87 Ditegaskan lebih lanjut oleh salah satu pembimbing Prakerin ERGuru
Pebimbing bahwa,
Kalau penyerahan itu dilakukan oleh masing-masing jurusan mba dengan pembimbing yang sudah ditugaskan berdasarkan surat tugas dari kepala
sekolah untuk melaksanakan penyerahan siswa Prakerin kepada industri. Pembimbing yang melaksanakan penyerahan akan dibiayai transport untuk
kegiatan penyerahan, monitoring, dan penarikan. JM22012016. Namun dalam pelaksanaannya tidak semua siswa dapat diantar ke industri
baik oleh sekolah maupun oleh jurusan masing-masing. Seperti pernyataan DN Siswi yang Prakerin
di Pusdiklat Migas Cepu, “berangkat sendiri mba, tetapi sehari berangkat langsung di kunjungi dari sekolah
”. Serta pernyataan NF siswi Prakerin di Jakarta dan RM siswi Prakerin di Kalimantan, yang menyatakan
bahwa mereka juga tidak diantar oleh pihak sekolah ke industri, melainkan berangkat sendiri. Hal tersebut diperjelas dengan pernyataan SPR guru
pembimbing yang memiliki kendala karena lokasinya jauh, “kendalanya dalam penyerahan karena jauh, biaya dan waktu yang dibutuhkan juga tidak sedikit
mba”. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa kegiatan penyerahan siswa
Prakerin di SMK N 2 Depok harus sesuai batas waktu yang ditentukan oleh industri kapan berangkat dan kapan selesai Prakerin,
yang dalam pemberangkatannya nanti harus membawa surat pengantar siswa Prakerin yang
telah ditanda tangani oleh kepala sekolah. Apabila siswa berangkat dengan pembimbing maka pembimbing dari sekolah akan membawa surat tugas
penyerahan siswa Prakerin, surat tersebut dibawa oleh pembimbing ke Industri untuk ditanda tangani oleh pegawai yang menangani anak-anak Prakerin industri.
Kegiatan penyerahan antar siswa satu dengan yang lain tidak sama, mereka
88 berangkat berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui oleh dua belah pihak,
sekolah dan industri tempat Prakerin pada saat awal mengirim surat pengajuan dan mendapatkan surat balasan dari industri. Dalam kegiatan penyarahan masih
terdapat kedala jarak dan waktu, sehingga pihak sekolah maupun jurusan tidak dapat mengantarkan siswa ke tempat industri.
c. Kegiatan dan Penempatan siswa di Industri
Kegiatan siswa di Industri merupakan kegiatan siswa saat benar-benar berada dilapangan. Sedangkan penempatan siswa prakerin merupakan bagaimana
pembagian tugas dan fungsi dari pembimbing lapangan terhadap siswa Prakerin. Prakerin merupakan bagian dari proses pembelajaran di Sekolah Kejuruan, maka
selama pelaksanaan Prakerin, proses pembelajaran siswa dilaksanakan di Industri dengan materi sesuai dengan kompetensi kerja yang dikerjakannya selama
megikuti Prakerin. Pelaksanaan Prakerin merupakan wajib tempuh bagi siswa SMK, atau
syarat kelulusan bagi siswa sekolah kejuruan. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Admin bagian Kehumasan
RN yaitu, “Prakerin itu kan wajib tempuh, kalau tidak melaksanakan mereka tidak lulus. Jadi Prakerin merupakan
syarat kelulusan yang dilaksanakan disemester 7 atau saat kelas 4 ”.
KM21012016. Kemudian pernyataan WK Kehumasan yang menyatakan bahwa semester
7 adalah untuk Prakerin, Kurikulum sebenarnya masih menyeluruh, tentang apasaja yang dipelajari
dari kelas satu sampai tingkat akhir atau kelas 4 karena disini programnya adalah 4 tahun, dan nanti akan dibagi lagi persemester, semester 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, dan 8. Kebetulan untuk di sekolah ini untuk semester 7 atau kelas 4
89 semester gasal adalah untuk Prakerin. Kemudian untuk Prakerin yang
mengelola semuanya adalah bagian Humas dan Hubin di bagian Kehumasan, seperti itu saja mba penjelasan dalam kurikulumnya.
