Pemeliharaan Hewan Percobaan. PENGUJIAN POTENSI PREBIOTIK EKSTRAK UBI GARUT SECARA IN VIVO.

38 maka E. coli dan Salmonella diencerkan 1000 kali sedangkan B. cereus diencerkan 100 kali. Sebanyak 1 ml BAL dan 0.1 ml patogen setelah pengenceran diinokulasikan ke dalam media kompetisi. Untuk menghindari kontaminasi dalam setiap hari pengamatan maka media kompetisi dibuat dalam 3 tabung terpisah yang akan diamati pada 0 jam, 24 jam dan 48 jam perlakuan. Perhitungan BAL dan patogen dilakukan secara kuantitatif dengan metode agar tuang AOAC 1990. Untuk menghitung jumlah BAL maka digunakan media MRS Agar, sedang untuk menghitung jumlah E. coli digunakan media EMBA, dan untuk menghitung jumlah Salmonella sp dan B. cereus digunakan media NA.

G. PENGUJIAN POTENSI PREBIOTIK EKSTRAK UBI GARUT SECARA IN VIVO.

Uji ini bertujuan untuk melihat potensi ekstrak ubi garut sebagai prebiotik, L. casei Rhamnosus sebagai probiotik, dan campuran L. casei Rhamnosus dengan ekstrak ubi garut sebagai sinbiotik terhadap pertumbuhan total mikroba, BAL, E.coli , dan Samonella sp dalam saluran pencernaan makhluk hidup. 1. Penyiapan ransum. Ransum standar yang diberikan untuk tikus pada pengujian prebiotik secara in vivo terdiri dari kasein, minyak jagung, campuran vitamin, campuran mineral, serat, air AMDK dan pati maizena AOAC 1984. Komposisi ransum standar yang diberikan pada pengujian potensi prebiotik ekstrak ubi garut secara in vivo dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Pemeliharaan Hewan Percobaan.

Hewan percobaan yang digunakan sebanyak 24 ekor tikus putih jantan galur Sprague-Dawley berumur dua bulan. Tikus-tikus tersebut dibagi dalam 4 kelompok masing-masing terdiri dari 6 ekor tikus. Kelompok A = kontrol, kelompok B = perlakuan prebiotik ekstrak ubi garut, kelompok C = perlakuan probiotik L. casei Rhamnosus, dan kelompok D = perlakuan sinbiotik ekstrak ubi garut dengan L. casei Rhamnosus. Pemberian ransum serta air minum diberikan kepada setiap tikus selama 31 hari. Setiap ekor tikus ditempatkan dalam kandang yang terpisah Gambar 10. Frekuensi pemberian ransum standar atau 39 ransum perlakuan serta air minum dilakukan satu kali per hari secara ad libitum. Sisa ransum ditimbang pada keesokan harinya. Berat badan tikus ditimbang setiap 2 hari sekali. Setiap hari kandang tikus, wadah pakan dan botol minum diganti dengan yang telah dicuci dan diklorinasi. Sekam yang digunakan juga diganti setiap hari dengan yang baru dan telah disterilkan dengan cara diotoklaf 121 o C, 15 menit. Kandang tikus, wadah ransum bekas pakai dicuci dengan sabun dan dicelupkan dalam larutan klorin 200 ppm kemudian dijemur. Sedangkan botol dan corong gelas wadah minum bekas didesinfeksi dengan cara direndam dalam air mendidih. Gambar 10 Tikus putih jantan galur Sprague Dawley Periode adaptasi selama 10 hari dilakukan dengan memberikan ransum standar sebanyak 20 gekorhari dan air minum pada semua kelompok perlakuan. Pada periode perlakuan selama 10 hari, suspensi sel L.casei Rhamnosus sebanyak 1ml diberikan pada kelompok probiotik dan sinbiotik dengan cara disonde, sedangkan kelompok prebiotik disonde dengan 1ml ekstrak ubi garut. Untuk perlakuan kontrol disonde dengan larutan garam fisiologis NaCl 0.85 steril. Pada periode pasca perlakuan setiap tikus dari semua kelompok kembali diberikan ransum standar dan air minum AMDK Aqua TM . Pemberian perlakuan pada pengujian potensi prebiotik ekstrak ubi garut secara in vivo dengan L.casei Rhamnosus dilakukan dengan bantuan syringe volume 1ml, tikus yang berbeda pada kelompok yang sama menggunakan syringe yang berbeda. Setiap kali akan memberikan perlakuan, digunakan syringe baru yang masih steril. Sebelum dipergunakan untuk tikus lainnya, ujung alat sonde dilap dengan kapas yang telah 40 dibasahi alkohol 70. Ransum dan pemberian perlakuan yang diberikan pada setiap kelompok selama pemeliharaan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Jenis ransum dan pemberian perlakuan pada kelompok tikus selama pengujian potensi ekstrak ubi garut secara in vivo Kelompok Periode Adaptasi 11 hari Masa Perlakuan 10 hari Pasca Perlakuan 10 hari Jenis ransum Disonde Kontrol Ransum standar Ransum standar 1 ml larutan fisiologis NaCl 0.85 steril Ransum standar Prebiotik garut Ransum standar 1 ml larutan ekstrak ubi garut 0.3g TPTkg BB tikus rata-rataH11 hari steril dalam larutan fisiologis NaCl 0.85 steril Probiotik Ransum standar 1 ml suspensi sel BAL 10 10 cfuml dalam aquades steril Sinbiotik garut Ransum standar 1 ml campuran suspensi sel BAL 10 10 cfuml dengan ekstrak ubi garut 0.3g TPTkgBB tikus rata-rataH11 hari steril dalam larutan fisiologis NaCl 0.85 steril

3. Penyiapan Suspensi BAL dan Ekstrak Ubi Garut.