Energi dan Konservasi Isu-isu Global Masa Kini dan Masa Depan

80 Keprihatinan masalah penduduk oleh para ekolog, seperti Lester R. Brown ternyata mendapatkan tanggapan yang berbeda dari Julian Simon dan Thomas Lambert. Mereka berpendapat : 1. seluruh penduduk dunia ini bila dikumpulkan menjadi satu dalam posisi berdiri semua hanya memerlukan tempat se Jacksonville Florida, Amerika Serikat. 2. seandainya seluruh penduduk dunia ini diberikan pemukiman, maka Alaska sebuah negara bagian di Amerika Serikat akan mampu menampung seluruh penduduk dunia dengan jatah masing-masing kepala keluarga lk. 3.500 kaki persegi 1 kaki=30 cm berarti sekitar 1000m 2 Para ahli yang tergabung dalam The Millenium Institute, memberikan bantahan dengan mengatakan bahwa umat manusia tidak hanya membutuhkan rumah dan pekarangan saja, akan tetapi mereka membutuhkan tanah untuk menghasilkan makanan pokok sebagai kebutuhan dasarnya sekitar 250 m . 2

c. Energi dan Konservasi

. Kebutuhan lahan untuk jalan raya, perkantoran, pabrik dan lain-lain belum diperhitungkan. Embargo minyak yang dilakukan oleh OPEC Organization of Petrolium Exporting Countries atau organisasi negara-negara pengekspor minyak termasuk Indonesia terhadap negara industri Barat di tahun 1973 menyadarkan kepada kita betapa pentingnya energi terutama yang berupa minya. Minyak merupakan sumber energi alam yang non renewable, artinya begitu habis ya sudah. Keterbatasan akan energi telah mendorong umat manusia untuk mengatasi permasalahan ini dengan mencari energi alternatif. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan Jepang telah berhasil mengembangkan mobil berbahan bakar sinar matahari. Terdapat keterkaitan yang dekat antara pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi energi. Rata-rata di tingkat global adalah setiap kenaikan 1 produk dunia kotor gross world product hampir selalu diikuti dengan kenaikan sedikit diatas 1 dalam konsumsi energi global. Era industrialisasi menempatkan sistem transportasi dan sektor industri berat yang padat energi sebagai primadona. 81 Kekuatan ekonomi yang telah memasuki era industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis umumnya memerlukan lebih sedikit pertumbuhan energi Retnaningsih, 1999:179. Kenaikan harga minyak yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara- negara yang tidak menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan industrinya, seperti Jepang, Jerman, Belanda dan sebagainya telah menyebabkan terjadinya inflasi. Terganggunya sistem kerja industri akibat dari mahalnya salah satu prasarana industri ini menyebabkan terjadinya penambahan angka pengangguran. Ketika negara-negara industri Barat merasa terbebani oleh adanya embargo minyak di tahun 1973 yang berarti penawaran suplai menurun sementara permintaan demand tetap, mereka mulai mengadakan penyesuaian terutama mengurangi konsumsi minya menurunkan permintaan. Salah satu cara yang ditempuh adalah menaikkan pajak pembelian terhadap komoditi minyak, sehingga hukum ekonomi akan berlaku yaitu penurunan permintaan.sebagian dari mereka yang tinggal di Jerman, Belanda, Austria, Swedia mulai meninggalkan mobilnya di rumah untuk beralih memakai kendaraan umum seperti kereta api, bus kota, trem dan lain-lain. Bepergian yang tidak terlalu jauh cukup ditempuh dengan sepeda. Amsterdam mendapat julukan kota 10 juta sepeda, sedangkan di Indonesia kota yang terkenal dengan armada sepeda adalah Yogyakarta. Permasalahan produksi maupun konsumsi energi sama-sama berdampak negatif pada lingkungan. Mencegah dan memperbaiki kerusakan lingkungan hidup sering harus berarti mengurangi tingkat produksi dan konsumsi atau mengubah polanya menjadi tindakan-tindakan yang barangkali tidak dapat memuaskan semua pihak. Reaksi positif terhadap polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor bisa dilakukan dengan mengurangi pemakaiannya, menambah peralatan pengontrol polusi, atau pindah menjauhi kota agar terhindar dari polusi. Permasalahan energi telah menurunkan pertumbuhan ekonomi dan memperparah inflasi di tahun 1970 an, karena itu sedikit sekali kemungkinan untuk memperbaiki kerusakan lingkungan hidup dengan mengorbankan ekonomi mikro. Usaha untuk mengatasi masalah tanpa masalah seperti slogan perum pegadaian, ternyata sulit untuk energi. Sejumlah energi pengganti seperti energi 82 surya, nuklir dan lain-lain dianggap kurang bersahabat terhadap lingkungan hidup. Tenaga nuklir sulit untuk diterima sebagai sumber energi alternatif karena permasalahan lingkungan hidup dan keamanan. Keamana reaktor nuklir telah menjadi sorotan masyarakat, seperti bocornya reaktor Chernobyl di Uni Soviet telah menambah keraguan orang akan energi alternatif ini. Setelah mengetahui permasalahan energi bagi lingkungan hidup global tersebut menimbulkan pertanyaan, tindakan apa yang bisa kita lakukan sebagai warga negara dunia ini yang harus bertanggung jawab terhadap ekosistem dunia? Partisipasi aktif dengan melakukan konservasi pemakaian secara bijaksana merupakan salah satu jawabannya. Kebiasaan meninggalkan pesawat TV dalam keadaan menyala, lupa mematikan listrik, ngobrol di jalan sambil duduk diatas sadel motor tanpa mematikan mesin kendaraan, dan masih banyak lagi yang lain perlu segera ditinggalkan jauh-jauh. Televisi sebagai salah satu alat informasi yang murah yang menjangkau banyak kalangan telah dipakai untuk kampanye lingkungan hidup. Salah satu slogan yang dipakai adalah “hemat energi, hemat biaya”.

d. Polusi Udara, Air dan Tanah