Reaksi Kimia dalam Larutan Elektrolit

Jadi, volume 0,1 M KI yang dibutuhkan = 200 ml Dengan mengetahui konsentrasi ion-ion suatu larutan elektrolit dapat pula diramalkan atau dihitung jumlah endapan yang terjadi. Contoh : Berapa gram AgC ℓ dapat dihasilkan dari 10 ml 0,1 M AgNO 3 ? Jawab : Ag + diperoleh dari larutan AgNO 3 AgNO 3 aq → Ag + aq + NO 3 - aq 10 ml 0,1 M AgNO 3 atau 10 -3 mol AgNO 3 akan menghasilkan 10 -3 mol Ag + Dari koefisien persamaan reaksi ion : Ag + aq + C ℓ - aq → AgCℓ s Dapat diperoleh : 10 -3 mol Ag + ≈ 10 -3 mol AgC ℓ 10 -3 mol AgC ℓ = 10 -3 x 143,5 gram AgC ℓ = 0,1435 gram AgC ℓ Stoikiometri juga dapat digunakan untuk soal-soal yang berkaitan dengan titrasi. Titrasi adalah suatu cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan lain. Analisis yang berkaitan dengan volum-volum larutan pereaksi disebut analisis volumetri.

2. Reaksi Kimia dalam Larutan Elektrolit

Reaksi kimia dalam larutan elektrolit adalah reaksi kimia yang salah satu zat pereaksinya berupa elektrolit asam, basa, garam. Suatu reaksi kimia dalam larutan elektrolit dapat berlangsung apabila setidaknya salah satu produknya berupa air, endapan, gas atau elektrolit lemah. Reaksi kimia dalam larutan elektrolit :

a. Reaksi penetralan asam basa

Reaksi penetralan dalam larutan adalah reaksi antara asam H + dan basa OH - membentuk H 2 O yang bersifat netral. H + aq + OH - aq → H 2 O ℓ Beberapa jenis reaksi penetralan : a Asam + Basa → Garam + Air b Asam + Oksida basa → Garam + Air c Asam + Amonia → Garam d Oksida asam + Basa → Garam + Air Pada reaksi penetralan asam basa, konsentrasi larutan asam basa dapat dihitung melalui rumus : V 1 . M 1 . a = V 2 . M 2 .b dimana : V 1 : volume larutan yang sudah diketahui konsentrasinya V 2 : volume larutan yang akan dicari konsentrasinya M 1 : konsentrasi larutan yang sudah diketahui konsentrasinya M 2 : konsentrasi larutan yang akan dicari konsentrasinya. a : valensi asam b : valensi basa

b. Reaksi pendesakan logam

Reaksi pendesakan logam adalah reaksi logam mendesak kation logam lain atau hidrogen dalam suatu senyawa. Reaksi ini dapat berlangsung apabila logam berada di sebelah kiri logam H yang didesak dalam deret volta. Reaksinya secara umum dapat dituliskan berikut ini : A + BC → AC + B A di sebelah kiri B dalam deret Volta Deret Volta : Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au Beberapa jenis reaksi pendesakan logam : a Logam 1 + Garam 1 → Garam 2 + Logam 2 Contoh : Zn s + CuSO 4 aq → ZnSO 4 aq + Cu s Cu s + AgNO 3 aq → CuNO 3 aq + Ag s Cus + Na 2 SO 4 aq → tidak bereaksi karena Cu ada di kanan Na b Logam + Asam → Garam + Gas Hidrogen Semua logam di sebelah kiri unsur H dalam deret Volta dapat mendesak H dalam asam selain HNO 3 encer pekat dan H 2 SO 4 pekat membentuk garam dan gas hidrogen. Contoh : Mg s + 2HCl aq → MgCl 2 aq + H 2 g Ag s + HCl aq → tidak bereaksi karena Ag ada di kanan H c Logam + Asam → Garam + Air + Gas Logam bereaksi dengan HNO 3 encer pekat atau H 2 SO 4 pekat menghasilkan garam, air dan gas. Jenis gas tergantung dari kepekatan asam. Contoh : 3Cu s + HNO 3 aq encer → 3CuNO 3 2 aq + 4H 2 O l + 2NO g Cu s + 4HNO 3 aq pekat → Cu NO 3 2 aq + 2H 2 O l + 2NO 2 g

c. Reaksi metatesis pertukaran pasangan

Reaksi metatesis pertukaran pasangan adalah reaksi pertukaran pasangan ion dari dua elektrolit. Pada reaksi ini, terdapat produk reaksi akan membentuk endapan, gas, atau elektrolit lemah. Reaksinya secara umum dapat ditulis berikut ini : AB + CD → AD + CB Beberapa jenis reaksi metatesis : a Garam 1 + Asam 1 → Garam 2 + Asam 2 b Garam 1 + Basa 1 → Garam 2 + Basa 2 c Garam 1 + Garam 2 → Garam 3 + Garam 4 Reaksi kimia dalam larutan elektrolit dapat berlangsung apabila terdapat salah satu produknya berupa air H 2 O, endapan, gas atau elektrolit lemah. Reaksi kimia dalam larutan elektrolit mempunyai reaksi ion bersih. Persamaan ion bersih menunjukkan hanya spesi yang terlibat dalam perubahan kimia yang diamati. Zat elektrolit dalam larutannya terdapat sebagai ion yang bergerak dinamis. Suatu cara pemaparan perubahan kimia yang melibatkan larutan elektrolit disebut persamaan ion. Dalam persamaan ion, zat elektrolit kuat dituliskan sebagai ion yang terpisah, sedangkan elektrolit lemah tetap ditulis sebagai molekul atau senyawa netral tak terionkan. Contoh : reaksi larutan timbal II nitrat dengan larutan kalium iodida. PbNO 3 2 aq + 2KI aq → PbI 2 s + 2KNO 3 aq Persamaan ion lengkap : Pb 2+ aq + 2NO 3 - aq + 2K + aq + 2I - aq → PbI 2 s + 2K + aq + 2NO 3 - aq Persamaan ion bersih : Pb 2+ aq + 2 I - aq → PbI 2 s

3. Menggunakan Konsep Kemolaran untuk Reaksi Kimia dalam Larutan

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Menyelesaikan Soal

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Menyelesaikan Soal C

0 3 11

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5