Kerangka Pemikiran METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Keterlibatan negara yang diwakili pemerintah dalam pengelolaan kawasan konservasi telah dimulai sejak hampir 300 tahun yang lalu. Hingga saat ini pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Kehutanan memiliki kewenangan mengelola hingga 23 juta hektar kawasan konservasi diseluruh Indonesia. Seiring dengan perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat, isu yang melingkupi kegiatan konservasi pun menjadi sedemikian besar dan kompleks. Isu tersebut berupa isu internasional seperti tanggung jawab terhadap perlindungan lingkungan global, isu nasional seperti distribusi kewenangan pengelolaan pusat dan daerah, dan isu lokal seperti pemanfaatan sumberdaya kawasan konservasi bagi masyarakat. Berbagai isu yang mengiringi pengelolaan kawasan konservasi harus dikelola secara secara cermat agar fungsi dan tujuan kawasan konservasi sebagai sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati dan pemanfaatan secara lestari dapat tetap dipenuhi. Departemen Kehutanan sebagai wakil pemerintah dalam mengelola kawasan konservasi dituntut untuk melakukan implementasi kebijakan yang efektif dan transparan. Oleh sebab itu upaya evaluasi terhadap efektivitas pengelolaan menjadi sangat penting untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dalam aksi kebijakan dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Hasil evaluasi yang transparan juga akan membantu masyarakat luas yang ingin memberikan kontribusi aktif dalam kegiatan pengelolaan kawasan konservasi. Berdasarkan hal tersebut di atas, kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini bisa disajikan menjadi skema seperti dalam Gambar 4. Kerangka pemikiran tersebut dimulai dari kenyataan bahwa kebijakan konservasi nasional disusun sebagai respon terhadap berbagai isu. Kebijakan tersebut kemudian dilaksanakan antara lain melalui pengelolaan Taman Nasional yang bertujuan untuk melindungi sistem penyangga kehidupan, mengawetkan sumberdaya hayati, dan menyediakan sumberdaya untuk dimanfaatkan secara lestari. Evaluasi terhadap efektivitas pengelolaan dilakukan untuk memperbaiki kegiatan pengelolaan maupun kebijakan konservasi nasional. Gambar 4 Alur penelitian efektivitas kebijakan pengelolaan kawasan konservasi. Tulisan yang ditebalkan adalah kegiatan utama dalam penelitian yaitu mengumpulkan data RAPPAM, menganalisis data untuk mengetahui efektivitas, dan menyusun rekomendasi strategi pengelolaan Kawasan konservasi. Strategi Pengelolaan Taman Nasional Isu Internasional Isu Nasional Isu Lokal 1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan. 2. Pengawetan sumberdaya hayati 3. Pemanfaatan berkelanjutan Kebijakan Konservasi Nasional Kesesuaian Rapid Assessment of Protected Area Management RAPPAM Informasi Efektivitas Pengelolaan Pencapaian Rancangan

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian