melibatkan komponen-komponen komunikasi, tugas dari komponen tersebut mempunyai peranan masing-masing dan saling berkaitan untuk mencapai tujuan.
Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi maksudnya yaitu interaksi dalam komunikasi dapat berlangsung dengan komunikasi dua arah minimal terdapat dua
orang yang saling bertukar informasi, sehingga ada tanggapan, opini maupun respon dari kedua belah pihak yaitu komunikator dan komunikan. Transaksi
komunikasi bersifat satu arah yaitu komunikan bersifat pasif aktif, meskipun tindakannya pasif akan tetapi pemikirannya dan interprestasinya bersifat aktif.
Teakhir yaitu komunikasi disengaja atau tidak disengaja, komunikasi disengaja dimaksudkan untuk memberikan informasi yang sebenarnya kepada komunikan
agar komunikan mengerti dan faham terhadap isi pesan sedangkan komunikasi tidak disengaja merupakan kegiatan komunikator untuk menyampaikan informasi
secara tidak sengaja akan tetapi ditanggapi serius oleh komunikan, contohnya yaitu komunikator melambaikan tangan dengan tidak sengaja, akan tetapi
komunikan menerimanya bahwa gerakan tersebut ditujuakan kepada komunikan maka terdapat bebrapa pemikiran dan interpretasi dari komunikan.
2.2.3. Fungsi Komunikasi
Fungsi merupakan potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, Cangara, 2006: 55. Komunikasi sebagai kegiatan rutin yang dilakukan
manusia tentu mempunyai fungsi yang dapat memberikan manfaat. Menurut Cangara 2006: 55-57 terdapat empat fungsi komunikasi, yaitu antara lain :
1. Fungsi komunikasi bagi diri sendiri : berfungsi untuk mengembangkan
kreativitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan. Dengan demikian
melalui komunikasi terhadap diri sendiri maka akan mengerti potensi-potensi dan kelemahan yang ada pada diri sendiri, sehingga mampu untuk
menyesuaikan dan menempatkan diri dalam kehidupan masyarakat. 2.
Fungsi komunikasi antar pribadi : untuk meningkatkan hubungan insani human relation menghindari dan mengatasi konflik pribadi serta berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Komunikasi antar pribadi tersebut memungkinkan orang untuk menjalin hubungan sosial yang baik,
setelah itu terjadilah interaksi sosial. Komunikasi dalam hal ini mempunyai peranan penting agar tetap terjalinnya interaksi antara kedua belah pihak.
3. Fungsi komunikasi publik, fungsi komunikasi publik yaitu untuk
menumbuhkan semangat kebersamaan, mempengaruhi, memberi informasi, mendidik dan menghibur. Komunikasi publik tersebut dibatasi dalam
kelompok kecil, biasanya berupa kuliah, seminar, ceramah dan lain sebagainya.
4. Fungsi komunikasi Massa yaitu untuk menyebarluaskan informasi, meratakan
pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi. Selain fungsi tersebut yaitu untuk memberikan motivasi terhadap hal-hal yang dilihat di media massa,
memberikan pendidikan, dan sebagai hiburan.
2.2.4. Jenis-Jenis Komunikasi
Menurut Sirait 2012: 40, Jenis komunikasi terbagi menjadi dua yaitu Komunikasi verbal dan Komunikasi non verbal:
1. Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi secara lisan atau tertulis
yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa diartikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mempunyai
arti. 2.
Komunikasi Non Verbal, Bovee dan Thill dalam Sirait 2012: 40 mendefinisikan Komunikasi non verbal adalah kumpulan isyarat, gerak
tubuh, intonasi suara, sikap dan sebagainya yang memungkinkan seseorang berkomunikasi tanpa kata-kata.
Berdasarkan devinisi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi verbal memungkinkan terjadinya komunikasi yang melibatkan minimal dua orang karena
harus ada komponen komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator dalam komunikasi secara verbal menggunakan potensi dirinya
berupa ucapan dengan menggunakan bahasa sehingga tersusun menjadi sebuah kalimat yang mempunyai arti dan maksud tertentu yang ditujukan kepada
komunikan sehingga komunikan mengerti maksud dan tujuan komunikator dalam memberikan pesannya. Komunikasi secara non verbal sangat komplek karena
bentuk komunikasi yang akan disampaikan tergantung ekspresi komunikator dalam menyampaikan pesan, ekspresi tersebut dapat diketahui dengan gerakan
tangan, gerakan kepala, tatapan mata, gerakan jari-jari tangan, gerakan kaki dan sebagainya, gerakan-gerakan tersebut disebut gerakan tubuh atau body language.
Jenis komunikasi non verbal memberikan dukungan positif terhadap proses komunikasi, sesuai dengan pernyataan Cangara 2006:99 hal menarik dari
kode non verbal yaitu studi Albert Mahrabian 1971 yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan seseorang dari pembicaraan yaitu 7 berasal dari bahasa non
verbal, 38 berasal dari vocal suara dan 55 dari bahasa non verbal. Menurut Cangara 2006:101 Kode non verbal ini dapat dikelompokkan dalam beberapa
bentuk antara lain : a.
Kinesic adalah kode non verbal yang ditunjukkan oleh gerakan-gerakan badan, terdiri dari lima macam yaitu :
1 Emblems yaitu isyarat yang mempunyai arti langsung dengan gerakan
badan. Gerakan ini misalnya mengacungkan jempol berarti terbaik, mengepalkan tangan berarti ancaman dan lain sebagainya.
2 Illustrator yaitu gerakan badan yang digunakan untuk menjelaskan
sesuatu misalnya menjelaskan besarnya barang, naik, turun, atas, bawah dan lain sebagainya.
3 Affect Displays yaitu isyarat karena dorongan emosional misalnya haru,
sedih, tertawa, menangis. Hal tersebut disesuaikan dengan kesimpulan bahwa seseorang yang biasanya tertawa adalah ekspresi senang,
menangis ekspresi sedih.
4 Regulator yaitu gerakan tubuh yang terjadi di bagian kepala contohnya
mengangguk tanda setuju, menggeleng tanda menolak dan lain sebagainya.
5 Adaptory yaitu gerakan badan yang dilakukan untuk menjelaskan
kejengkelan. b.
Gerakan Mata Eye Gaze. Mark Knapp dalam Cangara 2006:103 mengemukakan fungsi gerakan mata
dalam berkomunikasi yaitu : 1
Untuk memperoleh umpan balik dari seseorang lawan bicara. 2
Menyatakan terbukanya saluran komunikasi dengan tibanya waktu berbicara.
3 Menyalurkan hubungan yaitu dengan kontak mata meningkatkan
seseorang saling memerlukan. c.
Paralanguage Paralanguage yaitu isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara
sehingga penerima dapat memahami apa yang diucapkan. Maksud dari definisi tersebut yaitu tekanan kata untuk memberikan makna dari kata yang
diucapkan, contoh kata diam, maka tekanan yang di berikan pada saat suasana gaduh yaitu dengan tekanan keras.
2.2.5. Faktor Kebahasaan dan Non Kebahasaan