d. Refleksi Siklus 2
Berdasarkan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II maka dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai hasil penelitian. Proses
pembelajaran siklus II telah dilakukan perbaikan-perbaikan yang didasarkan pada refleksi siklus I yaitu manajemen waktu dalam penerapan model pembelajaran
TPS, memberikan variasi pasangan berdasarkan siswa yang aktif. Pendidik dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan dapat mengaplikasikan model
pembelajaran dengan baik, persiapan terhadap materi pelajaran dan juga media dalam pembelajaran dipersiapkan dengan baik. Akan tetapi masih terdapat
beberapa kekurangan pada pembelajaran dengan model TPS, berdasarkan pengamatan aktivitas siswa dan kinerja guru pada siklus II dapat diketahui
beberapa kekurangannya yaitu : 1.
Kurangnya kesadaran siswa untuk mencatat hal penting yang disampaikan pendidik dan masih terihat beberapa siswa yang masih belum siap maju
sehingga kurang maksimal saat membawakan acara. 2.
Penilaian pendidik saat pembelajaran menunjukkan kategori sangat baik akan tetapi masih dijumpai beberapa kekurangan yaitu kurangnya pengamatan tiap
peserta didik dan kurangnya interaksi variasi terhadap peserta didik lainnya. Proses pembelajaran dengan model TPS dapat dikatakan dinamis dan tentunya
sulit untuk menerapkan secara sempurna sehingga kekurangan tersebut dapat menjadi koreksi agar dapat menjadi dasar perbaikan-perbaikan dalam proses
pembelajaran saat menerapkan model pembelajaran TPS agar lebih baik.
Model pembelajaran TPS merupakan kelompok model diskusi yang secara umum memberikan tujuan agar dapat memperbaiki cara berfikir dan
keterampilan komunikasi siswa serta menggalakan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini dapat memberikan kontribusi yang
baik dalam proses pembelajaran dan hasil pembelajaran akan tetapi model pembelajaran ini bukan merupakan model pembelajaran yang secara instan dapat
merubah keterampilan komunikasi siswa. Berdasarkan penilaian keterampilan tiap-tiap indikator masih terdapat beberapa siswa yang masuk pada indikator
dengan kategori Kurang Terampil akan tetapi jumlah siswa tentunya berbeda dari pada siklus sebelumnya, masih diperlukan latihan secara berkesinambungan dan
intensif agar siswa menjadi lebih terampil dalam berkomunikasi. Sedangkan hasil dari penghitungan secara klasikal menunjukkan bahwa dalam penerapan model
pembelajara TPS diketahui bahwa keterampilan komunikasi siswa secara ideal telah meningkat.
4.2. Pembahasan