42
Menurut  WHO  1992  diacu  dalam  Suryadjaja  2005,  konsumsi mikroorganisme  hidup  yang  berperan  sebagai  probiotik  sebesar  10
6
-10
8
CFUml atau  gram  dapat  memberikan  efek  positif  bagi  kesehatan  manusia.  Untuk
mengetahui  banyaknya  sel  BAL  yang  diberikan,  maka  dilakukan  perhitungan jumlah  BAL  di  dalam  kultur  dengan  cara  menghitung  kultur  yang  telah
disegarkan.  Kultur  BAL  yang  telah  disegarkan,  selanjutnya  dilakukan pengenceran  yang  sesuai  dan  pemupukan  dengan  metode  tuang  menggunakan
media MRS Agar MRSA sehingga didapatkan koloni yang tumbuh pada cawan berkisar antara 25-250 koloni Harrigan 2000.
4. Pengambilan Sampel Feses.
Sampel  feses  dari  setiap  tikus  untuk  semua  kelompok  diambil  secara aseptis pada hari ke 0, 3, 5, 10 perlakuan dan hari ke 1, 5, dan 10 pasca perlakuan
dengan  cara  memijat  bagian  anus  tikus,  selanjutnya  feses  ditampung  langsung dalam kantung plastik tahan panas yang disterilkan diotoklaf pada suhu 121
C, selama 15 menit. Feses dari dua ekor tikus pada kelompok yang sama disatukan
ada  tiga  feses  untuk  setiap  kelompok,  jadi  jumlah  feses  untuk  pengujian mikrobiologi  ada  12  sampel.  Pengambilan  feces  dilakukan  mulai  pukul  04.30
sampai  selesai.  Pengumpulan  feses  dihentikan  bila  seluruh  tikus  sudah  diperoleh fesesnya. Feses disimpan dalam thermos es yang diberi es batu dan pada hari yang
sama dilakukan pengujian  mikrobiologi. Terhadap sampel feses dilakukan analisa jumlah  total  bakteri,  BAL,  E.  coli  dan  analisa  secara  kualitatif  terhadap
keberadaan Salmonella.
H.  PENGUJIAN  POTENSI  PREBIOTIK  EKSTRAK  UBI  JALAR  DAN HASIL  OLAHAN  COOKIES  UBI  JALAR  DAN  SPF  SECARA  IN
VITRO
1.  Pertumbuhan  BAL  dalam  Ekstrak  Ubi  Jalar  dan  Hasil  Olahan  Cookies Ubi Jalar dan SPF.
Tujuan  dari  pengujian  ini  untuk  membandingkan  kemampuan  ekstrak tepung  ubi  jalar  dan  ekstrak  hasil  olahan  cookies  ubi  jalar  dan  SPF  dalam
menstimulir pertumbuhan BAL secara in vitro. Jenis BAL yang digunakan untuk
43
pengujian  ekstrak  ubi  jalar  dan  cookies  ubi  jalar  adalah  B.  bifidum,  B.  longum, L.casei
Shirota, L. casei Rhamnosus,  Lactobacillus F1 dan G3. Sedangkan Jenis BAL  yang  digunakan  untuk  pengujian  ekstrak  SPF  adalah  L.  casei  Shirota,
L.casei Rhamnosus, Lactobacillus F1 dan G3. Jenis media dan metode pengujian
sama  dengan  pengujian  pada  pertumbuhan  BAL  dalam  ekstrak  ubi  garut  dan cookies
ubi  garut,  akan  tetapi  ekstrak  ubi  garut  atau  ekstrak  cookies  ubi  garut diganti dengan ekstrak ubi jalar atau ekstrak cookies ubi jalar atau ekstrak SPF.
2.  Kompetisi  Patogen  dengan  BAL  dalam  media  yang  mengandung  ekstrak SPF.