41 masing dari dunia kerja, 2 paparan hasil Prakerin setiap peserta didik, 3 uji
kompetensi, yaitu peserta didik ditugasi melakukan pekerjaan teknik sesuai bidang keahliannya. Selama mengerjaan tugas tersebut, siswa diamati bagaimana
prosedur dan cara kerjanya, apakah sudah sesuai dengan standar kerja yang berlaku serta dinilai hasil kerjanya Sukarnati, 2011: 105.
Pendapat selanjutnya yaitu oleh Tamrin Muhyadi, dkk., 2011: 37, bahwa evaluasi pelaksanaan Prakerin merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi.
Untuk mengetahui keberhasilan Prakerin diperoleh dengan cara melakukan penilaian terhadap pembelajaran siswa di DUDI. Penilaian siswa yang dilakukan
oleh DUDI melalui uji kompetensi oleh instruktur lapangan. Penilaian sekolah diwujudkan dalam bentuk laporan tertulis yang berisi tentang kegiatan selama
Prakerin. Kemudian menurut Muhyadi, dkk.2011: 40, bahwa evaluasi Prakerin itu
sendiri terdiri dari tahap pengawasan dan evaluasi. Pengawasan bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan Prakerin, yang dilakukan dengan cara
mengadakan penilaian terhadap pembelajaran siswa di DUDI dan di sekolah. Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
praktek kerja industri dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan program Prakerin selama dijalankan, apakah sudah sesuai dengan apa yang
direncanakan atau belum. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan mengadakan penilaian kepada siswa, serta melihat secara menyeluruh dengan menerima
tanggapan dari berbagai pihak.
42 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen Praktek Kerja
Industri Prakerin merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang diawali dengan perencanaanpersiapan, pelaksanaan, dan diadakan evaluasi, dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama-sama oleh masing-masing lembaga. Dengan adanya manajemen Praktek Kerja Insudtri Prakerin diharapkan
dapat membantu proses pelaksanaan prakerin yang lebih efektif dan efisien.
D. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian Eling Damayanti 2014 dengan judul “Manajemen Praktek Kerja Industri Pada Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di
SMK Se- Kota Yogyakarta” yang menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan jenis penelitian Kuantitatif. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa ada 3 aspek dalam manajemen praktek kerja industri, yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi. Perolehan penelitian menunjukan manajemen Prakerin sudah sangat baik dengan perolehan rata-rata 81,96.
Penelitian di atas memberikan sumbangan terhadap penelitian ini, dengan adanya perbedaan dan kesamaan. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian Eling
Damayanti yaitu memberikan penjelasan tentang bagaimana tahap-tahap manajemenpengelolaan Prakerin yang runtut dan sistematis yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai pada evaluasi. Perbedaannya adalah metode penelitiannya, dan isi dari pedoman penelitian dan kisi-kisinya.
Penelitian selanjutnya yaitu oleh Herdi Bangkit Pandu Puri Pramana 2015, judul penelitiannya yaitu “Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Kompetensi
Keahlian Teknologi Kendaraan Ringan SMK N 3 Paci tan”. Penelitian ini
43 bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Prakerin di kompetensi
keahlian Teknologi Kendaraan Ringan SMK N 3 Pacitan tahun 20132014, yang meliputi kesiapan administrasi dan organisasi, kesiapan guru pembimbing,
kesiapan pengelolaan program, kesiapan biaya, sarana dan prasana, pelaksanaan Prakerin di industri, monitoring dan evaluasi. Pasil penelitian menunjukan untuk
masing-masing kegiatan ada yang sangat tinggi, tinggi, dan rendah. Penelitian di atas memberikan sumbangan terhadap penelitian ini, dengan
kesamaannya yaitu memberikan pengembangan ilmu tentang tahap pelaksanaan, sampai pada evaluasi Prakerin. Perbedaannya adalah peneliti dalam penelitian ini
menambahkan tahap perencanaan yang dilakukan oleh bagian kehumasan dan instrumen penelitian pedoman dan kisi-kisi.
E. Kerangka Pikir
Perancangan program Prakerin tidak terlepas dari implementasi silabus ke dalam pembelajaran langsung dilapangan, yang membutuhkan metode, strategi
dan evaluasi terhadap pelaksanaan. Program Prakerin merupakan program kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan SMK, yang dilaksanakan oleh sekolah
sesuai peraturan yang ada, yang kemudian dilaksanakan oleh sekolah dan industri pasangannya. Tujuan adanya Praktek Kerja Industri yaitu untuk mengoptimalkan
kompetensi siswa supaya siap, mandiri, dan profesional dalam menghadapi dunia kerja nanti dimasa depan. Mengingat pentingnya program Prakerin maka perlu
adanya pengelolaan praktek kerja industri yang baik, terarah dan sistematis. Dengan adanya pengelolaan terhadap penyelenggaraan Prakerin yang baik
maka kegiatan akan berjalan dengan lancar serta program terlaksana sesuai
44 dengan tujuan yang telah ditetapkan. Penyelenggaraan Prakerin harus benar-benar
disiapkan dengan baik oleh sekolah karena akan membawa dampak penilaian baik buruknya suatu sekolah tersebut khususnya dimata industri pasangannya.
Pengelolaan Praktek Kerja Industri Prakerin merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang diawali dengan persiapanperencanaan, kemudian
pelaksanaan, dan diadakan evaluasi, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengelolaan Praktek Kerja Insudtri Prakerin
diharapkan dapat membantu proses pelaksanaan Prakerin yang lebih efektif dan efisien.
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Pengelolaan Praktek Kerja Industri Prakerin di SMK Negeri 2 Depok
Sleman Yogyakarta
Penjelasan diatas bahwa program Prakerin merupakan program yang masuk dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan yang wajib tempuh. Tahap-