Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semua mata pelajaran atau mata kuliah yang terdapat di dalam setiap jenjang pendidikan memiliki kompetensi yang berbeda-beda. Kompetensi di jenjang Sekolah Dasar SD umumnya lebih mudah daripada kompetensi di jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP. Kompetensi pada jenjang Sekolah Menengah Atas SMA tentunya lebih kompleks daripada kompetensi pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP. Kompetensi menurut kurikulum 2004 SMA DepDikNas, 2004:7 merupakan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan, ditunjukkan atau ditampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar. Kompetensi menurut kurikulum 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Kompetensi tersebut digunakan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran yang terangkum dalam Standar Kompetensi Lulusan SKL. SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak Hartini, 2005:9. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka standar kompetensi dari pelajaran akuntansi adalah standar dari perpaduan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang harus dikuasai oleh siswa sebagai hasil dari mempelajari akuntansi tersebut. Untuk mata pelajaran akuntansi di SMA, telah dirumuskan standar kompetensi sebagai berikut menganalisis sistem informasi, dasar hukum, struktur dasar, siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang; menerapkan tahapan siklus akuntansi koperasi, menganalisis laporan keuangan dan metode kuantitatif. Dengan adanya standar kompetensi tersebut selayaknya semua siswa memiliki prestasi belajar akuntansi yang sama satu sama lain. Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa. Menurut Slameto 1988, prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi tiap siswa berlainan, ada yang dominan faktor internnya dan ada juga yang didominasi oleh faktor ekstern. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu atau siswa. Yang termasuk faktor internal diantaranya adalah kondisi sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa, dan kebiasaan siswa dalam belajar. Sikap siswa adalah kecenderungan untuk menerima atau menolak pelajaran akuntansi. Sikap siswa memiliki peranan yang besar terhadap prestasi belajar akuntansi. Sikap yang menerima akan membuat siswa untuk berprestasi pada pelajaran akuntansi, begitu juga sebaliknya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suryantono 2004, ditemukan bahwa sikap belajar siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Minat siswa adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat siswa memiliki peranan yang besar terhadap prestasi belajar akuntansi. Minat siswa yang tinggi membuat siswa lebih giat dalam belajar sehingga prestasi belajar akuntansinya dapat tercapai. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi 2000, ditemukan bahwa minat siswa dalam belajar akuntansi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Motivasi siswa adalah daya penggerak atau serangkaian usaha diri siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pelajaran tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi yang tinggi membuat daya penggerak atau usaha siswa juga semakin tinggi sehingga prestasi belajar akuntansi siswa akan tercapai. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Anawati 2004, ditemukan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wasitaningsih 2003, ditemukan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Nurani 2004, juga ditemukan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Kebiasaan siswa dalam belajar adalah seluruh perilaku yang ditunjukkan secara tetap dari waktu ke waktu dalam mempelajari pelajaran tertentu. Kebiasaan ini juga terkait dengan disiplin belajar siswa. Semakin siswa memiliki kebiasaan dalam belajar berarti semakin disiplin siswa tersebut dalam belajar. Kedisiplinan siswa dalam belajar akan menunjang prestasi belajar akuntansi mereka. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Widiyani 2000, ditemukan bahwa kedisiplinan belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu atau siswa. Yang termasuk faktor eksternal diantaranya adalah status sosial ekonomi orang tua siswa, perhatian orang tua, dukungan teman sebaya, metode mengajar guru, dan relasi guru dengan siswa. Status sosial ekonomi orang tua siswa adalah kedudukan sosial ekonomi orang tua siswa dalam masyarakat yang meliputi unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, barang berharga yang dimilikinya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ningsih 2005, ditemukan bahwa status sosial ekonomi orang tua siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Perhatian orang tua sangat besar artinya terhadap prestasi belajar siswa. Bentuk perhatian ini bisa berupa penyediaan fasilitas belajar yang memadai, pemantauan perkembangan anak. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wasitaningsih 2003, ditemukan bahwa perhatian orang tua mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Agar siswa dapat belajar dengan baik, perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman sebaya yang baik dan mendukungnya. Dukungan tersebut membuat siswa lebih bersemangat dalam berprestasi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sriyana 2005 dan Sintadewi 2001, ditemukan bahwa dukungan teman sebaya mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Metode mengajar adalah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran. Cara ini merupakan bentuk konkrit dari penerapan petunjuk-petunjuk umum pengajaran pada proses pengajaran tertentu. Metode mengajar, selain berpegang pada prinsip-prinsip umum juga harus merumuskan petunjuk khusus sesuai dengan kekhususan mata pelajaran Pasaribu dan Simanjuntak, 1983:13. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurani 2004, ditemukan bahwa metode mengajar guru akuntansi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Hubungan interpersonal atau relasi guru dengan siswa adalah hubungan atau komunikasi dua arah antara guru dengan murid maupun murid dengan guru. Dengan komunikasi yang baik akan membuat membuat hubungan juga baik. Hubungan yang baik akan membuat siswa merasa senang bila dekat dengan guru. Kedekatan tersebut membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nenita 2003, ditemukan bahwa hubungan interpersonal atau relasi guru dengan siswa mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa, khususnya “analisis faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa”.

B. Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore pada Siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014

13 145 107

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang pada siswa-siswi SMA Negeri 1 Parung

0 6 94

Hubungan antara perhatian guru akuntansi, fasilitas belajar, dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 126

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 165

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 179

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II pada mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu

0 0 163

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 177

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA

0 0 235