Pembuatan Peta Dunia Kerja Industri

71 pertumbuhan bagus di masyarakat, dengan harapan dapat bekerjasama dengan baik.

c. Koordinasi Program Kerja Prakerin

Koordimasi program Prakerin merupakan kegiatan awal untuk membahas program-program kerja Prakerin yang dilaksanakan oleh bagian Kehumasan sebagai penyelenggara. Pelaksanaannya biasanya di bulan Juli. Hal tersebut di kemukakan oleh Kaur Prakerin seperti di bawah ini, Koordinasi dilakukan oleh TIM HKI, tim HKI itu adalah tim hubungan antara sekolah dengan industri, dimana sekolah banyak yang terlibat, seperti bagian Kurikulum, dengan KPS Ketua Program Studi. Penyelenggarannya adalah bagian Kehumasan, dan semua bagian serta KPS yang diundang. Untuk memberikan informasi tentang program yang ada di bagian Kehumasan salah satunya Prakerin. Pelaksanaannya biasanya dibulan Juli. SS19012016. Hal tersebut juga dikemukakan oleh WK Kehumasan tentang pelaksanaan Koordinasi Pokja PSG, Koordinasi itu kegiatan awal untuk membahas program-program kerja Prakerin yang mengadakan bagian Kehumasan, yang terlibat seperti bagian Kurikulum, Ketua Jurusan, dan staf yang terlibat. Sebenarnya koordinasi ini tidak hanya sekali, namun ada koornasi lain yang nanti kita adakan saat monitoring ada koornasi dua kali, kemudian saat penarikan, dan evaluasi.KM21012016. Kemudian dipertegas lagi oleh ESK guru pembimbing bahwa yang mengikuti rapat awal adalah ketua jurusan, “rapat awal tentang Prakerin merupakan tugas sekolah di bagian Kehumasan. Ketua Jurusan yang diikut sertakan pada rapat sekolah ” SN15022016. Pernyataan diatas didukung oleh berkas program kerja Prakerin, yang menyebutkan bahwa pelaksanaan koordinasinya adalah bulan Juli. 72 Koordinasi Pokja PSG dalam perencanaan Prakerin adalah membahas hal- hal seperti berikut: 1 menganalisis kebutuhan, seperti siapa yang akan menjadi pembimbing disetiap jurusan, 2 bagaimana penyerahannya, 3 bagaimana monitoring, dan 4 penarikannya. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh WK Kehumasan tentang hal- hal yang dibahas dalam koordinasi, “Koordinasi tersebut untuk membahas terkait dengan analisi kebutuhan SDM seperti siapa yang akan menjadi pembimbing di industri A, B, C, dan lain-lain, tentang penyerahan, monitoring, dan bagaimana penarikannya ” KM21012016. Terkait dengan analisis kebutuhan, Kaur Prakerin mengemukakan seperti dibawah ini, Sebenarnya seperti analisis kebutuhan ada, namun saat kita terkait dengan dunia luar, jadi tidak bisa kita susun seperti apa seharusnya, namun kita berjalan sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan. Jadi kalau kondisi sekarang misalnya untuk pencarian tempat Prakerin maka kita genjar menghubungi perusahaan, dari hal itu sudah dapat diketahui berapa banyak siswa yang akan Prakerin dengan tempat-tempat Prakerin yang sudah ada dalam daftar inventaris dan apa saja yang dibutuhkan. Analisis ini saat koordinasi dengan TIM HKI Hubungan Kerja Industri. SS19012016. Hal diatas didukung juga hasil wawancara dengan pernyataan WK Kehumasan, Untuk analisis kebutuhan pastinya ada saat kita melakukan koornasi dengan semua staf yang terlibat seperti bagian Kehumasan, bagian Kurikulum, Ketua Jurusan, dan bagian-bagian lain. Kalau masalah biaya, sudah ada DPA Daftar Penggunaan Anggaran, ada disana Prakerin. Anggaran tersebut untuk sosialisasi, pelaksanaan, monitoring, dan honor pembimbing sudah disiapkan dari anggaran tersebut. Anak tidak membayar lagi. KM21012016. Dalam perencanaan di SMK Negeri 2 Depok selalu mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan program Prakerin yang dilaksanakan dengan menganalisis hal-hal seperti fasilitas yang dibutuhkan, biaya yang tersedia, tempat 73 Prakerin yang sesuai dengan Peta DUDI, lalu melakukan inventaris data DUDI yang dapat dijadikan referensi tempat Prakerin siswa. Pertanyaan lebih lanjut dari peneliti adalah terkait biaya untuk transport siswa, makan dan biaya hidup. Berikut pernyataan dari Kaur Prakerin yaitu, “kalau itu biaya sendiri, atau konsekuensi dari personil. Sekolah itu hanya membiayai terkait dengan administrasi sekolah seperti untuk kegiatan sosialisasi, honor pembimbing, serta kebutuhan lain di sekolah sudah ada dalam RAPBS ”. SS19012016. Kemudian tentang fasilitas ditambahkan oleh Kaur Prakerin, “fasilitasnya kami menyiapkan hal-hal yang nantinya dibutuhkan siswa untuk memperlancarkan kegiatan Prakerin seperti telepon untuk menghubungi industri, komputer, berkas-berkas yang menunjang, dan lain-lain ”. SS19012016. Pernyataan diatas didukung oleh pernyataan WK Kehumasan bahwa, Untuk transport, makan, dan biaya hidup ditanggung sendiri. Untuk fasilitas, semua yang ada di sekolah merupakan fasilitas bersama, fax, komputer, mabeler, papan pengumuman, untuk mendukung kegiatan perlu dipersiapkan dengan baik terlebih dahulu. Sedangkan untuk analisis kebutuhan personel yaitu seberapa banyak siswa yang akan Prakerin dan guru pembimbingnya. KM21012016. Jadi dari hasil analisis wawancara dan hasil dokumentasi kita mengetahui bahwa koordinasi pokja PSG merupakan koordinasi yang dilakukan oleh TIM Hubungan Kerja Industri Kepala sekolah, perwakilan dari seluruh bagian, Ketua Jurusan setiap jurusan, dan Wali Kelas. Tujuan adanya koordinasi tersebut adalah untuk menyampaikan informasi tentang program yang ada di bagian Kehumasan salah satunya program kerja Prakerin yang nantinya akan membahas tetang analisis kebutuhan Prakerin seperti SDM yang akan menjadi pembimbing, jumlah