Pengertian Metode Simulasi Tinjauan tentang Metode Pembelajaran

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, memahami dan memberi pengetahuan pada siswa. 3. Metode simulasi Metode simulasi diartikan sebagai kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa unutk menirukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang dituntut dalam kehidupan sehari-hari atau yang berkaitan dengan tugas yang akan menjadi tanggung jawabnya jika kelak mereka sudah bekerja. 4. Metode role playing Metode role playing merupakan cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui imajinasi dan penghayatan siswa dengan memerankan tokoh hidup atau benda mati, seperti peristiwa sejarah. Dalam mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan pada satu metode pembelajaran, tetapi sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalanya pembelajaran tidak membosankan dan menarik peserta didik, serta tujuan dari pelajaran dapat tercapai.

2.4.2 Pengertian Metode Simulasi

Sanjaya 2011: 159 menyatakan bahwa “simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan akan. Sebagai metode mengajar metode simulasi diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau ketrampilan tertentu”. Roestiyah 2008: 22 menyatakan bahwa “simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimagsudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu”. “Metode simulasi diartikan sebagai kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa unutk menirukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang dituntut dalam kehidupan sehari-hari atau yang berkaitan dengan tugas yang akan menjadi tanggung jawabnya jiaka kelak mereka sudah bekerja” Hamdani, 2011:214. Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pengertian metode simulasi diatas bahwa, metode simulasi pada intinya cara menyampaikan materi pelajaran yang memberi siswa kesempatan agar dapat berpura-pura atau menirukan dan berlaku seperti orang yang dimagsudkan agar dapat mempelajari lebih mendalam dalam proses kegiatan atau pekerjaan tertentu. Tujuan menggunakan metode simulasi menurut Hasibuan dan Muedjiono 2009:27 adalah 1 Untuk melatih ketrampilan tertentu, baik yang bersifat profesioanal maupun bagi kehidupan sehari-hari. 2 Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip. 3 Untuk melatih memecahkan masalah. Ada beberapa jenis simulasi, yaitu Sosiodarama, Psikodrama, dan Role playing Sanjaya, 2011: 160-161 . “Sosiodrama merupakan metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial. Psikodrama merupakan metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Role palying atau bermain peran merupakan metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian yang mungkin ada pada masa mendatang”. Sanjaya 2011: 161-162 menyatakan bahwa, proses pembelajaran dengan metode simulasi mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: 1 Persiapan simulasi a. Menetapkan topik atau masalah simulasi serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi. b. Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan. c. Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peran yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang tersedia. d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeran simulasi. 2 Pelaksanaan simulasi a. Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran. b. Para siswa lainya mengikuti dengan penuh perhatian. c. Guru hendaknya memberi bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan. d. Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimagsudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelasaikan masalah yang sedang disimulasikan. 3 Penutup a. Melakukan diskusi baik tentang jalanya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi. b. Merumuskan kesimpulan. Pada bagian penutup diadakan diskusi tentang jalanya metode pembelajaran simulasi baik tentang materi maupun proses simulasinya. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan kritik dan tanggapan tentang materi maupun tentang proses simulasi. Pada akhir pelajaran guru membuat kesimpulan tentang materi yang disimulasikan, diharapkan dengan metode tersebut siswa akan menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Setelah siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode simulasi mempunyai keuntungan dan kelemahan, menurut Roestiyah 2008: 22-23 ada beberapa keuntungan dan kelemahanya dalam metode simulasi yaitu sebagai berikut: a. Keuntungan metode simulasi 1. Menyenangkan siswa. 2. Meggalakkan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa. 3. Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya. 4. Mengurangi hal-hal yang verbalistis. 5. Tidak memerlukan pengarahan yang pelik dan mendalam. 6. Menimbulkan semacam interaksi antar siswa, yang memberi kemungkinan timbulnya keutuhan dan kegotong-royongan serta kekeluargaan yang sehat. 7. Menimbulakan respon yang positif dari siswa lamban atau kurang cakap. 8. Menumbuhkan cara berfikir yang kritis. 9. Memungkinkan guru bekerja dengan tingkat abilitas yang berbeda- beda. b. Kelemahan metode simulasi 1. Efektivitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset. 2. Terlalu mahal biayanya. 3. Menghendaki pengelompokan yang fleksibel; perlu ruang dan gedung. 4. Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa yang melebihi batas. 5. Menimbulkan hubungan informasi antara guru dan siswa yang melebihi batas. 6. Sering mendapat kritik dari orang tua karena dianggap permainan saja.

2.5 Tinjauan tentang Aktivitas Siswa