ataupun nomor inject esia yang dipasangkan dengan handset tipe CDMA yang memiliki frekuensi 800 MHZ.
Gambar 3.6: Handphone CDMA Esia
Sumber: www.myesia.com
C. Perbedaan
Handphone GSM dan Handphone CDMA
Ada beberapa perbedaan antara Handphone GSM dan Handphone CDMA yaitu:
a. Kecepatan Transfer
CDMA menawarkan kecepatan transfer data yang lebih dibanding GSM. Dengan teknologi CDMA2000 1xRTT secara teoritis dapat
menyampaikan data hingga 153 kbps. Sedangkan GPRS hanya mencapai 111 kbps.
b. Jangkauan
Cakupan wilayah untuk GSM lebih luas dari CDMA karena GSM yang lebih dahulu ada, lebih mapan dan mencakup wilayah area yang lebih
luas bila dibandingkan dengan CDMA. Jangkauan sinyal GSM sudah meliputi seluruh wilayah Indonesia, bahkan sudah menjangkau seluruh
kecamatan di Indonesia. Bagi yang sering bepergian ke luar negeri, tidak
Universitas Sumatera Utara
perlu mengganti Handphone maupun operator. Saat ini operator di Indonesia sudah bekerja sama dengan beberapa operator luar negeri.
c. Biaya
Untuk operator CDMA biaya layanan data yaitu Rp. 5kb sedangkan operator GSM biaya layanan data berkisar antara Rp. 10kb s.d. Rp 30kb.
Biaya percakapan CDMA juga lebih murah dibanding GSM. d.
Spektrum sinyal Spektrum sinyal CDMA lebih efisien sehingga setiap pemancar mampu
menangani lebih banyak panggilan secara bersamaan dibandingkan GSM. e.
Frekuensi Handphone GSM menggunakan frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz,
sedangkan frekuensi CDMA 800 MHz dan 1900 Mhz atau lebih dikenal dengan CDMA 8001900 dual band. Sebagian besar operator CDMA
menggunakan frekuensi 800 MHz sehingga memiliki kualitas sinyal yang baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono 2005:109, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata
dan benar. Pengujian validitas dari penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
aplikasi software SPSS 14.00, maka Kriteria Pengambilan Keputusan-nya sebagai berikut:
Jika r
hitung
positif atau r
hitung
r-
tabel
maka butir pertanyaan tersebut valid Jika r
hitung
negatif atau r
hitung
r-
tabel
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 15 pertanyaan yang menyangkut faktor prior experience X
1
, faktor product knowledge X
2
, faktor satisfaction X
3
dan keputusan konsumen melakukan brand switching dalam pembelian produk handphone pada mahasiswa Departemen
Manajemen FE USU Y diberikan kepada 30 responden diluar sampel penelitian. Nilai r
tabel
dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5, angka yang diperoleh = 0,361 yang hasilnya dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Uji Validitas
No. Pertanyaan r
hitung
r
tabel
Keterangan 1. p1 .554
0,361 Valid 2. p2 .665
0,361 Valid 3. p3 .575
0,361 Valid 4. p4 .743
0,361 Valid 5. p5 .847
0,361 Valid 6. p6 .709
0,361 Valid 7. p7 .588
0,361 Valid 8. p8 .446
0,361 Valid 9. p9 .477
0,361 Valid 10. p10 .613
0,361 Valid 11. p11 .478
0,361 Valid 12. p12 .517
0,361 Valid 13. p13 .425
0,361 Valid 14. p14 .575
0,361 Valid 15. P15 .562
0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Keterangan: a.
Pada uji validitas ini nilai derajat bebasnya adalah 30. b.
