2.3. Tinjauan Public Speaking
2.3.1. Sejarah Public Speaking
Praktik public speaking berlangsung sejak abad ke-5 SM pada zaman Yunani dikenal suatu ilmu yang mempelajari proses pernyataan antar manusia
yaitu dikenal dengan bahasa rhetorike dan pada abad-abad berikutnya istilah tersebut berkembang di masa Romawi Kuno, pada masa tersebut istilah berbahasa
Latin rhetorica, kata tersebut dalam bahasa yunani yaitu rethor. Sekarang istilah tersebut dikenal dengan kata retorika dalam bahasa inggris rhetoric.
Di negara Yunani seni retorika kembangkan oleh Georgias 480-370 SM yang dianggap sebagai guru retorika pertama. Di negara Yunani Kuno kaum yang
paling banyak seni retorika yaitu kaum Sofis, merupakan kaum penggagas ide demokrasi dan pemerintahan yang mewakili rakyatnya, Soyomukti, 2012: 13.
Menurut Aristoteles dalam Badudu 2012: 10 retorika yaitu ilmu yang mengajarkan suatu keterampilan menemukan secara persuasif dan objektif suatu
kasus dengan meyakinkan pihak lain akan kebenaran kasus yang dibicarakan. Maka dari itu retorika mempunyai suatu tujuan untuk mengajak, mempengaruhi,
memberikan keyakinan pendengar atas suatu pembicaraan, informasi, gagasan pembicara sehingga dapat memberikan informasi, gagasan secara jelas dan benar.
Fungsi retorika yang dikemukakan oleh Rakhmat dalam Badudu 2012:11 yaitu bidang studi komunikasi yang turut mengalami perkembangan dalam ilmu
komunikasi.
Abad ke-20 retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti sosiologi dan
psikologi dan perlahan retorika mulai bergeser dan digantikan dengan istilah speech communication atau public speaking, Badudu, 2012:11.
2.3.2. Pengertian Public Speaking
Sirait 2012: 43 mendiskripsikan Public Speaking sebagai berikut: Public Speaking adalah rangkaian cara berfikir yang didasarkan dari seluruh
talenta manusia atas pengalaman masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang dan dipadukan dengan etika, pola perilaku, ilmu pengetahuan, teknologi,
budaya, analisis keadaan dan faktor lainnya. Menurut Khan 2010: 49 Public Speaking merupakan metode sukses untuk menyampaikan pesan kepada orang
lain. Definisi di atas memberikan gambaran bahwa public speaking merupakan cara seseorang untuk berbicara di depan orang banyak. Public Speaking
merupakan rumpun keluarga dari ilmu komunikasi yang memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang untuk dapat berbicara di depan publik,
kelompok maupun perseorangan dan merupakan metode untuk dapat berbicara di depan khalayak dengan baik dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai
kegiatan penutup. Badudu 2012: 8 dalam komunikasi terdapat banyak cara tetapi cara
yang paling baik yaitu melalui berbicara. Manusia dalam kesehariannya melakukan komunikasi, berbicara termasuk bagian dari komunikasi. Menurut
Sirait 2012: 139 dalam berkomunikasi berbicara mempunyai persentase 30,
mendengarkan 45, menulis 9, membaca 16. Hal tersebut menunjukkan bahwa berbicara merupakan bagian penting dalam berkomunikasi. Menurut
Badudu 2012:10 75 dari waktu dalam kehidupan manusia berada dalam kegiatan komunikasi yang sebagian besar dilakukan secara lisan. Kemampuan
dalam berkomunikasi secara lisan menjadi penting karena semua tujuan dapat tercapai jika kita mampu mencapai apa yang kita inginkan dengan baik maka dari
itu disitulah letak pentingnya public speaking. Komunikasi melalui berbicara harus dilaksanakan secara efektif dalam mengekspresikan diri agar tidak terjadi
miss communication atau kesalah fahaman atau salah menafsirkan dalam berkomunikasi.
Khan 2010:49 menjelaskan teknik pembelajaran public speaking mencakup tiga aspek pelatihan, 1 Artikulasi, ejaan dan intonasi, 2 Memaknai
setiap laksem melalui power kuat-lembut, tempo cepat-lambat, volume besar- kecil, dan frekuensi tinggi-rendah, 3 Pantomim mimik dan gestur.
2.3.3. Elemen Penting dalam Public Speaking