial berkisar antara –1 dan +1, dimana 0 menunjukkan tidak ada korelasi. Data stasioner : Data yang nilai dalam deret datanya memiliki rata-rata dan varian yang tetap relatif konstan sesuai dengan berjalannya waktu. Deret waktu : Sekelompok data dari variabel yang disusun menurut urutan waktu kejadiannya. First difference : Pembedaan pertama dalam persamaan ΔY = Y t – Y t-1 untuk mencapai deret waktu yang sifatnya stasioner. Heteroskedastisitas : Kebalikan dari homoskedastisitas dimana varian dari gangguan atau variabel dependen yang berubah sepanjang waktu atau varian yang tidak konstan. LM Test : Disebut sebagai Langrangian Multiplier Test, sebuah uji statistik umum untuk mendeteksi terjadinya orde autokorelasi yang lebih tinggi. Nilai P : Nilai yang dihasilkan oleh perhitungan komputer dalam uji regresi yang menunjukkan tingkat signifikansi terendah dimana H dapat ditolak. Normality : Salah satu asumsi statistik, dimana error term terdistribusi normal. Serial korelasi : Nilai-nilai dari satu variabel sama yang saling berkorelasi sepanjang waktu. Spurious : Terjadi hubungan korelasi yang semu antara variabel dalam persamaan. Tren : Kecenderungan meningkat atau menurun pada suatu data deret waktu dalam satu periode pengamatan tertentu. Unit root : Keadaan dimana persamaan autoregresif Y t = ϕY t-1 + ε t nilai ϕ t ≥1 sehingga ketika ada shock pada deret akan membuat nilai Y akan tumbuh tanpa batasan. Variabel endogen : Variabel-variabel yang nilainya ditetapkan dalam model dan dianggap bersifat stokastik.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Uji Kestasioneran Data Uji Akar Unit

Pengujian akar-akar unit untuk semua variabel yang digunakan dalam analisis runtun waktu perlu dilakukan untuk memenuhi keabsahan analisis uji kointegrasi Engle-Granger dan ECM. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat kestasioneran data yang akan dianalisis. Data yang digunakan dalam pengestimasian model harus bersifat stasioner tidak memiliki akar unit, yaitu data yang memiliki varians yang tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan untuk mendekati nilai rata-ratanya. Data yang tidak stasioner memiliki akar unit akan menyebabkan regresi yang lancung. Uji akar unit yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji ADF dengan memasukkan unsur konstanta. Tabel 5.1. Hasil Uji Akar Unit pada Level Nilai Kritis MacKinnon Variabel Nilai ADF t-Statistics 1 persen 5 persen 10 persen Keterangan LNM1 -0.083745 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Tidak Stasioner LNTUNAI -0.981222 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Tidak Stasioner LNGDP 3.697401 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Tidak Stasioner SBI -2.084636 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Tidak Stasioner LNE 0.353756 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Tidak Stasioner LNCPI 1.261465 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Tidak Stasioner LNVTKK 0.165079 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Tidak Stasioner LNVTKD -0.715309 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Tidak Stasioner LNVTATM -1.880438 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Tidak Stasioner Keterangan: data stasioner pada taraf nyata 1 persen, 5 persen, 10 persen. data stasioner pada taraf nyata 5 persen, 10 persen. data stasioner pada taraf nyata 10 persen.