33
a. Proses jadi matang
Secara fisik kondisi organ-organ suara berbicara sudah berfungsi sehingga anak sudah matang dalam berkata-kata.
b. Proses belajar
Anak yang telah matang dalam berbicara siap untuk belajar meniru ucapan atau kata-kata yang didengarnya dari orang lain. Kedua proses ini
berlangsung sejak bayi dan kanak-kanak sehingga pada usia sekolah dasar anak sampai tingkat:
a mampu membuat kalimat yang lebih sempurna.
b dapat membuat kalimat majemuk.
c dapat mengajukan pertanyaan.
Sunarto, dkk. 2006:137 menambahkan bahwa perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti intelektual kognitif
sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Pendapat lain dikemukakkan oleh Elizabeth B. Hurlock 1978: 186 yang
menyatakan bahwa anak mengalami tahapan perkembangan bahasa yang sama yang membedakan yaitu aspek sosial keluarga, kecerdasan, kesehatan,
dorongan, hubungan dengan teman yang turut mempengaruhinya. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak yaitu proses kematangan fisik yang berupa kondisi organ-organ suara,
proses belajar dan perkembangan intelektual kognitif anak, aspek sosial keluarga, dorongan, dan hubungan dengan teman sebaya.
34
G. Kerangka Pikir
Kecerdasan linguistik merupakan salah satu kecerdasan yang penting untuk dikembangkan. Kecerdasan lingusitik berkaitan dengan kemampuan
seseorang dalam berbahasa baik melalui tulisan maupun lisan. Cara berpikir seseorang dapat dilihat dengan caranya dalam berbicara. Kecerdasan linguistik
yang dimiliki seseorang mempengaruhi kemampuannya dalam memahami makna ataupun ucapan dari orang lain.
Setiap orang memiliki tingkatan kecerdasan linguistik yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Petty dan Jensen Tutik
Wahyuningsih, 2012: 6 faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan linguistik anak yaitu faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal bisa berasal
dari kesehatan fisik maupun psikis, bakat, gaya belajar, dan minat. Sedangkan, faktor eksternal berasal dari luar diri anak yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar
anak. Pengaruh lingkungan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Pendapat lain, dikemukakan oleh Djaali 2012: 74-
75 yang mengemukakan bahwa kecerdasan linguistik dipengaruhi oleh faktor pembawaan, minat, pembentukan, kematangan, kebebasan. Sedangkan menurut
Laura A King 2010: 56 kecerdasan linguistik dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan meliputi pola asuh orang tua, perubahan sosial,
dan pendidikan anak. Dalam penelitian ini, faktor yang mempengaruhi kecerdasan linguistik
yang digunakan yaitu faktor internal meliputi kondisi fisik, kondisi emosi, minat, gaya belajar. Faktor eksternal di lingkungan sekolah yang meliputi cara
35
mengajar guru dan program sekolah yang menunjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan linguistik yang digunakan peneliti tersaji pada bagan
sebagai berikut.
Gambar 1: Kerangka Pikir