Jawab : Persamaan reaksi :
2KI aq + PbNO
3 2
aq → PbI
2
s + 2KNO
3
aq a. Endapan yang terjadi adalah PbI
2
b. Mol KI = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol Reaksi : 2KI aq + PbNO
3 2
aq → PbI
2
s + 2KNO
3
aq
Perbandingan koefisien
:
2 : 1 : 1 : 2 Perbandingan mol : 10 mmol : ½ x 10 mmol : ½ x 10 mmol : 22 x 10 mmol
Diketahui PbNO
3 2
= 0,1 M Mol PbNO
3 2
yang diperlukan = ½ x 10 mmol = 5 mmol Volume PbNO
3 2
yang diperlukan = M
mol =
M mmol
1 ,
5 = 50 mL
c. Mol PbI
2
yang terbentuk = ½ x 10 mmol = 5 mmol Massa PbI
2
yang dihasilkan = 5 mmol x 461 = 2305 mg = 2,305 gram.
K. Kerangka Berpikir
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran untuk membantu meningkatkan proses belajar siswa. Proses di sekolah dalam
kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama yang didalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen. Diantaranya guru, materi pelajaran dan
siswa. Guru merupakan faktor dominan dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu guru perlu memiliki kemampuan yang baik untuk menyampaikan
materi pelajaran. Perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat memberikan
tantangan bagi guru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pengajaran. Peran
guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi harus membangun sendiri pengetahuan dalam benak siswa. Implikasi dari pembelajaran
tersebut adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif yang dipilih adalah pembelajaran kooperatif Dua Tinggal Dua Tamu , Two Stay Two Stray.
Dengan pembelajaran kooperatif TSTS membantu mengatasi kesulitan belajar siswa dalam materi stoikiometri larutan, secara individu maupun secara
kelompok, sehingga antara siswa satu dengan yang lainnya dapat mencapai sukses bersama secara akademik, mendorong interaksi kelompok yang positif,
mengembangkan kemampuan berkomunikasi antara kelompok dan mengembangkan penghargaan diri siswa. Seiring dengan kemajuan ilmu dan
teknologi tersebut maka untuk saat ini pembelajaran kooperatif akan efektif dengan menggunakan bantuan CD pembelajaran. Siswa dapat mengembangkan
sikap kreatif, terampil berpikir dan bertindak kritis serta dapat mengatasi kesulitan selama belajar.
Penggunaan CD pembelajaran pada materi stoikiometri larutan, tepat digunakan mengingat materi stoikiometri larutan cenderung bersifat hitungan,
abstrak dan sangat luas penerapannya dalam kajian materi hitungan kimia lainnnya. Stoikiometri Larutan membahas tentang hubungan kuantitatif suatu zat
dalam reaksi kimia. Pengetahuan ini sangat penting dipahami dengan benar khususnya oleh siswa SMA, yang dapat digunakan dalam merencanakan suatu
percobaan maupun dalam industri, sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk memperhitungkan jumlah zat yang harus direaksikan serta memperkirakan jumlah
produknya, diharapkan siswa akan mampu mengembangkan konsep-konsep ilmu
Kimia di masa mendatang. Pembelajaran Stoikiometri Larutan dikembangkan dengan menggunakan CD pembelajaran, membantu proses kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih menarik, tidak menjenuhkan, serta ketuntasan hasil belajar dapat tercapai lebih baik sehingga diduga hasil belajar dengan
menggunakan model TSTS akan lebih baik. Proses pembelajaran kooperatif TSTS menggunakan media CD
pembelajaran pada materi Stoikiometri Larutan merupakan salah satu bentuk model pembelajaran, sebagai alternatif mengatasi kelemahan proses belajar secara
konvensional.
L. Hipotesis