Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas

validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan criteria sebagai berikut: Jika r alpha r tabel , maka kuesioner reliabel Jika r alpha r tabel , maka kuesioner tidak reliabel

9. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menafsirkan data-data dan keterangan yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data-data yang diperoleh dan selanjutnya dianalisis sehingga di peroleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. b. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang, dkk, 2008:55. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig. 2- tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, dkk , 2008:55. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas untuk melihat model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2005 jika variabel independent signifikan terjadi secara statistik mempengaruhi variabel dependent, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas untuk melihat model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi masalah multikolinieritas. Caea mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Menurut Santoso 2002, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya. c. Analisis Regresi Linier Berganda Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu prior experience X 1 , product knowledge X 2 dan satisfaction X 3 serta variabel dependen yaitu keputusan brand switching Y. Metode regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 14.00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan menurut Sugiyono 2006:211, adalah: Y=b +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Dimana: Y = Keputusan brand switching X 1 = Skor dimensi faktor prior experience Universitas Sumatera Utara X 2 = Skor dimensi faktor product knowledge X 3 = Skor dimensi faktor satisfaction b 1 -b 3 = Koefisien Regresi b = Konstanta e = Standar Error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya disebut tidak sinifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu: 1 Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji-t Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: H : b 1 =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α =5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α =5 Universitas Sumatera Utara 2 Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji-F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variablel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama serentak terhadap variabel dependen Y. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Kriteria Pengambilan Keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α =5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α =5 3 Koefisien Determinan R 2 Identifikasi determinan R 2 digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Identifikasi determinan R 2 berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus dicari koefisien determinan R 2 . Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Semakin besar nilai koefisien determinan, maka semakin baik kemampuan variabel terikat Y. Jika determinan R 2 semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu prior experience X 1 , product knowledge X 2 dan satisfaction X 3 serta variabel terikat yaitu keputusan brand switching Y Universitas Sumatera Utara semakin besar. Sebaliknya jika deteminan R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu prior experience X 1 , product knowledge X 2 dan satisfaction X 3 serta variabel terikat yaitu keputusan brand switching Y semakin kecil. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Prior Experience dan Iklan Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Shampo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

6 63 108

Pengaruh Prior Experience Dan Advertising Terhadap Ketidakpuasan Konsumen Melakukan Brand Switching Dalam Pembelian Produk Krim Pelembab Wajah (Studi Kasus Perumahan Pertama Hijau)

1 1 12

Pengaruh Prior Experience Dan Advertising Terhadap Ketidakpuasan Konsumen Melakukan Brand Switching Dalam Pembelian Produk Krim Pelembab Wajah (Studi Kasus Perumahan Pertama Hijau)

0 0 1

Pengaruh Prior Experience Dan Advertising Terhadap Ketidakpuasan Konsumen Melakukan Brand Switching Dalam Pembelian Produk Krim Pelembab Wajah (Studi Kasus Perumahan Pertama Hijau)

0 0 8

Pengaruh Prior Experience Dan Advertising Terhadap Ketidakpuasan Konsumen Melakukan Brand Switching Dalam Pembelian Produk Krim Pelembab Wajah (Studi Kasus Perumahan Pertama Hijau)

0 0 32

Pengaruh Prior Experience Dan Advertising Terhadap Ketidakpuasan Konsumen Melakukan Brand Switching Dalam Pembelian Produk Krim Pelembab Wajah (Studi Kasus Perumahan Pertama Hijau)

0 9 3

Pengaruh Prior Experience Dan Advertising Terhadap Ketidakpuasan Konsumen Melakukan Brand Switching Dalam Pembelian Produk Krim Pelembab Wajah (Studi Kasus Perumahan Pertama Hijau)

0 0 26

A. UMUM - Pengaruh Prior Experience dan Iklan Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Shampo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Prior Experience dan Iklan Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Shampo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 26

Pengaruh Prior Experience dan Iklan Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Shampo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 1 9