Metode simulasi mempunyai keuntungan dan kelemahan, menurut Roestiyah 2008: 22-23 ada beberapa keuntungan dan kelemahanya dalam
metode simulasi yaitu sebagai berikut: a. Keuntungan metode simulasi
1. Menyenangkan siswa. 2. Meggalakkan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa.
3. Memungkinkan eksperimen
berlangsung tanpa
memerlukan lingkungan yang sebenarnya.
4. Mengurangi hal-hal yang verbalistis. 5. Tidak memerlukan pengarahan yang pelik dan mendalam.
6. Menimbulkan semacam interaksi antar siswa, yang memberi
kemungkinan timbulnya keutuhan dan kegotong-royongan serta kekeluargaan yang sehat.
7. Menimbulakan respon yang positif dari siswa lamban atau kurang cakap.
8. Menumbuhkan cara berfikir yang kritis. 9. Memungkinkan guru bekerja dengan tingkat abilitas yang berbeda-
beda. b. Kelemahan metode simulasi
1. Efektivitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset.
2. Terlalu mahal biayanya. 3. Menghendaki pengelompokan yang fleksibel; perlu ruang dan gedung.
4. Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa yang melebihi
batas. 5. Menimbulkan hubungan informasi antara guru dan siswa yang
melebihi batas. 6. Sering mendapat kritik dari orang tua karena dianggap permainan saja.
2.5 Tinjauan tentang Aktivitas Siswa
2.5.1 Aktivitas Siswa
“Dalam kegiatan belajar mengajar, subjek dalam hal ini peserta didiksiswa harus aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat
diperlukan adanya aktivitas dalam pembelajaran. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak
mungkin berlangsung dengan baik” Sardiman, 2007:97.
Oemar Hamalik 2009:90 menyatakan bahwa: Pendidikan modern lebih menitik beratkan pada aktivitas sejati, dimana
siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan serta perilaku lainnya,termasuk
sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan asas keaktifan
aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Aktivitas belajar banyak macamnya. Menurut Paul D. Dierich dalam
Sardiman 2007:101 membagi aktivitas belajar dapat digolongkan, sebagai berikut:
1 Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2 Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3 Listening activities, sebagai contoh mendengarkan:uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4 Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5 Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6 Motor activities, yang termasuk didalanya antara lain:melakukan percobaan,
membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7 Mental activities misalnya menanggap, mengingat, memecahkan soal,
menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8 Emotional activities, misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, gugup, tenang.
2.5.2 Manfaat Aktivitas Siswa