standar-standar yang ditetapkan perusahaan, dan bukan konsumen yang menggunakannya.
e. Value-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga
produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang bernilai. Produk yang paling bernilai adalah produk yang paling tepat
dibeli.
7. Merek Produk
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol lambang logo, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang
diharapkan dapat memberikan identitas dan diversifikasi yang membedakannya dengan produk pesaing. Suatu merek terkandung enam
macam makna Kotler, 1997: 63, yaitu: atribut, manfaat, nilai- nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai.
Agar suatu merek dapat mencerminkan makna- makna yang ingin disampaikan, maka ada beberapa persyaratan ya ng harus diperhatikan,
yaitu: a. Merek harus memiliki ciri khas dan unik
b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan pemakaian.
c. Merek harus menggambarkan kualitas produk d. Merek harus mudah diucapkan, dikenali dan diingat.
e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk. f. Merek harus dapat menyesuikan diri dengan produk-produk baru yang
mungkin ditambahkan ke dalam lini produk.
8. Harga produk
Harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan
juga mempengaruhi market share-nya. Dalam perekonomian, untuk mengadakan pertukaran atau mengukur nilai suatu barang kita
menggunakan uang, dalam kata lain harga didefinisikan sebagai jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli. Secara singkat Basu Swastha
1984:147 mendefinisikan harga sebagai jumlah uang ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Konsep yang lain menunjukan apabila harga sebuah barang yang
dibeli oleh konsumen dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka dapat dikatakan bahwa penjualan total perusahaan akan berada pada
tingkat yang memuaskan, diukur dalam nilai rupiah, sehingga dapat menciptakan langganan. Dalam hal ini, harga merupakan suatu cara bagi
seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari para pesaing. Sehingga penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari
fungsi diferensiasi barang dalam pemasaran. Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen.
Konsumen sering pula menggunakan harga sebagai kriteria utama dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menentukan nilainya. Barang dengan harga tinggi biasanya dianggap superior
dan barang yang mempunayi harga rendah dianggap inferior rendah tingkatannya.
Dalam hubungannya dengan pasar, perusahaan dapat menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut dalam persaingan,
atau dapat pula ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga dalam persaingan. Bahkan ada perusahaan yang memberikan potongan-
potongan harga tertentu untuk dapat bersaing dengan pasar. Penetapan harga yang sama dengan harga pesaing, biasanya
digunakan penjual atau perusahaan untuk menjual barang-barang standar. Cara ini lebih menguntungkan jika dipakai pada saat harga dalam
persaingan itu tinggi. Penetapan harga di bawah harga pesaing biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki prinsip bahwa mark-up yang
lebih rendah akan menghasilkan volume penjualan yang lebih tinggi dan dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk perusahaan.
Penetapan harga di atas harga saingan. Hal ini hanya sesuai digunakan oleh perusahaan yang sudah mempunyai reputasi atau perusahaan yang
menghasilkan barang-barang prestise. Ini disebabkan karena konsumen kurang memperhatikan harga dalam pembeliannya, tetapi mereka
mengutamakan kualitas atau faktor prestise yang akan diperolehnya dari barang tersebut.
B. Kajian hasil penelitian yang relevan