sehingga mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.
Pada dasarnya, seseorang yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan mencapai prestasi yang lebih baik. Namun, pada kenyataannya,
motivasi yang cukup kuat belum tentu menghasilkan prestasi belajar yang baik pula. Hal ini karena terdapat faktor-faktor yang dapat
menghambat belajar. Faktor-faktor yang menghambat belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan Kartono, 1985:62-67.
a. Sebab endogen dari dalam diri anak
1 Bersifat biologis, misalnya kesehatan, cacat badan.
2 Bersifat psikologis, misalnya kecerdasan, minat, bakat,
perhatian b.
Sebab eksogen dari luar diri anak 1
Faktor keluarga, yaitu orang tua, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi orang tua.
2 Faktor sekolah.
3 Faktor masyarakat.
2. Bentuk Motivasi
Motivasi belajar terbagi atas dua bentuk Winkel, 1996:151. a.
Motivasi ekstrinsik yaitu bentuk motivasi yang di dalam aktivitas belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan
yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar;
b. Motivasi instrinsik yaitu bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
3. Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Motivasi
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono 1994:97 unsur tersebut adalah sebagai
berikut. a.
Cita-cita atau aspirasi siswa Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi
tertentu di dalam hidupnya. Orang yang mempunyai cita-cita atau aspirasi senantiasa akan dikejar dan diperjuangkan, meskipun
rintangan yang ditemui sangat banyak. Oleh karena itu, cita-cita dan aspirasi sangat mempengaruhi terhadap motivasi belajar.
b. Kemampuan siswa
Kemampuan manusia satu dengan yang lain tidaklah sama. Seseorang yang berkemampuan rendah akan sangat sulit untuk
menyerupai orang yang mempunyai kemampuan tinggi dan sebaliknya.
c. Kondisi siswa
Kondisi dapat dibedakan atas kondisi fisik dan psikologis. Dua kondisi ini umumnya saling mempengaruhi satu sama lain. Jiwa
yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat dalam realitasnya juga berlaku kebalikannya. Bila seseorang yang memiliki kondisi
psikologis yang tidak sehat, biasanya berpengaruh juga terhadap ketahanan dan kesehatan fisiknya.
d. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan fisik adalah tempat di mana pembelajar tersebut
belajar, apakah tempatnya nyaman atau tidak. Lingkungan sosial adalah suatu lingkungan yang berkaitan dengan orang lain.
e. Unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Unsur dinamis belajar pembelajaran turut mempengaruhi motivasi belajar siswa.
f. Upaya guru dan membelajarkan siswa
Upaya guru dalam memberikan dorongan pada siswa dan mendidik untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dalam lingkungan
pendidikan. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan motivasi siswa dalam belajar
akuntansi adalah dorongan yang diperoleh dari dalam diri siswa untuk mencapai suatu tujuan. Dorongan tersebut dapat terlihat dari keinginannya untuk belajar
lebih banyak, dari kemauannya untuk memperoleh suatu ilmu dalam belajar akuntansi. Semakin siswa terdorong untuk banyak memperoleh suatu ilmu dalam
berbagai kegiatan akuntansi berarti semakin positif motivasinya, semakin siswa enggan untuk memperoleh suatu ilmu dalam berbagai kegiatan akuntansi berarti
semakin negatif motivasinya.
E. Minat Siswa Dalam Belajar Akuntansi