BAB V ANALISA DATA
Penelitian tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil. Adapun yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah 40 orang pegawai di kantor
Walikota Padangsidimpuan yang pernah mengikuti Diklat. Tujuan penelitian ini telah dijelaskan pada bab I, dan untuk lebih mengetahui apakah
tujuan dari penelitian ini dapat tercapai atau tidak, maka perlu dilakukan beberapa langkah. Untuk lebih mengetahui bagaimanakah pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja
Pegawai Negeri Sipil di kantor Walikota Padangsidimpuan, maka terlebih dahulu harus dilihat apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan perhitungan koefisien determinan, yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja PNS. Kedua rumus yang akan digunakan tersebut telah dipaparkan pada bab II. Namun, sebelum lebih lanjut
kedalam analisis data, nilai jawaban yang diberikan oleh responden akan diklasifikasikan terlebih dahulu kedalam alternatif yang telah ditentukan sebelumnya.
5.1 Analisa Data
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dari variabel bebas menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan pada kantor Walikota Padangsidimpuan berada pada kategori sedang
yaitu sebesar 43,75. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang dilakukan pada kantor tersebut sudah berjalan dengan cukup baik.
Universitas Sumatera Utara
Dari persyaratan peserta untuk mengikuti Diklat, peningkatan pengetahuan, kemampuan, keterampilan peserta dapat dilihat pada tabel 4.13, 4,14, 4.15,4.16 Dimana persentase rata-rata
adalah 50. Hal ini membuktikan bahwa peserta Diklat mengalami pengembangan ilmu pengetahuann, peningkatan kemampuan peserta Diklat dalam melaksanakan tugas serta
peningkatan keterampilan yang terkait dengan bidang dan tugas masing-masing peserta Diklat. Selain penguasaan materi Diklat kemampuan widyaswaraInstruktur menyampaikan
materi Diklat, mentransfer ilmu pengetahuan juga mempengaruhi Diklat. Dalam penjelasan tabel 4.17,4.18 kemampuan widyaswaraInstruktur dalam penyampaian materi dan memberikan
motivasi bagi peserta sudah cukup baik dimana persentase rata-rata sebesar 50. Hal ini menunjukkan bahwa Widyaswarainstruktur dapat menyampaikan materi pelajaran dan dapat
dipahami oleh peserta Diklat. Selain penyampaian materi Diklat sudah cukup baik dilakukan oleh
widyaswaraInstruktur, materi Diklat juga harus berhubungan dan sesuai dengan bidang tugas dan pekerjaan yang dihadapi oleh masing-masing peserta Diklat, dapat dilihat pada tabel
4.19,4.20 dimana sekitar 60 peserta Diklat yang menjawab bahwa materi Diklat yang disampaikan oleh widyaswara instruktur berhubungan dengan bidang tugas yang dikerjakan
oleh masing-masing peserta Diklat. Disamping itu juga kegunaan materi diklat sebagai dasar pedoman dalam upaya
peningkatan Kinerja pegawai Negeri Sipil dapat dilihat pada tabel 4.21 dimana sekitar 50 pegawai yang meyakini bahwa materi Diklat berguna bagi peningkatan kinerja pegawai dan
kesesuaian materi diklat baik teori maupun prakrtek sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi dimana sekitar 50 peserta diklat yang menjawab adanya kesesuaian antara materi dengan tugas
dan fungsi organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya hubungan metode pembelajaran dengan kebutuhan peserta dan dalam mengembangkan kemampuan berfikir, memecahkan masalah dan membuat keputusan dapat
dilihat pada tabel 4.22 dimana lebih banyak peserta diklat yang menjawab bahwa materi diklat sesuai dengan kebutuhan mereka yaitu sekitar 60. Artinya sebagian besar responden memiliki
prepesi bahwa metode pembelajaran pada saat Diklat sesuai dengan kebutuhan mereka. Kemudian fasilitas diklat dan kelengkapan pasilitas diklat dapat dilihat pada tabel 4.23
yaitu rata-rata sebesar 30 hal ini membuktikan bahwa sarana dan prasarana diklat masih kurang memadai,artinya sarana yang disediakan oleh pengelola dikalat masih dikatengorikan
kurang memadai. Hal ini berkaitan dengan tabel 4.24 kelengkapan fasilitas diklat terhadap kelancaran pelaksanaan diklat terhadap peserta diklat rata-rata 60 responden menjawab bahwa
sarana dan prasarana diklat berpengaruh terhadap kelancaran diklat. Indikator yang turut mendukung pencapaian kinerja pengawai salah satunya adalah
kemampuan bekerja sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tungas yang ditentukan hal ini dapat dilihat pada tabel 4.25 dimana rata-rata sebesar 50 responden yang menjwab
mampu bekerjasama dengan orang lain dan pada tabel 4.26,4.27 yang berhubungan dengan prakarsa yaitu kemampuan mengambil keputusan dalam melaksankan tungas tanpa menunggu
perintah atasan dan berusaha untuk memberi saran untuk meningkatkan pelayanan publik berkisar 42,86 hal ini berarti prakarsa pengawai dapat dikatakan baik dalam memberikan saran
dan melayani publik Prestasi kerja juga mendukung pencapaian kinerja pengwai dengan melihat kemampuan
melaksakan tugas, kemampuan memiliki hasil kerja melebihi rata-rata sekitar 50 dapat disimpulkan bahwa para pengawai mengikuti Diklat dikategorikan mampu mencapai hasil kerja.
