Ruang Lingkup Pengantar Ilmu Sosial

3 pengetahuan akademik dan keahliannya, serta mampu memecahkan masalah sosial budaya secara arif.

2. Ruang Lingkup Pengantar Ilmu Sosial

Dengan bekal wawasan, sikap dan perilaku melalui mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi manusia yang memiliki kemampuan personal, kemampuan akademik dan kemampuan profesional, sehingga para lulusan akan mampu mengenali masalah dan mengatasi masalah tersebut dengan bijaksana. Dengan itu problematika kemanusiaan dan peradaban manusia merupakan fakta objektif yang penting dikenali secara akademis, rasional bukan common sense dan sekaligus tetap menjunjung tinggi pemikiran serta nilai-nilai luhur tradisi lokal. Adapun ruang lingkup dari mata kuliah Pengatar Ilmu Sosial adalah sebagai berikut 1. Kehidupan sosial dan permasalahannya hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial, lingkungan hidup, kepribadian, perubahan sosial, modernisasi, masalah sosial dewasa ini. 2. Latar belakang dan kondisi kehidupan di Indonesia, yang meliputi, Kondisi geografi, kondisi histori, kondisi sosial budaya, kondisi sosial ekonomi, kondisi sosial politik, kondisi sosial psikologi 3. Masalah sosial di Indonesia, yang meliputi Masalah kependudukan, masalah ekonomi, masalah lingkungan, masalah pendidikan, masalah integrasi nasional. 4. Globalisasi 5. Saling ketergantungan antar bangsa dan kerjasama global 6. Lingkungan hidup dan isu-isu global 7. Transformasi isu lingkungan hidup 8. Keragaman budaya 9. Kebijakan pengembangan dan penerapan IPTEK di era globalisasi Dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial tidak lepas dari mempelajari pendidikan global. Selanjutnya Hoops, menjelaskan pendidikan global memiliki tiga 3 tujuan yaitu : 4 a. pendidikan global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan menggunakan metode yang memberikan relativisme budaya. b. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang relativisme dan keutamaan etika. c. Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berfikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai suatu warga negara dan sebagai anggota masyarakat manusia secara keseluruhan. Jadi tujuan dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial adalah mempersiapkan masa depan anak didik siswa dengan memberikan ketrampilan analisis dan evaluasi yang luas. Ketrampilan ini akan membekali siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan antar budaya. Perspektif global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Mata pelajaran harus menyajikan materi yang relefan untuk meningkatkan kemampuan terlibat dalam percaturan kebijakan publik. Oleh karena itu perspektif global mengaitkan isu global dengan kepentingan lokal. Saat ini tidak ada suatu bangsapun yang statis dan homogen. Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa-bangsa lain. Dengan demikian maka sistem nilai dan budaya dan nilai lainnya akan saling mempengaruhi satu sama lain. Perspektif global bertitik tolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya antara lain masalah kelaparan, pengangguran, pestisida dan pengungsi. Semua ini memiliki dampak yang besar terhadap masalah global. Kita menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat dibatasi pada masalah lokal dan masalah global. Kita hidup dalam masyarakat informasi, dimana teknologi komunikasi dapat menjangkau dan mengaakses secara global. Oleh karena itu masalah tersebut akan dengan cepat memberikan dampak secara global. Para mahasiswa berpandangan tentang masalah global yang demikian pesat ini, tentunya akan mempengaruhi dunia pendidikan merupakan kendaraan untuk melihat dan mengunjungi dunia yang luas ini. Dengan pendidikan kita mengetahui peristiwa yang terjadi disatu belahan dunia yang jauh dari kita. Oleh karena itu 5 kita harus mempersiapkan diri. Kita harus terbuka terhadap berbagai pembaharuan, tetapi masih mengandung unsur seleksi, apakah pengaruh dan arus dari luar itu dapat kita terima sesuai dengan nilai budaya kita. Sebaliknya nilai budaya kita yang menghambat proses globalisasi harus kita tinggalkan. Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi ini, maka Giansar, mengajukan 4 dimensi yaitu : a. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tak terkendali lagi. b. Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya. c. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara, partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan. Partisipasi rakyat ini bukan hanya dari sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat saja, akan tetapi daari seluruh masyarakat bangsa ini. d. Memajukan kerja sama budaya antar bangsa. Ini dimaksudkan agar adanya saling mengisi, saling mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar bangsa.

3. Manfaat mempelajari Pengantar Ilmu Sosial