Pembelajaran Konvensional KAJIAN PUSTAKA

Keterangan : Dalam kelompok : A,B,C,D : yang tinggal A dan C, sebagai tamu adalah B dan D Dalam kelompok : E,F,G,H : yang tinggal E dan F, sebagai tamu adalah G dan H Dalam kelompok : I,J,K,L : yang tinggal K dan L, sebagai tamu adalah I dan J Pada model kooperatif TSTS, setiap anggota dapat memperoleh dua sampai tiga informasi sekaligus yaitu 1 informasi materi dari kelompoknya, 2 informasi materi dari bertamu dan 3 informasi materi dari teman yang bertamu ke kelompok yang berbeda. Informasi materi lebih bermakna diperoleh siswa karena siswa mencari informasi selain untuk dirinya juga harus menginformasikan pada temannya. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa lebih aktif dalam mencari informasi, sesuai waktu yang telah ditentukan selama TSTS. Dengan demikian maka model pembelajaran TSTS ini merupakan model kooperatif yang berpusat pada siswa, untuk memperoleh informasi perlu aktivitas aktif setiap siswa selama proses belajar dan guru sebagai fasilitator.

D. Pembelajaran Konvensional

Ruseffendi Soekisno, 2002: 31, menyatakan bahwa pembelajaran konvensional tradisional pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan hasil daripada pengertian, menekankan kepada keterampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses dan pengajarannya berpusat pada guru, sementara siswa pasif. Adapun kekhasan lainnya, yaitu seperti interaksi hanya dua arah, yaitu antara guru dan siswa, guru sebagai sumber belajar. Untuk lebih jelasnya berikut ini diuraikan mengenai perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran kooperatif. Anonim, 1997 : Tabel 1. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Kooperatif • Memfokuskan pada prestasi individu • Setiap siswa akan saling berkompetisi dan berprinsip “ Jika aku tidak sukses, maka aku akan kalah dan kehilangan” • Penghargaan berupa prestasi individu • Memfokuskan pada prestasi kelompok • Setiap anggota kelompok percaya bahwa kesuksesan tidak akan dapat diraih tanpa kesuksesan kelompok, “Jika kamu menang, aku menang” • Penghargaan kelompok sebagai prestasimasing-masing anggota kelompok • Dalam proses belajar, hanya sedikit terjadi proses diskusi antar siswa • Sesama anggota kelompok akan saling membantu, mendorong dan saling memotivasi dalam proses belajar • Tanggung jawab yang ada berupa tanggung jawab individu • Tanggung jawab yang ada berupa tanggung jawab individu dan tanggung jawab kelompok • Setiap anggota kelompokakan saling bertanggung jawab demi tercapainya kerja kelompok yang optimal • Kemampuan sosial diabaikan • Seorang siswa akan mengkomandoi dirinya sendiri dalam menyelesaikan semua tugas-tugasnya • Kemampuan teamwork adalah suatu tuntutan. Setiap anggota akan mengharapkan adanya suatu kolaboratif • Kepemimpinan menjadi tanggung jawab semua anggota kelompok • Tidak ada proses tentang bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas kerja • Setiap anggota akan memberikan prosedur untuk menganalisis bagaimana sebaiknya supaya kelompoknya akan menjadi lebih baik, bagaimana menggunakan kemampuan sosial secara tepat dan bagaimana memperbaiki kualitas kerja kelompok mereka • Pembentukan kelompok tidak diperhatikan tidak ada • Merupakan kelompok besar, yaitu kelas • Guru membentuk kelompok- kelompok yang heterogen • Setiap kelompok terdiri dari 3-5 anggota kelompok kecil • Guru akan mengoservasi dan melakukan intervensi, jika memang diperlukan

E. Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Menyelesaikan Soal

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Menyelesaikan Soal C

0 3 11

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5