Prejudis Etnosentrisme Materi Pembelajaran Keanekaragaman budaya merupakan sebuah konsep yang utama dalam

112 f. Memasak dan mengasuh anak merupakan pekerjaan orang perempuan. g. Orang Asia pintar-pintar tapi licik. h. Wanita ditakdirkan lebih pintar dalam kemampuan verbalnya sedangkan laki-laki lebih menguasai matematika. Pertanyaan akan muncul, mengapa orang melakukan stereotip? Orang melakukan stereotip karena otak manusia tidak mampu mengingat semua informasi yang ada di sekitar lingkungannya dan juga adanya suatu kecenderungan bawaan lahir manusia untuk menyederhanakan masalah-masalah dan menyelesaikannya secepat mungkin bilamana memungkinkan. Dengan membuat asumsi-asumsi tentang bagaimana orang akan bersikap dan bertindak, kita akan memperlakukan orang berdasarkan asumsi-asumsi yang dimilki, sehingga peran orang tersebut kita tempatkan berdasarkan asumsi yang kita miliki pada saat kita berhubungan dengan orang-orang yang bersangkutan. Contoh, kita mempunyai asumsi bahwa setiap dokter akan sangat teliti terhadap permasalahan kesehatan yang dihadapi pasiennya, kita berharap bahwa si dokter akan selalu menanyai kondisi fisik yang kita hadapi, apabila dokter tidak melakukan seperti asumsi yang kita punyai, kita menjadi kecewa dan berusaha mencari dokter lain yang sesuai dengan asumsi kita. Demikian juga dalam bekerjasama, bila kita mempunyai asumsi-asumsi yang tidak benar, maka hubungan yang harmonis akan terganggu. Manusia pada dasarnya dilahirkan bebas dari stereotip, faktor-faktor terbatasnya informasi atas kelompok-kelompok minoritas tertentu, pengalaman yang tidak menyenangkan dari kelompok tertentu, warisan tradisi, adanya kompetisi yang sengit dengan kelompok tertentu, penjajahan kolonialisme, serta patologi sosial, merupakan faktor-faktor penyebab orang melakukan stereotip.

3. Prejudis

Fenomena ini dapat terwujud dalam berbagai tingkat, berdasarkan ras akan menimbulkan rasisme prejudice atas dasar ras. Prejudis adalah sikap dan tingkah laku negatif yang didasarkan pada konsepsi bahwa anggota kelompok, budaya, atau ras yang berbeda darinya lebih rendah tingkatannya inferior. Bila sikap seperti ini tidak dijauhkan maka akan mengarah pada tingkat diskriminasi atau pengambinghitaman. Orang yang prejudice sulit untuk menerima dan menghormati orang yang berasal dari luar kelompoknya dan mereka biasanya 113 mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya agresif. Orang yang tidak prejudis akan menganggap bahwa lingkungannya sangat bersahabat dan akan memberikan suasana yang baik kepadanya. Ada 4 hal yang bisa dilakukan untuk menjauhkan diri dari prejudis : a. mempunyai pandangan yang positif terhadap dirinya. b. Mempunyai pandangan yang positif terhadap masyarakatnya. c. Mempunyai pandangan yang positif terhadap orang lain. d. Berfikir logis.

4. Etnosentrisme

Orang berkecenderungan untuk berkelompok dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam perasaan, pikiran, nilai-nilai yang dipercayai, dan sebagainya sehingga mereka merasakan adanya hubungan sosial maupun pribadi yang sangat kuat. Kebanggaan dan kepuasan yang merupakan bagian dari hakekat kemanusiaan bisa diperoleh, karena menjadi anggota kelompok tertentu, hal ini merupakan perwujudan dari etnosentrisme. Etnosentrisme ini bisa menguntungkan ataupun membahayakan. Menguntungkan bila tingkatannya ringan yang ditandai dengan perasaan puas dan bahagia karena menjadi anggota kelompok tertentu, membahayakan bila timbul perasaan arogan sombong dengan menganggap bahwa kelompoknyalah yang terbaik, sehingga mengarah pada tingkah laku anti sosial. Contoh negatif etnosentrisme adalah Adolph Hitler selaku pimpinan kelompok Nazi yang beranggapan bahwa ras Arya lah yang terbaik, sehingga melakukan tindakan holokaus tragedi pembunuhan secara besar-besaran terhadap ras lain yang dianggap inferior. Paradox dari etnosentrisme sama dengan kolesterol dalam ilmu kesehatan. Laporan kesehatan menyebutkan bahwa kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung, namun demikian tipe-tipe tertentu dari kolesterol sangat bagus untuk kesehatan, sedangkan yang lainnya membahayakan. Demikian juga dengan etnosentrisme, kita tidak bisa hidup dengan etnosentrisme yang membahayakan, tetapi kita juga tidak bisa hidup tanpa etnosentrisme yang menguntungkan tersebut. Di dalam kehidupan etnosentrisme yang merugikan terwujud dalam diskriminasi, penilaian yang ganda dan stereotip. Diskriminasi nampak dalam 114 perlakuan yang didasarkan atas jenis kelamin, suku, agama, status sosial dan sebagainya.

5. Kebersamaan kekompakan dalam keanekaragaman