Kerangka Konseptual Hipotesis KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.
2. Apakah lokasi dan luas lahan yang dikuasai memungkinkan untuk
menghasilkan produksi yang dikehendaki bila diusahakan dengan jenis tanaman anjuran?
3. Kondisi lahan yaitu apakah lahan petani memiliki fasilitas irigasi atau
kelembabannya cukup untuk mendukung usahataninya. 4.
Waktu dan tenaga kerja, yaitu apakah tersedia waktu dan tenaga kerja keluarga atau biaya untuk mengusahakannya.
5. Pengetahuan dan keterampilan yaitu apakah petani memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk menerapkan teknologi baru tersebut. 6.
Modal dan fasilitas kredit yaitu apakah tersedia modal dan fasilitas kredit yang mudah diperoleh untuk membeli input usahatani.
7. Apakah petani mau dan mampu menanamkan modal dalam jangka waktu yang
lama sampai tanaman menghasilkan? Modal yang dimiliki petani dapat bersumber dari modal keluarga atau luar
keluarga yang penggunaannya tidak hanya untuk membeli kebutuhan input untuk teknologi baru akan tetapi juga untuk membayar tenaga kerja, membeli peralatan
pertanian sesuai dengan tuntutan teknologi baru tersebut. Selain itu, petani juga akan sering menghadapi risiko sesuai dengan keputusannya misalnya kehilangan
waktu dan kerugian materi jika usahatani tersebut gagal. Setiap petani juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima risiko yang antara lain
dipengaruhi oleh jumlah modal yang tersedia, umur petani, pengalaman dan lingkungan sosial dimana petani itu berada.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka keputusan petani dalam mengadopsi teknologi baru dipengaruhi oleh berbagai faktor internal petani
seperti tingkat pendidikan, umur, pengalaman usahatani, tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga, kondisi usahatani luas lahan, jarak lahan dari tempat
tinggal, informasi teknologi, alternatif teknologi yang sampai di petani dan juga faktor eksternal usahatani seperti risiko dan ketidakpastian.