Kemudian kemampuan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dengan tepat waktu dengan
Universitas Sumatera Utara
rata-rata 64,29 pengawai dapat melaksakan tunganya, dapat dilihat pada tabel 4.28,4.29,4.30 Dimana pegawai mampu mencapai hasil kerja yang baik
Ketaatan menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang dengan sebaik-baiknya sudah berhasil dilakukan, hal ini dapat membuktikan bahwa sebagian besar
pegawai menjawab sangat taat dan mentaati peraturan kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang dengan sebaik-baiknya dan kesimpulannya pegawai yang pernah mengikuti diklat
sanggup untuk tidak melanggar larangan-larangan yang ditentukan oleh atasan yang berwenang. Kemudian pada tabel 31 tentang kemampuan pegawai memberkan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat, dapat dilihat hamper semua pegawai menjawab mamu ini artinya pegawai mampu memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
bidang tugas dan peraturan yang berlaku dapat dilihat pada tabel 4.31,4.32,4.33. Selanjutnya kejujuran yang terkait dengan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan
wewenang yang diberikan dalam melaksanakan tugas dan melaporkan hasil kerja kepada atasan dengan jujur yang rata-rata sekitar 60 peserta menjawab mampu untuk jujur. Kesimpulannya
bahwa pegawai pada Kantor Walikota Padangsidimpuan selalu jujur dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dapat dilihat pada tabel 4.34,4,35.
Variabel Y yang terakhir yang mempengruhi kinerja pegawai adalah kesetiaan dari pegawai untuk menjunjung tinggi kehormatan Negara dan pemerintah serta mengutamakan
kepentingan Negara daripada golongan, dapat dilihat pada tabel 4.36 bahwa sekitar 60,71 pegawai pada kantor Walikota Padangsidimpuan menjunjung tinggi kehormatan Negara atau
pemerintah serta serta mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan golonganpribadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah
Universitas Sumatera Utara
Pada hasil penelitian terhadap variabel terikat menunjukkan bahwa Kinerja pegawai pada Kantor Walikota Padangsidimpuan berada pada kategori sedang yaitu sebesar 43,75
tabel 4.38. Berdasarkan tabel 41 distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden untuk variabel Y menunjukkan bahwa kinerja Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari indikator
kerjasama, prakarsa, prestasi kerja, ketaatan, kejujuran, kesetiaan berada pada kategori sedang dengan persentase 43,75. Hal ini menunjukkan bahwa Kinerja Pegawai Negeri Sipil di kantor
Walikota Padangsidimpuan tersebut berada pada kategori yang sedang. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi product moment diperoleh hasil sebesar 0,517
dan nilai pada r
tabel
dengan tingkat taraf signifikan 5 untuk n=32 diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,349. Yang berarti bahwa hasil perhitungan koefisien korelasi product moment adalah lebih
besar dari nilai r
tabel
0,5170,349. Sehingga hipotesa yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja
pegawai. Pengaruh pendidikan pelatihan terhadap kinerja pengawai berada pada tingkat sedang
atau mempunyai pengaruh yang positif, yang menunjukkan bahwa jika pendidikan dan pelatihan berjalan dengan cukup lebih baik maka kinerja pengawai akan cukup baik pula. Sehinga perlu
dilaksakan pendidikan dan pelatihan yang baik agar kinerja pengawai dapat berjalan begitu baik. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien determinan sebesar 26,72, sedangkan
selebihnya yaitu 73,28 lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
5.2 Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja PNS