Dimana V adalah korelasi kriteria taman nasional dengan taman nasionalnya sedangkan
Λ adalah matriks dengan nilai λ
i
pada diagonalnya dan nol pada nilai lainnya.
Tahap 6. Menghitung koordinat TN Koordinat KTN diperoleh dengan mengalikan matriks transpose A dengan vektor ciri
korespondennya yang dalam matriks notasi dituliskan sebagai berikut: Y
Nx3
= A
t NxS
U
sx3
Dimana baris Y adalah koordinat untuk taman nasional pada 3 sumbu pertama AKU.
3.5.5 Analisis Gerombol
Karakteristik yang diamati dalam pendekatan RAPPAM adalah karakteristik pengelolaan kawasan konservasi secara luas yang terdiri dari beberapa kawasan
konservasi. Meski RAPPAM bisa diterapkan pada satu kawasan konservasi tunggal pendekatan RAPPAM tidak dirancang untuk memberikan rekomendasi kebijakan
setingkat kawasan konservasi tunggal Ervin, 2003. Oleh sebab itu rekomendasi kebijakan yang dihasilkan juga bersifat rekomendasi untuk sekumpulan kawasan
konservasi yang diamati, tidak dikhususkan pada kawasan konservasi tertentu. Kawasan konservasi yang diamati dalam penelitian ini sangat beragam
sehingga dilakukan analisis gerombol cluster analysis untuk mengelompokkan kawasan konservasi berdasarkan karakteristik biologisnya. Pengelompokan tersebut
selanjutnya digunakan untuk menerjemahkan setiap rekomendasi umum yang diperoleh dari RAPPAM menjadi rekomendasi yang sesuai untuk masing-masing
kelompok kawasan konservasi dengan ciri khasnya masing-masing. Analisis gerombol dilakukan dengan mengelompokkan sejumlah pengamatan
ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan jarak euclidean yang diperoleh dengan membandingkan nilai karakteristik masing-masing titik pengamatan kawasan
konservasi. Jarak euclidean antara dua titik pengamatan p,q dapat digambarkan sebagai berikut Ludwig and Reynolds, 1988:
Jarak euclidean antara satu pengamatan dengan pengamatan lain kemudian dikelompokkan berdasarkan jarak terdekat. Jarak rata-rata antara kelompok baru ini
dengan kelompok lainnya kemudian diukur kembali untuk membuat kelompok baru yang lebih besar. Proses ini disebut penghirarkian yang dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai tingkat kedekatan setiap kelompok pengamatan Ludwig and Reynolds, 1988.
3.5.6 Analisis Diskriminan
Pengujian terhadap tepat tidaknya pengelompokan yang dilakukan melalui analisis gerombol dilakukan dengan menggunakan analisis diskriminan. Analisis diskriminan
merupakan tehnik yang digunakan untuk mengelompokkan sekumpulan pengamatan kedalam kelas-kelas yang telah didefinisikan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk
mengetahui kelompok sebuah pengamatan berdasarkan sekelompok peubah yang disebut sebagai penduga predictor atau variabel input. Model ini disusun
berdasarkan sekelompok pengamatan yang kelas-kelasnya telah diketahui sehingga bisa dibentuk sebuah fungsi linier dari predictor. Fungsi linier tersebut dikenal sebagai
fungsi diskriminan yang bisa dituliskan sebagai berikut: L = b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ … + b
n
x
n
+ c dimana b adalah koefisien diskriminan sedangkan x adalah variabel input atau
predictor, dan c adalah konstan. Fungsi diskriminan ini digunakan untuk memperkirakan kelas sebuah pengamatan
yang belum diketahui kelasnya dengan cara memasukkan variabel input kedalam fungsi diskriminan. Kelas pengamatan akan ditentukan oleh fungsi diskriminan yang
memberikan nilai paling tinggi.
4. KARAKTERISTIK KAWASAN KONSERVASI