Hasil perolehan r tabel untuk nilai df=30, dapat dilihat pada tabel-r dengan signikansi 5 adalah 0.361.
c. Nilai tersebut dinilai apabila:
r
hitung
hasil perhitungan SPSS r
tabel
= valid r
hitung
hasil perhitungan SPSS r
tabel
= tidak valid Pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan
adalah valid karena r
hitung
r
tabel
. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Sugiyono 2005:109 Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan
konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh
Universitas Sumatera Utara
hasil yang tidak berbeda. Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi dan kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti
apa adanya. Menurut Kuncoro Ginting dan Situmorang, 2008:179 butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria yaitu nilai Cronbach’s Alpha 0,80
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas
r alpha Jumlah Pertanyaan
0,897 15
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Pada 15 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha adalah sebesar 0,897. Ini berarti 0,897 0,8 sehingga dapat
dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.
B. Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
responden dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar pertanyaan kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya
adalah 15 butir pertanyaan, yakni empat butir pertanyaan untuk faktor prior experience X
1
, empat butir pertanyaan untuk faktor product knowledge X
2
, empat butir pertanyaan untuk faktor satisfaction X
3
dan tiga butir pertanyaan untuk variabel keputusan konsumen melakukan brand switching dalam
Universitas Sumatera Utara
pembelian produk handphone pada mahasiswa Departemen Manajemen FE USU yang dijadikan sebagai responden. Populasi dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang telah beralih merek dari handphone yang satu ke merek handphone yang lain. Diasumsikan
bahwa semua mahasiswa pernah beralih merek handphone yang jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus
sebagai berikut menurut Yuswianto Gandi Ismail, 2008, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 96 orang. Penulis sebelum mengetahui
hasil dari analisis statistik deskriptif, terlebih dahulu pembagian karakteristik responden sebagai berikut:
a. Pembagian Responden Berdasarkan Stambuk
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan stambuk:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
Stambuk Frekuensi Persentase 2005 30 31,25
2006 25 26,04 2007 24 25,0
2008 17 17,71
Total 96 100
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 Dapat dilihat bahwa dari 96 responden jika dilihat berdasarkan stambuknya, maka responden yang stambuk 2005 adalah
sebanyak 30 orang atau 31,25, responden yang stambuk 2006 adalah sebanyak 25 orang atau 26,04 dan responden yang stambuk 2007 adalah
sebanyak 24 orang atau 25,0 serta responden yang stambuk 2008 adalah sebanyak 17 orang atau 17,71. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa mahasiswa yang berstambuk 2005 adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini.
b. Pembagian Responden Berdasarkan Umur
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan umur:
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase 18-20 35 36,46
21-23 41 42,71 23 20 20,83
Total 96 100
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Berdasarkan Tabel 4.4 Dapat dilihat bahwa dari 96 responden jika dilihat dari umurnya, maka responden yang berusia 18-20 tahun adalah
sebanyak 36,46 , berumur 21-23 tahun sebanyak 42,71 , dan berusia diatas 23 tahun sebanyak 20,83. Berdasarkan data diatas dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa yang berumur 21-23 tahun adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 42,71 .
c. Pembagian Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden
Persentase Laki-Laki
46 47,92
Perempuan 50 52,08 Total 96 100
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden laki-laki sebanyak 46 orang atau 47,92 dan yang berjenis kelamin perempuan
sebanyak 50 orang atau 52,08. Hal ini menunjukkan bahwa responden
Universitas Sumatera Utara
berjenis kelamin perempuan lebih banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 52,08.
d. Pembagian Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Merek
Handphone
Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan lama menggunakan merek handphone:
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan
Merek Handphone
Umur Frekuensi Persentase 1 Tahun
40 41,67
1-3 Tahun 31
32,29 3 Tahun
25 20,04
Total 96 100
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Pada Tabel 4.6 Dapat dilihat bahwa responden yang menggunakan handphone 1 tahun adalah sebanyak 40 orang atau sebesar 41,67,
responden yang menggunakan handphone 1-3 tahun adalah sebanyak 31 orang atau 32,29 dan responden yang menggunakan handphone 3 tahun
adalah sebanyak 25 orang atau 20,04. Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang menggunakan handphone 1 tahun adalah paling banyak
dalam penelitian ini.
2. Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:
Sangat Setuju SS : diberi skor 5
Setuju S
: diberi
skor 4
Kurang Setuju KS : diberi skor 3
Universitas Sumatera Utara
Tidak Setuju TS : diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1
1. Faktor Prior Experience sebagai variabel X
1
Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Faktor
Prior Experience Indikator
Penelitian Pertanyaan
Frekuensi Pendapat Responden Total
Skor : 5 SS
Skor : 4 S
Skor : 3 KS
Skor : 2 TS
Skor : 1 STS
n n n n n
N 1
20 20,8 61 63,5 14 14,6 1 1,0 - - 96 100 2
10 10,4 76 79,2 9 9,4 1 1,0 - - 96 100 3
42 43,8 44 45,8 9 9,4 1 1,0 - - 96 100 4
7 7,3 67 69,8 18 18,8 4 4,2 - - 96 100
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 orang responden untuk faktor Prior Experience pada Tabel 4.7 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama Anda sering menggunakan handphone dari merek
lain sebelum Anda mengganti merek handphone yang baru sebanyak 20 orang atau 20,8 yang menyatakan sangat setuju, 61 orang atau 63,5
menyatakan setuju, 14 orang atau 14,6 menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1,0 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
b. Pada pertanyaan kedua Selama menggunakan handphone dari merek
sebelumnya, tujuan yang Anda inginkan tidak tercapai sebanyak 10 orang atau 10,4 yang menyatakan sangat setuju, 76 orang atau 79,2 menyatakan
setuju, 9 orang atau 9,4 menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1,0 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
c. Pada pertanyaan ketiga Selama menggunakan handphone dari merek
sebelumnya, Anda tidak memiliki perasaan bangga sebanyak 42 orang atau 43,8 yang menyatakan sangat setuju, 44 orang atau 45,8 menyatakan
setuju, 9 orang atau 9,4 menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1,0 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
d. Pada pertanyaan keempat Selama menggunakan handphone dari merek
sebelumnya, Anda tidak merasakan kesenangan sebanyak 7 orang atau 7,3 yang menyatakan sangat setuju, 67 orang atau 69,8 menyatakan setuju, 18
orang atau 18,8 menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 4,2 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
2. Faktor Product Knowledge sebagai Variabel X
2
Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Faktor
Product Knowledge Indikator
Penelitian Pertanyaan
Frekuensi Pendapat Responden Total
Skor : 5 SS
Skor : 4 S
Skor : 3 KS
Skor : 2 TS
Skor : 1 STS
n n n n n
N 1
7 7,3 67 69,8 18 18,8 4 4,2 - - 96 100 2
13 13,5 63 65,6 17 17,7 3 3,1 - - 96 100 3
38 39,6 51 53,1 7 7,3 - - - - 96 100 4
47 49,0 42 43,8 7 7,3 - - - - 96 100
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 orang responden untuk faktor Product Knowledge pada Tabel 4.8 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama Anda mengetahui dengan jelas fitur dari merek
handphone yang Anda miliki sebelumnya sebanyak 7 orang atau 7,3 yang menyatakan sangat setuju, 67 orang atau 69,8 menyatakan setuju, 18 orang
atau 18,8 menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 4,2 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
b. Pada pertanyaan kedua Selama menggunakan handphone dari merek
sebelumnya, kebutuhan Anda akan telekomunikasi tidak terpenuhi sebanyak 13 orang atau 13,5 yang menyatakan sangat setuju, 63 orang atau 65,6
menyatakan setuju, 17 orang atau 17,7 menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 3,1 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
c. Pada pertanyaan ketiga Handphone dari merek yang Anda miliki
sebelumnya mudah untuk digunakan sebanyak 38 orang atau 39,6 yang menyatakan sangat setuju, 51 orang atau 53,1 menyatakan setuju, 7 orang
atau 7,3 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
d. Pada pertanyaan keempat Model handphone Anda dari merek sebelumnya
tidak mengikuti perkembangan sebanyak 47 orang atau 49,0 yang menyatakan sangat setuju, 42 orang atau 43,8 menyatakan setuju, 7 orang
