Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

r 11 : Realibilitas tes secara keseluruhan. p : Proporsi subjek yang item dngan salah q : p-1 n : Banyaknya item. S : Standar deviasi dari tes akar dari varian Dari uji reabilitas terhadap instrument yang diujicobakan, selanjutnya diiterpretasikan atau tafsiran sesuai pedoman pada penggolongan berikut: a. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi b. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi c. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup d. Antara 0,400 sampai dengan 0, 200 = rendah e. Antara 0,000 sampai dengan 1,200 = sangat rendah Suharsimi, 2007: 75.

3.4. Teknik Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis deskriptif persentase. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan selama proses pembelajaran, Trianto, 2012: 62. 1. Penilaian Tes Kognitif Siswa Soal yang akan diberikan yaitu soal objektif jumlah 20 butir soal, Suharsimi 2007: 159 mengenai pedoman penilaian skor yaitu pedoman penilaian atau pedoman skoring berisi keterangan perincian tentang angka yang diberikan kepada siswa bagi soal-soal yang telah dikerjakan. Jumlah soal 20. T iap soal yang dijawab benar diberi skor 1. Soal yang salah diberi skor 0. Skor maksimum yaitu 1 x 20 = 20. Nilai = Suharsimi, 2007: 135-136. 2. Menghitung rerata prersentase hasil belajar siklus I dan siklus II yang berfungsi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Menghitung nilai rerata yaitu : Keterangan : Nilai Rata-rata Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah siswa Suharsimi, 2007: 264. 3. Persentase ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu sebagai berikut : DP = Keterangan : DP = Nilai persentase atau hasil n = Nilai yang diperoleh N = Jumlah seuruh siswa Sudjana, 2012 : 129. 4. Observasi keterampilan komunikasi siswa, kinerja guru dan aktivitas. Data observasi dipergunakan untuk mengetahui aktivitas dan kinerja guru dalam pembelajaran. Kriteria penilaian menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono, 2008: 93 mendevinisikan skala likert yaitu : Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang atau fenomena sosial. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Pilihan respon skala lima mempunyai variabilitas respon lebih baik atau lebih lengkap dibandingkan skala empat sehingga mampu mengungkap lebih maksimal perbedaan sikap responden. Widoyoko, 2012:106. Berdasarkan devinisi di atas peneliti menggunakan rentang skor 5, dengan alasan untuk lebih teliti dan rinci dalam memberikan penilaian baik itu aktivitas siswa, kinerja guru dan penilaian keterampilan komunikasi siswa. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan teknik analisis ini adalah sebagai berkut: a. Membuat tabel distribusi jawaban lembar observasi. b. Membuat skor jawaban lembar observasi tersebut dengan ketentuan skor yang ditetapkan dan menjumlah skor jawaban yang diperoleh. c. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus. d. Hasil yang diperoleh selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel kategori. Untuk menentukan kategori Deskripsi Persentase DP, dibuat tabel kategori yang telah disusun dengan perhitungan sebagai berikut: a Skor tertinggi = xskor tertinggi b Skor terendah = xskor terendah c Rentangan = xskor tertinggi – xskor terendah d Jarak interval antara kategori mulai dari sangat tidak baik STB sampai sangat baik SB menggunakan rumus: Widoyoko, 2012:110 e. Frekuensi = Jumlah responden f. Persentase = Jumlah responden yang dipersentasekan sesuai kategorinya Metode analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan keterampilan siswa, kinerja guru dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Rumus yang digunakan adalah DP Deskriptif Prosentase, yaitu: = Keterangan: = Angka Persentase n = Skor yang diperoleh total N = Skor ideal Ali, 1987:184 g. Kategori penilaian sebagai berikut : a Kriteria Penilaian Siswa ST = Sangat Terampil skor 5 T = Terampil skor 4 KT = Kurang Terampil skor 3 TT = Tidak Terampil skor 2 STT = Sangat Tidak Terampil skor 1 b Kriteria Observasi Kinerja Guru SB = Sangat Baik skor 5 B = Baik skor 4 CB = Cukup Baik skor 3 KB = Kurang Baik skor 2 TB = Tidak Baik skor 1 c Kriteria Keaktifan Siswa SB = Sangat Baik skor 5 B = Baik skor 4 KB = Kurang Baik skor 3 TB = Tidak Baik skor 2 STB = Sangat Tidak Baik skor 1 Tabel 2.1 Interval Kinerja Guru dan Keaktifan Siswa. No Interval Kategori Kinerja Guru Kategori Keaktifan Siswa Kategori Penilaian Siswa 1 85 - 100 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Terampil 2 68- 84 Baik Baik Terampil 3 52 - 67 Cukup Baik Kurang Baik Kurang Terampil 4 36- 51 Kurang Baik Tidak Baik Tidak Terampil 5 20 - 35 Tidak Baik Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Terampil

3.5. Penghitungan Keterampilan Komunikasi Siswa