KM21012016.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Prakerin di SMK Negeri 2 Depok pelaksanaanya adalah disemester 7 dan wajib tempuh. Jadi setelah siswai
semester 7 mereka harus melaksanakan Prakerin di Industri berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk pelaksanaan Prakerin di SMK N 2 Depok, terkait peraturan
pelaksanaan Prakerin telah diatur dalam kurikulum, seperti hasil wawancara dibawah ini dengan WK Kurikulum yaitu,
Di dalam struktur kurikulum itu memang tertulis bahwa pelaksanaan Prakerin itu dilaksanakan pada semester ke-7, jumlah jamnya untuk yang
KTSP adalah minimal 4 bulan, maksimal 1 semester, dan ekivalen dengan 800 jam pembelajaran di industri, atau di dalam struktur kurikulum 200
jam. Kenapa di industri 800 dan di sekolah 200? Itu karena kalo ditatap muka perbandingannya kan 1:1, kalo praktek disekolah perbandingannya
2:1, kalo di industri perbandingannya 4:1, sehingga kalo di industri itu 8 jam, di dalam struktur kurikulum itu berarti 2 jam, sehingga kalo disana
800 jam, di struktur kurikulum 200 jam. Itulah yang termuat dalam kurikulum, itu saja, kami tidak membuat yang lain-lain seperti panduan
atau semacamnya, untuk yang lain-lain sudah di urus oleh bagian Kehumasan . SS19012016.
Pernyataan diatas juga didukung oleh berkas hasil studi dokumentasi
dalam penjelasan Struktur Kurikulum, bahwa pelaksanaan Prakerin dalam kurikulum adalah di semester 7.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Kaur Prakerin tentang pelaksanaan yang menyatakan bahwa,
Prakerin merupakan proses pembelajaran yang dilakukan di Industri. Di SMK N 2 Depok pelaksanaan Prakerin dilakukan disemester 7 atau dikelas
4, dengan waktu minimal pelaksanaan Prakerin pada satu tempat adalah 1 bulan, dan siswa diperbolehkan Prakerin lebih dari satu tempat Prakerin,
dengan jumlah jam minimal adalah 800 jam. Pelaksanaan Prakerin dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan Desember, namun untuk
90 pengajuan tempat Prakerin sudah dilaksanakan jauh hari sebelum mereka
diberangkatkan untuk Prakerin. SS19012016
Di bawah ini merupakan ketentuan pelaksanaan Prakerin di SMK Negeri 2 Depok yang disampaikan lebih lanjut oleh Kaur Prakerin bahwa,
Ketentuannya sama mba kaya di buku pedoman seperti dilaksanakan pada semester 7 tujuh atau mulai bulan Juli sampai dengan Desember pada
tahun pelajaran berjalan. Waktu minimal pelaksanaan Prakerin pada satu tempat adalah 1 bulan, dan siswa diperbolehkan Prakerin lebih dari satu
tempat Prakerin. Prakerin minimal dilaksanakan 4 bulan, maksimal 6 bulan, untuk magang dilaksanakan 1 tahun. Waktu pelaksanaan Prakerin
bisa berlangsung selama 1 tahun secara terus menerus dalam DUDI yang sama, dengan cara mengikuti seleksi dari DUDI yang dilaksanakan di
sekolah. Pelaksanaan Prakerin selama 6 bulan dengan jumlah jam minimal 800 jam. SS19012016.
Lebih lanjut dijelaskan oleh RN AdminSektretaris bagian Kehumasan, Siswa boleh mengikuti magang, atau hanya Prakerin. Prakerin 4-6 bulan,
sedangkan magang satu tahun dengan mengikuti tes dari industri. Misal mereka Prakerin bulan Juli, nanti dibulan agustus ada tes dari perusahaan.
Tesnya kan disini mereka izin dulu kesekolah untuk mengikuti tes ikut magang. Jadi kalau tes itu tidak mesti bulan Juli atau Agustus, bisa
Desember, November, tergantung dari perusahaannya, yang mngikuti tes juga bukan hanya kelas 4, kelas 3 yang akan Prakerin juga sudah boleh
ikut tes, bahkan alumni juga boleh, intinya tergantung permintaan perusahaan. KM21012016.
Hal tersebut didukung oleh pernyataan pembimbing dari industri yang
melaksanakan tes atau seleksi bagi siswa yang akan magang, seperti yang dikemukakan oleh EWN Pembimbing Lapangan, “Untuk magang kami yang
mengadakan tes atau seleksi, biasanya bulan Maret atau Mei sebelum mereka berangkat Prakerin
”. JM19022016. Selanjutnya mengenai MOU dikemukakan oleh Kepala Sekolah,
Untuk MOUnan kebanyakan industri mau, namun kebanyakan juga industri itu MOU hanya sebatas formalitas saja, yang paling penting
adalah saat dia memerlukan saat anak kita memerlukan, kemudian anaknya juga sesuai disana mungkin bisa lancar, namun ketika sudah MOU