Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa a. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Kooperatif TSTS

Berdasarkan data tersebut secara umum semua siswa kelas kontrol mengalami peningkatan penguasaan konsep setelah mengikuti pembelajaran sebesar 60. Tingkat pemahaman N-Gain 60 = 0,6, kategori sedang; 0,3 g ≤ 0,7.

4. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa a. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Kooperatif TSTS

Untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran stoikiometri larutan menggunakan strategi kooperatif tipe TSTS, digunakan lembar observasi. Pengamatan dilakukan oleh 2 orang observer. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilaksanakan sejak dimulainya kegiatan pembelajaran sampai pada pertemuan terakhir. Gambaran pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran koperatif TSTS, terangkum dalam tabel berikut : Tabel 14. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen No Aktivitas Siswa Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Kategori 1. Berada dalam tugas kelompok 85 87 86 Sangat baik 2. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru 87 89 88 Sangat baik 3. Mengerjakan soal 85 87 86 Sangat Baik 4. Diskusi antara sesama siswa kelompok 84 86 85 Baik 5 Bertamu ke kelompok lain dan menjelaskan hasil yang didapatkannya dikelompok asal 84 90 87 Sangat baik 6 Memberi penjelasan kepada tamu yang datang ke kelompoknya 84 88 86 Sangat baik 7 Menulis hal-hal yang relevan dengan pembelajaran 84 88 86 Baik 8 Perilaku yang tidak relevan dengan pembelajaran 83 85 84 Baik Rata-rata 84,5 87,5 86 Kriteria : Sangat baik : A 86-90 Cukup baik : C 76-80 Baik : B 81-85 Kurang Baik : D 70-75 Aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif TSTS umumnya sangat baik, perolehan rata-rata nilai 86, mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai aturan langkah – langkah pembelajaran kooperatif TSTS, penggunaan waktu tepat,semua siswa mudah untuk dikondisikan belajar menggunakan model TSTS, siswa terlihat aktif berdiskusi menjelaskan informasi dan membahas soal stoikiometri menggunakan CD pembelajaran dan menuliskan informasi pada buku catatan. Terjadi interaksi positif antar siswa, tidak ditemukan perilaku yang tidak relevan. Hasil Aktivitas Siswa selama KBM terdapat pada lampiran tabel, halaman 135. Untuk selanjutnya data diolah menggunakan SPSS 10. diperoleh data deskriptif aktivitas berikut ini ; Tabel 15. Data Aktivitas Siswa selama KBM Model Kooperatif TSTS N 44 Rata-rata 86,11 Median 86,5 Modus 88 Simpangan Baku 2,75 Variance 7,54 Rentang 10 Minimal 80 Maksimal 90 Jumlah 3789 Kriteria : Sangat baik : A 86-90 Cukup baik : C 76-80 Baik : B 81-85 Kurang Baik : D 70-75 Aktivitas siswa selama kegiatan belajar pada penerapan model kooperatif TSTS menggunakan CD pembelajaran, nilai rata-rata 86,11; berdasarkan kriteria penilaian tergolong sangat baik.

b. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Konvensional

Pada pembelajaran konvensional, pembelajaran dilakukan dua kali pertemuan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pembahasan soal-soal stoikiometri larutan secara individu, dengan bimbingan guru. Berikut adalah aktivitas siswa pada pembelajaran konvensional : Tabel 16. Aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar Kelas Kontrol No Jenis Aktivitas Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Kategori 1 Memperhatikan penjelasan guru 75 77 76,00 Cukup baik 2 Bertanya kepada teman 70 71 70,50 Kurang 3 Bertanya kepada guru 70 71 70,50 Kurang 4 Mengemukakan pendapat 70 71 70,50 Kurang 5 Memperhatikan penjelasan teman 71 71 71,00 Kurang 6 Menulis yang relevan dengan kegiatan pembelajaran 71 71 72,00 Kurang 7 Mengerjakan soal stoikiometri larutan 73 73 73,00 Kurang 8 Berperilaku yang tidak relevan 70 70 70,00 Kurang 9 Bekerja sendiri 73 77 75,00 Kurang 10 Tugas diselesaikan tepat waktu 70 71 70,50 Kurang Rata-rata 71,30 72,30 71,80 Kurang Kriteria : Sangat baik : A 86-90 Cukup baik : C 76-80 Baik : B 81-85 Kurang : D 70-75 Berdasarkan data pada tabel, aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif TSTS umumnya kurang, perolehan rata-rata nilai 71,80.Terlihat bahwa dari sepuluh aktivitas pembelajaran konvensional kegiatan siswa dalam bertanya kepada teman, guru serta mengemukakan pendapat terlihat sangat kurang, siswa cenderung pasif. Aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 36 halaman 168.

5. Data Skala Sikap

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Menyelesaikan Soal

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Menyelesaikan Soal C

0 3 11

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5