memposisikannya dalam benak konsumen. Misalnya, memposisikan suatu produk dengang harga paling murah.
e. Pengaruh penampilan halo effect. Persepsi seseorang cenderung dipengaruhi oleh penilaian orang lain. Jika orang lain menganggap
baik suatu produk, maka konsumen biasanya percaya atas penampilan itu. Dalam konteks perilaku konsumen, kelompok referensi banyak
dijadikan dasar keputusan membeli konsumen karena penilaiannya yang dianggap meyakinkan.
5. Loyalitas Pe langgan
Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli dari sebuah perusahaan. Kebiasan itu terbentuk melalui pembelian dan
interaksi yang seiring selama periode waktu tertentu. Loyalitas pelanggan tercipta karena adanya hubungan harmonis
antara pelanggan dengan perusahaan dan hubungan harmonis ini tercipta karena adanya rasa puas dari pelanggan. Loyalitas pelanggan adalah
pembelian kembali karena komitmen untuk yakin terhadap produk perusahaan.
Loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan perilaku membeli. Pelanggan yang loyal adalah orang yang:
a. Melakukan pembelian berulang secara teratur. Pelanggan yang merasa cocok dengan produk tertentu akan melakukan pembelian ulang dan
bersedia mengeluarkan uang untuk mendapatkan produk tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Membeli antar lini produk dan jasa. Pelanggan tidak hanya membeli satu jenis produk, tetapi mereka juga selalu membeli jenis produk lain.
c. Mereferensikan kepada orang lain. Para pelanggan pada umumnya memiliki beberapa teman atau keluarga, ketertarikan atas produk yang
digunakan oleh seseorang akan meyakinkan orang lain untuk membeli produk yang sama.
d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Para pelanggan yang loyal merasa yakin terhadap produk yang digunakan dan
cenderung menolak tawaran produk lain yang sejenis. Tujuan dan maksud utama pemasaran adalah mencapai hubungan
pelanggan dan membangun kesetiaan. Untuk itu, kita perlu membangun kesetiaan pelanggan dengan cara Tjiptono, 1995:93:
a. Care service, jasa utama didasarkan pada kebutuhan pasar yang utama. Dari situ hubungan pelanggan dibangun karena dengan pelayanan inti
yang memuaskan pelanggan benar-benar mulai percaya dan puas akan produk kita.
b. Custumizing the relationship. Membangun hubungan dekat antara pemasar dengan pelanggan.
c. Service argumentation. Jasa tambahan berarti membangun pelayanan plus dan lebih baik lagi jika pelayanan plus ini tidak dapat ditiru oleh
pesaing. d. Relationship princing. Harga sangat mempengaruhi orang untuk
membeli barang. Untuk membangun loyalitas pelanggan dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditempuh dengan cara memberi potongan-potongan bagi pelanggan sehingga mereka merasa perusahaan memberi perhatian.
e. Internal marketing. Pemasaran internal merupakan faktor yang cukup penting. Tekanannya pada karyawan, bagaimana perusahaan mampu
mengelola karyawannya agar mengerti dan memahami prinsip-prinsip pemasaran dan melaksanakannya dalam tugas mereka.
6. Kualitas Produk