atau 7,3 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
3. Faktor Satisfaction sebagai X
3
Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Faktor
Satisfaction Indikator
Penelitian Pertanyaan
Frekuensi Pendapat Responden Total
Skor : 5 SS
Skor : 4 S
Skor : 3 KS
Skor : 2 TS
Skor : 1 STS
n n n n n
N 1
22 22,9 68 70,8 4 4,2 2 2,1 - - 96 100 2
17 17,7 57 59,4 20 20,8 2 2,1 - - 96 100 3
45 46,9 44 45,8 7 7,3 - - - - 96 100 4
44 45,8 43 44,8 7 7,3 2 2,1 - - 96 100
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Universitas Sumatera Utara
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 orang responden untuk Faktor Satisfaction pada Tabel 4.9 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama Handphone dari merek yang Anda miliki
sebelumnya tidak memiliki keistimewahan dibandingkan dengan merek lain sebanyak 22 orang atau 22,9 yang menyatakan sangat setuju, 68 orang atau
70,8 menyatakan setuju, 4 orang atau 4,2 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2,1 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak
setuju. b.
Pada pertanyaan kedua Anda tidak merasa puas karena handphone dari merek sebelumnya sering bermasalah sebanyak 17 orang atau 17,7 yang
menyatakan sangat setuju, 57 orang atau 59,4 menyatakan setuju, 20 orang atau 20,8 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2,1 menyatakan tidak
setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. c.
Pada pertanyaan ketiga Proses perbaikan handphone dari merek sebelumnya di memiliki prosedur yang rumit sebanyak 45 orang atau 46,9 yang
menyatakan sangat setuju, 44 orang atau 45,8 menyatakan setuju, 7 orang atau 7,3 menyatakan kurang setuju, 0 menyatakan tidak setuju dan sangat
tidak setuju. d.
Pada pertanyaan keempat Bentuk fisik handphone dari merek sebelumnya, tidak membuat Anda tertarik sebanyak 44 orang atau 45,8 yang
menyatakan sangat setuju, 43 orang atau 44,8 menyatakan setuju, 7 orang atau 7,3 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2,1 menyatakan tidak
setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
4. Variabel Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching Dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa FE USU sebagai Y
Tabel 4.10 Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen
Melakukan Brand Switching Dalam Pembelian Produk Handphone Pada
Mahasiswa FE USU Indikator
Penelitian Pertanyaan
Frekuensi Pendapat Responden Total
Skor : 5 SS
Skor : 4 S
Skor : 3 KS
Skor : 2 TS
Skor : 1 STS
n n n n n N
1 11 11,5 76 79,2 7 7,3 2 2,1 - - 96 100
2 13 13,5 67 69,8 14 14,6 2 2,1 - - 96 100
3 12 12,5 56 58,3 25 26,0 3 3,1 - - 96 100
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 orang responden untuk variabel
Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching Dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa FE USU pada Tabel 4.10 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama Anda mengganti merek handphone karena tidak
puas dengan merek handphone Anda yang lama sebanyak 11 orang atau 11,5 yang menyatakan sangat setuju, 76 orang atau 79,2 menyatakan
setuju, 7 orang atau 7,3 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2,1 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
b. Pada pertanyaan kedua Anda mengganti merek handphone karena ingin
mencari keragaman dari merek lain sebanyak 13 orang atau 13,5 yang menyatakan sangat setuju, 67 orang atau 69,8 menyatakan setuju, 14 orang
atau 14,6 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2,1 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
c. Pada pertanyaan ketiga Anda mengganti merek handphone yang lama karena
ajakan dari teman atau saudara Anda sebanyak 12 orang atau 12,5 yang menyatakan sangat setuju, 56 orang atau 58,3 menyatakan setuju, 25 orang
atau 26,0 menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 3,1 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju.
