77 peserta sebenarnya adalah usaha-usaha apa yang telah mereka lakukan untuk
mendapatkan air dan udara yang bersih, daur ulang yang lebih banyak dan reboisasi.
Adanya persoalan-persoalan penting yang belum terselesaikan dan kurang efektifnya kesepakatan dalam KTT Bumi Rio de Jainero, seperti terbenturnya
masalah pendanaan, menyebabkan PBB perlu mengadakan pertemuan lagi pada bulan Juni 1997 di New York. Pada saat itu Konselir Helmut Kohl melontarkan
ide pembentukan sebuah lembaga yang menangani masalah lingkungan, seperti halnya WTO dalam urusan perdagangan dunia. Adanya berbagai macam
kepentingan dari negara-negara menyebabkan keputusan bulat sulit untuk diambil, contoh :
a. penghentian penggunaan bensin bertimbal yang mendapatkan
tantangan penolakan dari negara-negara berkembang. b.
Pengurangan subsidi bahan bakar fosil yang ditolak oleh negara- negara penghasil bahan bakar fosil.
4. Isu-isu Global Masa Kini dan Masa Depan
Persoalan lingkungan dunia yang dibahas pada KTT Bumi + 5 tahun 1992 + 5 = tahun 1997 bertujuan untuk meninjau pelaksanaan kesepakatan KTT Bumi di
Rio de Jainero 1992 setelah berjalan setelah berjalan selama 5 tahun, dan permasalahan yang dibahas adalah pendanaan, perubahan iklim, energi, hutan, air,
perikanan laut dan bahan beracun.
Ada berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia yang mendiami planet bumi ini. Secara garis besar permasalahan pokok yang dihadapi
umat manusia di masa kini dan masa depan adalah : a.
bahan makanan b.
penduduk c.
energi dan konservasi d.
polusi udara, air dan tanah e.
biodiversity keanekaragaman hayati.
a. Bahan Makanan
Persoalan pangan bagi umat manusia bisa dikatakan sangatlah penting dan bahkan asasi, karena menyangkut kelangsungan hidup manusia. Pentingnya
78 permasalahan ini dikarenakan banyaknya kasus kekurangan bahan makanan,
berupa bencana kelaparan. Jumlah manusia yang meninggal akibat bencana ini sudah jutaan orang. Antara tahun 1847-1850 kira-kira satu setengah juta orang
meninggal karena kelaparan, demikian juga yang terjadi di China, India, dan lain- lain. Masalah bahan pangan berkaitan dengan : 1 kebutuhan obyektif pangan, 2
permintaan efektif effective demand, 3 kendala fisik ataupun ekonomi dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian.
1. Kebutuhan Obyektif Pangan
Kebutuhan obyektif pangan ini pada tingkat global merupakan fungsi dari kebutuhan bahan pokok, besaran jumlah penduduk dunia dan
komposisinya. Semakin baiknya kondisi manusia sejak beberapa dasa warsa terakhir ini telah menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk
secara cepat. Keadaan ini juga meningkatkan kebutuhan obyektif pangan. Fakta yang ada menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun
kebutuhan obyektif pangan meningkat tajam. 2.
Permintaan Efektif Effective Demand Kebutuhan obyektif harus diubah menjadi permintaan efektif dalam
pasar bahan pangan dunia. Masalahnya adalah bahwa pasar itu diorganisasikan berdasarkan daya beli dalam mata uang yang kuat
US. Keadaan ini diperburuk oleh kenyataan-kenyataan bahwa perusahaan-perusahaan swasta internasional yang tujuan utamanya
mencari keuntungan, maka ia hanya akan tanggap pada permintaan efektif konsumen yang mampu membeli. Dengan kata lain negara-
negara yang perlu impor bahan pangan harus memiliki uang uang asing yang bisa dipakai untuk membeli bahan pangan di pasar dunia.
3. keterbatasan Fisik dan Ekonomi dalam Produktivitas
Terbatasnya tanah subur, apakah karena penanaman 1 jenis pohon yang sama secara terus menerus, keterbatasan air untuk minum dan irigasi
telah menyebabkan produksi bahan makan sulit untuk dipertahankan apalagi ditingkatkan. Meningkatnya harga pupuk, pestisida dan
herbisida semakin memperburuk keadaan ini. Akhir-akhir ini bencana
79 El Nino yang menyebabkan terjadinya bencana kekeringan telah
membuat permasalahan bahan makanan semakin kritis. Ramalan Thomas Robert Malthus, seorang ekonom berkebangsaan
Inggris pada abad ke 19, tepatnya pada tahun 1798 bahwa pertumbuhan penduduk akan melebihi pertumbuhan bahan makanan, sekarang ini
jelas-jelas sangat terbukti. Pendapat dia bahwa pertumbuhan penduduk dan bahan makanan akan seimbang jika terjadi bencana kelaparan,
kurang makan dan wabah penyakit, tidak terbukti karena penemuan teknologi kedokteran telah berjasa menyelamatkan jutaan umat manusia.
b. Penduduk