5 kita harus mempersiapkan diri. Kita harus terbuka terhadap berbagai
pembaharuan, tetapi masih mengandung unsur seleksi, apakah pengaruh dan arus dari luar itu dapat kita terima sesuai dengan nilai budaya kita. Sebaliknya nilai
budaya kita yang menghambat proses globalisasi harus kita tinggalkan. Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi ini, maka Giansar,
mengajukan 4 dimensi yaitu : a.
Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangunan akan hampa jika
tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu negara, serta merupakan alat
seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tak terkendali lagi. b.
Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
c. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara,
partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan. Partisipasi rakyat ini bukan hanya dari sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat saja, akan
tetapi daari seluruh masyarakat bangsa ini. d.
Memajukan kerja sama budaya antar bangsa. Ini dimaksudkan agar adanya saling mengisi, saling mengilhami sehingga adanya kemajuan dan
peningkatan antar bangsa.
3. Manfaat mempelajari Pengantar Ilmu Sosial
Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik dalam maupun
luar negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat dan di luar kontrol pemerintah kita. Oleh karena itu, peningkatan kerja
sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerjasama dalam berbagai bidang menurut komitmen
yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan sistem yang terus berubah, dan aktif mengikuti dan mengadakan perubahan. Manfaat dan kegunaan dari mempelajari
perspektif global anatara lain : a. meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa bahwa
kita bukan hanya penghuni dari satu kampung, propinsi, negara akan
6 tetapi penduduk dari satu dunia yang mempunyai ketergantungan satu
sama lain. Oleh karena itu dalam bersikap dan bertindak harus mencerminkan sebagai warga negara.
b. menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga kita dapat mengikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek, terutama
dalam perkembangan IPTEK. c. mengkoordinasikan para mahasiswa untuk berfikir integral bukan general,
sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
d. melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.
4. Ilmu-ilmu sosial dalam IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial tidak bisa dipisahkan dari hakekat manusia itu sendiri, yaitu bahwa setiap manusia merupakan makhluk individual sekaligus
sosial. Sebagai makhluk individual seseorang mempunyai kemampuan untuk memutuskan sesuatu, mempunyai keinginan dan sebagainya tanpa campur tangan
orang lain, namun demikian ketika dia akan melaksanakan keputusan ataupun mewujudkan keinginannya tersebut akan bersangkutan dengan orang lain.
Keterlibatannya ataupun interaksinya dengan orang lain ini yang disebut sebagai kehidupan sosial. Di dalam interaksi sosial tersebut akan selalu terjadi apa yang
dinamakan kerjasama, saling ketergantungan, saling pengaruh mempengaruhi, persaingan dan bahkan mungkin konflik.
Dalam kehidupan sosial yang merupakan kumpulan dari individu-individu akan terbentuk suatu komunitas dari yang terkecil ataupun terdekat hingga yang
terbesar atau terjauh. Setiap manusia akan menjadi anggota masyarakat dari yang terdekat yaitu keluarga, rukun tetangga, kelurahan, kecamatan, kabupaten
kotamadya, propinsi, negara sampai yang terjauh masyarakat dunia. Setiap individu akan berpartisipasi secara langsung maupun tidak langsung dalam
seluruh tingkatan masyarakat tersebut. Perspektif global akan menekannkan keanggotaan setiap manusia sebagai warganegara dunia global. Partisipasi dan
pengetahuan merupakan 2 hal yang saling berkaitan bagai sekeping mata uang. Orang tidak mungkin berpartisipasi tanpa mengetahui bagaimana cara
7 berpartisipasinya, demikian juga sebaiknya untuk apa berpengetahuan kalau tidak
berpartisipasi. Partisipasi memerlukan adanya pengetahuan, sehingga di dalam partisipasi tersebut akan tercipta tujuan secara harmonis. Pengetahuan akan
menyebabkan interaksi sosial seperti kerjasama, saling ketergantungan, saling pengaruh mempengaruhi berlangsung secara harmonis, sehingga kompetisi
ataupun persaingan yang mengarah pada konflik disharmoni dapat ditekan sampai ke tingkat yang paling rendah.
5. Interaksi Global dari disiplin IPS