C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data
dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal
atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
a. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan meilhat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar 4.2:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke
kanan, sedangkan pada Gambar 4.2 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.
b. Analisis Statistik
Uji normallitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribus normal. Berikut ini pengujian
normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S.
Tabel 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 1.18511884
Most Extreme Differences
Absolute .098
Positive .098
Negative -.081
Kolmogorov-Smirnov Z .962
Asymp. Sig. 2-tailed .313
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. 2- tailed adalah 0,313, ini berarti di atas nilai signifikan 0.05 atau 5. Oleh
karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov K-S juga menyatakan bahwa
variabel residual berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
a. Metode Grafik
Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastistas pada model regresi.
b. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.12 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.497 .934
1.603 .112 Faktor Prior
Experience .000
.083 .001
.005 .996
Faktor Product Knowledge
.054 .076
.117 .709
.480 Faktor Satisfaction
-.090 .058
-.196 -1.548 .125
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut: a.
Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas
b. Jika nilai signifikansi 0,05 maka mengalami gangguan
heteroskedastisitas Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat
kepercayaan 5, jadi hasil uji glejser sesuai dengan metode grafik bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik
korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF:
Tabel 4.13 Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
4.161 1.409
2.952 .004 Faktor Prior
Experience .326
.126 .374
2.586 .011 .377
2.656 Faktor Product
Knowledge -.163
.115 -.203
-1.419 .159 .387
2.585 Faktor
Satisfaction .298
.088 .370
3.384 .001 .658
1.520
a. Dependent Variable: Keputusan Brand Switching
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat terlihat bahwa: a.
Nilai VIF dari faktor prior experience, faktor product knowledge dan faktor satisfaction lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti
tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara
b. Nilai Tolerance dari faktor prior experience, faktor product knowledge
dan faktor satisfaction lebih besar dari 0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
D. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
berupa faktor prior experience, faktor product knowledge dan faktor satisfaction dan variabel terikat Y berupa Keputusan Konsumen Melakukan
Brand Switching dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU maka untuk memperoleh hasil yang lebih
akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS Statistik Product and Service Solution versi 14.0 dari Tabel coefficient maka dihasilkan
output sebagai berikut:
Tabel 4.14 Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.161 1.409
2.952 .004
Faktor Prior Experience
.326 .126
.374 2.586
.011 Faktor Product
Knowledge -.163
.115 -.203
-1.419 .159 Faktor Satisfaction
.298 .088
.370 3.384
.001
Sumber: Hasil Penelitian Oktober, 2009 diolah
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.14 Kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Y = 4,161 + 0,326X
1
- 0,163X
2
+ 0,298X
3
+ e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Konstanta a = 4,161. Ini mempunyai arti bahwa faktor prior
experience, faktor product knowledge dan faktor satisfaction dianggap konstan maka Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching
dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU Y sebesar 4,161.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0,326. Faktor prior experience terhadap Keputusan
Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU dengan
koefisien regresi sebesar 0,326. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan faktor prior experience sebesar 1 satuan, maka Keputusan
Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU akan
meningkat sebesar 0,326. c.
Koefisien X
2
b
2
= -0,163. Faktor product knowledge terhadap
Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU
dengan koefisien regresi sebesar 0,163. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi penurunan faktor product knowledge sebesar 1 satuan,
maka Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa Departemen
Manajemen FE USU akan menurun sebesar 0,163.
Universitas Sumatera Utara
d. Koefisien X
3
b
3
= 0,298. Faktor satisfaction terhadap Keputusan
Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU dengan
koefisien regresi sebesar 0,298. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan faktor satisfaction sebesar 1 satuan, maka Keputusan
Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Produk Handphone Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU
Indonesia akan meningkat sebesar 0,298.
E. Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan Uji-F