Kriteria penolakan H :
1. Jika nilai F
hitung
F
tabel
maka tolak H 2.
Jika nilai F
hitung
≤ F
tabel
maka terima H
4.4.1. Analisis data untuk permasalahan efisiensi dan perilaku petani terhadap risiko
Untuk menganalisis efisiensi dan perilaku risiko petani digunakan model yang dikembangkan oleh Kumbhakar 2002. Adapun bentuk fungsionalnya :
ui j
ij j
vi j
ij j
j ij
j
e X
e X
X yi
. .
7 1
7 1
7 1
..................................... 4.2 dimana :
j ij
j
X
7 1
adalah fungsi produktivitas rata-rata
vi j
ij j
e X .
7 1
adalah fungsi risiko produksi
ui j
ij j
e X .
7 1
adalah fungsi inefisiensi teknis. y
i
= jumlah produktivitas kentang kgha X
1
= jumlah bibit kentang yang digunakan kgha.
X
2
= jumlah tenaga kerja yang digunakan pada usahatani kentang HKSPha.
X
3
= jumlah pupuk urea yang digunakan pada usahatani kentang kgha
X
4
= jumlah pupuk phonska yang digunakan pada usahatani kentang kgha
X
5
= jumlah pupuk kandang yang digunakan pada usahatani kentang kgha
X
6
= jumlah fungisida yang digunakan pada usahatani kentang kgha
X
7
= jumlah insektisida cair yang digunakan pada usahatani kentang ltrha
v
i
= error term yang menunjukkan ketidakpastian produksi yang diasumsikan i.i.d 0,
2 u
u
i
= inefisiensi teknis dengan asumsi i.i.d 0,
2 u
dan u0, u
i
independen terhadap v
i
. Tanda yang diharapkan untuk masing-masing parameter adalah
7 1
0;
7 1
0 atau
7 1
0; dan
7 1
0 atau
7 1
0. Estimasi model dilakukan dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation MLE.
Adapun tahapan analisis yang dilakukan untuk model fungsi produksi, fungsi risiko dan fungsi inefisiensi teknis adalah sebagai berikut:
1. Mengestimasi dengan cara: a. Meregresi y terhadap Xi dan mendapatkan nilai residual e dengan
menggunakan metode OLS. b. Mencari nilai
dengan menggunakan rumus =
dimana dan m adalah
central moment
dari nilai residual e.
c. Jika nilai sudah diperoleh maka nilai a, b dan c dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus: ;
; dan .
2.
Mengestimasi fungsi inefisiensi teknis dengan cara meregresikan terhadap
qx dengan menggunakan metode Maximum Likelihood dan
menggunakan program LIML.SAS 9.1. Hasil pendugaan fungsi inefisiensi teknis hanya digunakan untuk mengestimasi fungsi produktivitas frontir. Oleh
karena itu input-input yang digunakan dalam fungsi inefisiensi teknis tidak dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh input-input tersebut terhadap
inefisiensi teknis. Karena inefisiensi teknis dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial ekonomi petani seperti umur, pendidikan, pengalaman usahatani dan
sebagainya.
3.
Mengestimasi fungsi produksi dan efek inefisiensi teknis dengan cara meregresikan
dimana = dengan metode Maximum
Likelihood menggunakan program Frontier 4.1 dan program LIML.SAS 9.1 4.
Menghitung nilai inefisiensi teknis dimana
5. Mengestimasi fungsi risiko dengan cara meregres v
i
= e
i
– u
i
terhadap gx dengan metode Maximum Likelihood dan menggunakan program LIML.SAS
9.1 6.
Mengestimasi parameter-parameter yang terdapat dalam dan dengan menggunakan rumus:
= ;
Kriteria pilihan risiko petani adalah: a.
Jika = 0 maka petani bersifat risk neutral terhadap risiko
b. Jika
o c.
Jika petani berada dalam efisiensi penuh u = 0 maka perilaku risiko petani ditentukan oleh .
d. Jika 0 dan 0 maka petani bersifat risk taker
7. Nilai tingkat inefisiensi teknis yang diperoleh dari tahapan olah data yang
keempat digunakan untuk menghitung tingkat efisiensi teknis dengan menggunakan rumus TE = 1
– TI.
4.4.2. . Analisis data untuk permasalahan inefisiensi teknis