Latar Balakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Balakang Masalah

Sukses biasanya dihubungkan dengan keberhasilan seseorang dalam bekerja atau berkarier. Keberhasilan seseorang tersebut sering dihubungkan dengan jenjang pendidikan formal yang telah diselesaikan. Dengan demikian semakin tinggi tingkat pendidikan semakin terbukalah jalan menuju kesuksesan. Mengingat hal tersebut orang tua berharap kepada anak, kelak bisa lebih maju daripada dirinya sekarang dan salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan cara memberikan kesempatan pendidikan pada anak untuk menempuh pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan dalam arti sempit merupakan sebuah perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan Mc. Leod dalam Syah Muhibbin, 1997:10. Pendidikan adalah sebuah proses dimana manusia menuju kedewasaan, memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat, hukum, dan agama. Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan manusia akan semakin dewasa dalam menghadapi masalah dan lebih bertanggung jawab secara moral atas perbuatan yang dilakukannya. Banyak faktor yang menghambat seseorang untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi. Faktor-faktor yang menghambat pendidikan antara lain Suparno Suhaenah, 2001:50: letak geografis, tingkat ekomomi 2 orang tua, lingkungan. Di samping faktor-faktor tersebut, faktor yang menghambat seseorang lulusan sekolah menengah atas SMA adalah adanya pilihan antara melanjutkan sekolah atau terjun ke dunia kerja Kedaulatan Rakyat, 31 Januari 2005 Tujuan penyelenggaraan pendidikan menengah atas SMA adalah menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi. Hal yang berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan yang mengutamakan pada penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian tujuan tersebut adalah kondisi ekonomi masyarakat yang masih lemah yang mengakibatkan lulusan SMA tidak dapat melanjutkan dan terjun ke dunia kerja. Hal tersebut di atas juga menyebabkan semakin meningkatnya angka putus sekolah. Banyak faktor lain yang menghambat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut antara lain: tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan masyarakat, dan prestasi belajar. Orang tua sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan anak khususnya di bidang pendidikan. Secara umum pada orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi, semakin baik cara pandang mereka tentang pendidikan, sekolah tidak hanya cukup sampai bangku sekolah menengah. Banyak orang tua berpandangan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan anak akan semakin banyak pengalaman hidup, ilmu 3 pengetahuan, dan cara pandang yang lebih luas yang akan didapatnya. Karenanya, sekolah tidak hanya sampai dengan bangku sekolah menengah atas. Cara pandang orang tua tersebut berpengaruh terhadap pola berpikir anak dan pandangan anak tentang pentingnya melanjutkan sekolah, serta pengambilan keputusan untuk melanjutkan atau tidak. Pola pandang orang tua tentang pentingnya pendidikan itu dapat juga sebagai pendorong orang tua dalam memotivasi dan menumbuhkan minat yang kuat bagi anak untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Minat anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, akan sia-sia tanpa didukung kemampuan orang tua untuk membiayai anak melanjutkan sekolah. Banyak kasus menunjukkan anak putus sekolah salah satu faktor utamanya adalah keadaan ekonomi yang tidak mendukung. Dengan demikian ada kemungkinan bahwa minat anak untuk melanjutkan sekolah tinggi akan menurun dengan melihat keadaan orang tua yang tidak memungkinkan melakukannya. Pendek kata ketika anak melihat kenyataan bahwa orang tuanya tidak mempunyai uang untuk membiayai setudi lanjut, maka anak akan memutuskan berhenti sekolah dan mencari pekerjaan untuk membantu ekonomi keluarga. Pada kasus lain, ketidakmampuan ekonomi keluarga ini dapat diatasi apabila anak berprestasi di sekolah. Banyak perguruan tinggi yang mau memberikan beasiswa maupun keringanan-keringanan untuk anak kurang mampu tetapi berprestasi di sekolah. Ada kemungkinan juga bahwa perguruan tinggi akan memberikan kemudahan bagi siswa berprestasi 4 untuk mengambil jurusan yang dia gemari. Memilih jurusan yang diminati tanpa test dan keringanan-keringanan biaya merupakan suatu motivasi bagi anak untuk dapat melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Lingkungan sosial yang meliputi: teman sebaya dan lingkungan tempat tinggal adalah tempat di mana anak bersosialisasi, bergaul setiap harinya dan mempengaruhi pola berpikir, cara pandang dan minat akan sesuatu. Dalam kenyataan yang ada lingkungan sosial adalah tempat dimana anak tumbuh dan mempelajari tentang sesuatu yang dianggap baik atau buruk, perlu atau tidak. Begitu pula terhadap pentingnya melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Pada situasi lingkungan diamana banyak masyarakat di sekitarnya yang mengenyam pendidikan tinggi akan menimbulkan keinginan yang kuat untuk ikut melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam dunia pendidikan, maka penelitian ini mengambil judul “HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KPERGURUAN TINGGI”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2012/2013.

0 1 136

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

1 9 151

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, aktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 0 188

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DI BIDANG KEPERAWATAN.

1 5 105

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI

0 2 16

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, aktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi - USD Repository

0 0 186

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 137

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 150

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 158